Disclaimer © Masashi Kishimoto
Story © NieyaNaruHinaLovers
Pairing : NaruHina
Happy Reading
.
.
.
.
.Setelah pekerjaannya selesai, Naruto langsung pulang. Mengingat jam kantor sudah waktunya untuk pulang. Saat sampai di lobi perusahaan, Naruto melihat Menma yang sedang bicara dengan Minato dan Kakashi.
Saat Naruto sudah berada dekat dengan mereka, dia hanya melirik sekilas kemudian berlalu begitu saja. Menma heran dengan sikap Naruto yang tidak biasa, berbeda dengan Kakashi yang tersenyum tipis di balik maskernya.
"Naruto, mulailah raih dan rebut kembali sumber kebahagiaanmu. Kau pantas bahagia!" batin Kakashi.
Namun tidak dengan Minato, dia hanya mendengus tidak memperdulikan apakah Naruto mendengar perbincangannya dengan Menma dan Kakashi atau tidak. Dia hanya ingin mempercepat proses pernikahan anak sulungnya ini, Minato yakin Naruto pasti akan berontak suatu saat nanti, untuk itu, sebelum Naruto berubah dan berusaha merebut cintanya kembali, Minato akan mengikat Hinata dengan putra kesayangannya dalam sebuah pernikahan.
Minato akui kasih sayangnya untuk Naruto nol besar, begitu pula dengan istrinya. Entahlah, yang pasti semua berawal sejak saat kejadian dimana Tou-san dan Kaa-san nya meninggal karena kecelakaan mobil yang merenggut nyawa mereka waktu itu. Masih jelas di ingatan, Naruto merengek ingin melihat festival Hanabi padanya, namun karena saat itu Menma sakit, istrinya juga harus menjaga Naruko anak keduanya yang juga tengah sakit, membuat ia tak bisa membawa Naruto melihat pesta Hanabi seperti yang telah ia janjikan sebelumnya.
Akhirnya Tsunade dan Jiraiya memutuskan kalau mereka yang akan pergi mengajak Naruto melihat festival tersebut. Awalnya Minato menolak namun karena tak tega melihat Naruto terus menangis dan mengganggu istirahat kedua kakaknya, dengan terpaksa Minato menyetujui permintaan mereka.
Namun nahas, panggilan yang diterima Minato selang beberapa menit kepergian ketiganya, membuat Minato seperti kehilangan dunianya. Tsunade dan Jiraiya meninggal ditempat saat berusaha melindungi Naruto dari maut.
Itu adalah hari terburuk bagi Minato, sejak saat itu pula kasih sayangnya seakan tak ada untuk Naruto, menguap begitu saja. Bagaikan asap yang membumbung tinggi tersapu angin, terpisah dari gumpalan hingga tak terlihat.
Sedangkan Naruto mengalami benturan di kepalanya, membuat Naruto sempat kritis. Tetapi, semua itu tak menyurutkan kebencian Minato yang seakan meluap kepermukaan pada sang anak yang baru berusia 10 tahun tersebut, dia menganggap Naruto lah penyebab kematian ke-2 orang tuanya.
Bahkan dengan teganya menganggap Naruto sebagai anak pembawa sial. Terlebih dua bulan kemudian, Naruko anak ke-2 nya juga meninggal tertabrak mobil karena saat itu Naruko menjadikan tubuhnya sebagai temeng untuk melindungi sang adik tercinta, yang tengah berlari mengambil bolanya yang menggelinding ke jalan raya.
Saat itu pula Kushina pun ikut membenci Naruto, karena anak perempuan kesayangannya harus menyusul orang tua dan mertuanya. Mengingat kejadian itu Minato menjadi kesal sendiri, tangannya pun ikut mengepal, "Kakashi aku ingin secepatnya pernikahan Menma dan Hinata digelar, kalau perlu minggu depan pernikahan mereka sudah siap!" ujar Minato mutlak mengeluarkan titahnya pada sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUNGKINKAH?(Completed)
Fanfiction[Revisi] Hidup dalam lingkungan keluarga yang kaya tak membuat kehidupan seorang Namikaze Naruto bahagia. Bahkan keberadaan dirinya seakan tak pernah di inginkan, apalagi saat rasa sakit itu menggerogoti tubuhnya. Serta harus berkorban kehilangan ke...