Bismillah
Assalamualaikum temen temen. Divia balik lagi nih. Selamat membaca dengan nyaman
****Dibba pov
Aku menghembuskan nafas dengan berat. Pak Fatur menoleh dan mengusap jilbabku dengan lembut. Pak fatur tau bahwa aku sudah bosan berda di dalam mobil.
"Tidurlah dulu nanti kalau sudah sampai aku bangunkan" ucap pakfatur
"Enggak ahh"
"Baiklah kalo begitu" ucapnya lalu kembali fokus ke jalanan. Tiba-tiba rasa kantukku mulai menyerang dan aku pun tertidur.
Aku mulai terbangun karena ada tangan yang memegang kedu pipiku. Aku tersentak ketika melihat wajah pak fatur tepat berada di depan mukaku.
"Pak fatur mau ngapain??" Dia malah terkekeh lalu memundurkan wajahnya dari hadapaku.
Siaga satu nih!! ~ batinku.
"Sebentar lagi kita akan sampai"ucap pak fatur tanpa menoleh sedikit pun ke arahku. Ia lanjut menyetir karena tadi sempat berhenti di tengah jalan. Aku hanya mengaguk karena separuh nyawaku belum utuh.
Setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kita sampai juga. Pak fatur memarkirkan mobilnya digarasi rumah yang berdesain mewah dan elegan itu.
"Pak fatur ini rumah siapa?" Tanyaku ketika turun dari mobil sedangkan pak fatur keluar langsung menuju bagasi dan mengambil semua barang-barang. Aku langsung membantu pak fatur yang terlihat sedikit kesusahan karena membawa banyak koper.
Kami jalan beriringan menuju pintu rumah. Tiba-tiba pintu rumah terbuka dari dalam. "Astagfirullah...." ucapku sambil memegang dada.
Nampak lah seorang sepasang suami istri. Sang istri membawa kemoceng sedangkan sang suami membawa segelas kopi.
"wadalah mas fatur sudah sampe toh. Simbok baru aja selesai beres beres." Ucapnya ketika melihat pak fatur. Aku berada depat di belakang pak fatur lalu pak fatur bergeser dan sepasang suami istri itu menatap saya dengan bingung tapi detik berikutnya dia tersenyum.
"Mbok kenalin ini dibba istri fatur yang pernah fatur ceritain kemarin" ucap pak fatur mengenalkanku kepada orang yang dia pangil dengan simbok itu.
"Oooo jadi ini to istrinya.....Cantik banget cocok sama mas fatur" ucapnya membuat pipi ku memanas seketika.
"Assalamualaikum...." salamku sambil menyalami tangannya. Dia dengan cepat menarik tangannya dan berucap" tangan simbok kotor nak bau cucian piring ini."
"Ngak apa-apa mbok" ucapku lalu tersenyum.
Dia kembali berucap"ngak salah mas fatur milih istri " ucapnya membuat aku malu sendiri.
"simbok ini malah bicara terus. Sudah ayo masuk gak elok lama lama di depan." Ucap suaminya simbok itu.
"yasudah ayo mari masuk. Simbok masak banyak hari ini spesial buat nak dibba" ucapnya dengan semangat sampai-sampai lari sambil menarik tanganku. Aku hanya ngikut saja wkwkw.
Sungguh rumah yang sangat cantik. Ada beberapa ruangan di dalamnya ruang tamu,ruang keluarga,meja makan dan dapur tanpa pembatas dinding. Di lantai atas ada 3 kamar,ruangan kerja,kamar tamu,dan tak ketinggalan mushola.
Pak fatur menaruh koper di kamar sedangkan aku mengikuti simbok ke dapur untuk melihat makanan yang katanya spesial itu hihihi.
Setelah melihat masakan simbok di dapur aku naik ke lantai atas untuk menghampiri pak fatur. Sebelum aku masuk aku mengetuk pintu terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imam Is Perfect
SpiritualCover by triguna prastiyo "menikah denganmu adalah hal yang tak pernah aku bayangkan dalam hidupku wahai laki laki perfect" ~ Adibba kaila akbar.