Chapter 15

6.6K 328 51
                                    


Naruto © Masashi Kishimoto

Mungkinkah © NieyaNaruHinaLovers

Pairing : NaruHina

Warning !!!

Typo. Jika bosan tinggal tekan tombol 'BACK'

.

.

.

.

.

Happy Reading

***

Kediaman Namikaze kini kedatangan tamu dari  Rouran. Di ruang tamu Namikaze kini tengah duduk pria paruh baya juga putrinya, yang sedang ditemani oleh Kakashi untuk menunggu sang tuan rumah utama dari pasangan Namikaze keluar dari kamar mereka.

Selang beberapa menit yang ditunggu akhirnya muncul juga, "Maaf membuat kalian menunggu lama," ucap sang kepala keluarga, Minato.

"Tidak apa-apa Minato, Kakashi sudah memberi tahukan kepada kami perihal kalian yang sedang bersiap-siap, karena baru pulang dari rumah sakit ," ucap pria tersebut santai.

"Yah, itu benar Kozuya. Akhir-akhir ini kami lebih sering berada di rumah sakit dari pada di rumah," imbuh Minato.

"A-ano Ji-san, lalu sekarang bagaimana keadaan putra kalian?" tanya gadis tersebut yang diketahui bernama Saara.

Kushina memandang gadis tersebut seraya tersenyum lalu berkata, "Keadaan Menma baik, bahkan besok Menma sudah bisa keluar dari rumah sakit. Tapi, kalau Naruto sepertinya belum. Mengingat kondisinya yang masih belum terlalu pulih," ujar Kushina sendu di akhir kalimat, membuat Minato menoleh kepadanya, lalu menggenggam tangan istrinya seakan memberi kekuatan bahwa semuanya pasti akan baik-baik saja. Walau sebenarnya dalam hati Minato juga agak ragu.

"Apa keadaan Naruto sangat parah Ba-san?" tanya Saara lagi dengan nada khawatir.

"Yah begitulah... tapi syukur operasinya berjalan lancar walau dia harus tetap melakukan kemo untuk pemulihannya," jawab Kushina.

"Oh... syukurlah kalau begitu," ujarnya menimpali.

'Walaupun kau sedang sakit tapi, aku sudah terlanjur mencintaimu dari dulu meskipun itu hanya disebut dengan cinta monyet saja. Tapi asal kau tahu, aku sungguh sudah lama menantikan hal ini. Dimana kau dan aku akan bersama sebagai sepasang suami istri. Dan walaupun dulu kau hanya seorang bocah yang minim ekspresi tapi, kau begitu hangat dan baik hati padaku, aku sungguh-sungguh berharap semoga kau benar-benar jodoh yang telah ditakdirkan Kami-sama untukku, Nami-kun," batin Saara seraya mengingat kenangan masa kecilnya dulu saat bersama pangeran pujaan hati.

Saara masih mengingat dengan jelas bagaimana janji bocah kecil tersebut.

Flashback on...

"Ne Saala-chan, hali ini aku akan pulang ke Tokyo. Kau baik-baik di sini ya, jadilah gadis cantik dan baik hati jika besal nanti. Kalena jika kita dewasa nanti, aku ingin menikah denganmu," kata bocah laki-laki tersebut polos dengan suara yang masih cadel, walau umurnya sudah menginjak 5 tahun pada gadis itu walaupun dirinya belum mengerti sepenuhnya dengan arti menikah.

MUNGKINKAH?(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang