Chapter 11

9.6K 436 110
                                    

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Story' © NieyaNaruHinaLovers

Pairing : NaruHina

Warning!!!

Jika bosan tekan tombol BACK

.

.

.

.

.

Happy Reading

***

Pintu ruang VVIP 1 itu terbuka, menampakkan sosok pria paruh baya bersurai kuning. Masuk ke dalam ruangan yang didominasi warna putih, serta bau khas obat-obatan.

Berjalan pelan menuju sebuah ranjang pasien, yang kini tengah terbaring lemah. Berbagai tetek bengek alat rumah sakit menempel pada tubuhnya. Facemask oksigen, serta kabel-kabel yang menempel pada dadanya. Dua kantong labu darah juga infus menancap pada kedua tangannya. Suara monitor pendeteksi organ vital menyambut, menatap sendu pada sosok putra yang pernah ia abaikan. Kini sedang terbaring koma, berjuang antara hidup dan mati.

Minato tak kuasa menahan air matanya setiap kali ia masuk ke ruang rawat sang putra bungsu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minato tak kuasa menahan air matanya setiap kali ia masuk ke ruang rawat sang putra bungsu.
Penyesalan terus menghantui dirinya. Sebulan sudah sejak batalnya pernikahan Menma dan Hinata, dan semenjak itu pula Naruto masih terlelap nyaman dalam tidur nyenyaknya.

Lingkaran hitam dibawah mata, serta luka lebam pada wajahnya yang masih membiru akibat bogem mentah dari Kakashi itu pun masih jelas terlihat di wajah Minato walau samar.

Masih jelas di ingatan bagaimana Kakashi memberinya pukulan bertubi-tubi saat dirinya baru sampai di depan ruang UGD.

Flashback on.....

Suara sepatu yang beradu dengan lantai  menggema di lorong rumah sakit. Kakashi yang bersandar didepan ruang UGD mengalihkan pandangannya, menatap tajam pada mereka yang datang dengan wajah khawatir terutama untuk sang kakaknya.

"Kakashi baga...

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Kakashi langsung melayangkan bogem mentahnya pada Minato. Di sambut teriakan nyaring Kushina.  Kakashi memukul wajah Minato dengan bertubi-tubi, melampiaskan rasa kekesalannya yang selama ini juga Kakashi pendam. Bahkan tak perduli lagi saat darah keluar dari mulut Minato.

"Ji-san, hentikan!" Menma berusaha melerai pukulan Kakashi pada Minato.

"Kakashi berhenti! Ini rumah sakit, tolong berhenti," pinta Kushina terisak, mendengarnya Kakashi pun menghentikan pukulannya. Kakashi kemudian membuang napasnya kasar.

MUNGKINKAH?(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang