Naruto © Masashi Kishimoto
Mungkinkah © NieyaNaruHinaLovers
Pairing : NaruHina
Warning !!!
Typo(s).
Jika bosan tinggal klik tombol 'back'.y Minna
Don't Like Don't Read
..
.
.
.
Happy Reading
***
Hinata terus berjalan, tanpa tahu kemana dia harus pergi. Dia hanya membiarkan kakinya melangkah mengikuti kata hatinya yang terus memanggil nama Naruto.
Memilih pergi dari ruang rawat Menma, setelah mendengar dengan jelas perjodohan Naruto dengan gadis yang beberapa bulan lalu disiapkan untuk Naruto sekarang sudah berada di Tokyo. Dan parahnya, gadis itu menolak menerima perjodohan ini kalau bukan Naruto yang akan menjadi mempelai prianya.
Sakit.
Hatinya sakit mendengar kabar tersebut. Tidak bisakah takdir melihat dirinya dan Naruto, sang pujaan hati berbahagia bersama setelah apa yang mereka lewati selama ini? Kenapa takdir begitu kejam dalam mempermainkan kisah cinta mereka?
Setelah beberapa minggu ini, setitik kebahagiaan datang menghampiri dalam cinta mereka. Tapi, apa sekarang harus berakhir kembali dengan perpisahan.
Namun, bolehkah dirinya beharap dan sedikit berbangga dengan keputusan yang pernah dikatakan Naruto padanya beberapa hari lalu. Bahwa Naruto menolak perjodohan tersebut dan lebih memilih dirinya sebagai pemilik hati.
Hinata menghela napasnya guna menenangkan pikirannya yang sedikit kalut. Tak terasa kini ia sudah berdiri disebuah bukit belakang rumah sakit, entah kenapa dia bisa sampai disini. Hingga tiba-tiba saja jantungnya berdetak lebih cepat, seakan dirinya akan menemukan seseorang yang dicarinya. Dan benar saja, tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang, terlihat siluet seseorang yang sedang menatap matahari terbenam. Setelah mengamati lebih dalam, tak lama mata Hinata terbelalak saat mengetahui siapa pemilik bayangan tersebut. Air matanya menetes disertai senyuman, lantas Hinata melangkah berlari kecil dan langsung memeluk tubuh pemuda tersebut dari belakang sesaat setelah dirinya sampai kepada pemuda tersebut.
Naruto terkejut saat merasakan sebuah tangan kecil melingkari area perutnya. Tanpa melihat siapa pemilik tangan itu, Naruto bisa tahu dari harum yang menguar dari tubuh gadis dibelakangnya itu. Aroma lavender, itu adalah milik gadis yang sangat dicintainya.
Senyum bahagia terlukis dari bibir pucatnya, sembari kembali memejamkan mata menikmati hangatnya pelukan dari kekasih. Akan tetapi senyum itu terhenti, kala mendengar isakan yang keluar dari belakang tubuhnya.
"Kenapa Naruto-kun suka sekali membuatku khawatir. Hinata mohon, jangan membuatku khawatir lagi. Hinata takut," dengan suara yang tersendat Hinata mengutarakan ketakutannya.
Naruto lantas berbalik menghadap Hinata, menangkup pipi chubby itu. Menghapus dengan lembut air mata yang membasahi wajah ayu Hinata, "Kenapa kau senang sekali menangis, Hime? Lihat, matamu jadi bengkak karena terus-terusan menangis, hm?" tidak sadarkah kau Naruto, siapa yang membuat gadis seperti Hinata menangis seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUNGKINKAH?(Completed)
Fanfiction[Revisi] Hidup dalam lingkungan keluarga yang kaya tak membuat kehidupan seorang Namikaze Naruto bahagia. Bahkan keberadaan dirinya seakan tak pernah di inginkan, apalagi saat rasa sakit itu menggerogoti tubuhnya. Serta harus berkorban kehilangan ke...