Fitri POV
Aku ingat saat pertama kali berkenalan dengan Teh Nani, Hari itu Aku yang menjadi anak baru di Asrama Putri sementara belum mendapat kamar.
Bersama Santriwati baru lainnya Kami semua di tempatkan di Aula Asrama Putri.
Aneh memang, Aku yang biasa dirumah tidur di kamar pribadi kini harus rela berbagi tempat dengan yang lainnya.
Aku ingat sore itu, ketika kami semua harus antre mandi di Jeding 2 ( Sebutan populer kamar mandi di ponpes Ku ).Aku melihat dua orang santriwati sedang cekcok masalah siapa yang lebih dulu antre, ketika keduanya sedang berdebat lumayan hebat.
Tiba-tiba seorang santriwati lain yang sempat kulihat semalam yang menggelar kasur lipat tepat disebelahku, ya dia itu menghampiri kedua santriwati yang sejak tadi sedang cekcok ingin duluan masuk Jedinh.
" Kalau kalian masih mau ribut, biar saya saja yang mandi duluan ya " Ujar nya membuat 2 santri tersebut ganti melototi dirinya.
" Enak Elu dong kalo begitu ! " Hardik salah satu nya.
" Tau, dateng-dateng mau serobot aja " Tambahnya.
" Yaudah kalo ga mau di duluin, suit aja sih kalian berdua. Siapa yang menang dia yang duluan, selesai kan? " Ujar si penyerobot pada keduanya.
Aneh memang? Tapi idenya langsung di pakai keduanya hingga pertengkaran keduanya akhirnya berhenti sampai disitu.
Setelah selesai mandi, Aku yang berniat ke dapur umum lalu persiapan beberes di tempatku tidurku. Dan saat itu Aku melihat si penyerobot ( Karna Aku saat itu belum tau namanya ) sedang asik menyisiri rambutnya.
Dia yang merasa di perhatikan olehku sejak di jeding 2 tadi tetiba berhenti menyisir dan menatap ku.
" Ada apa? Mau pinjam sisir? " Tanya nya begitu melihat ku yang mungkin terlihat baginya akan meminjam sisir.
" Oh ngga ko, Saya cuma baru ingat. Mba nya yang di jeding lerai pertengkaran kan? " Ujar Ku " By the way, kita belum kenalan ya? Kenalin Aku Fitri Dheandra "
" Saya cuman pengen cepet-cepet masuk jeding karna badan sudah panas pengen cuci rambut, liat mereka tengkar pusing juga mangkanya minta duluan.. Salam kenal, Saya Nani Suryani " Ujar nya ganti memperkenalkan dirinya.
" Asal mana Nani? "
" Bandung, Kamu? "
" Saya Jakarta, tapi orang tua juga aslinya orang subang-karawang sih "
" Bisa bahasa sunda dong kalo gitu? " Tanya Nani.
" Bisa dikit-dikit, baru sekedar ngerti omongan aja. Tapi kalau suruh ngomong belum tentu bisa Aku "
" Hmm gt. Aku abis ini mau ke dapur umum, Kamu mau bareng ? "
" Boleh deh kalo gitu "
*****
Setelah 3 hari menunggu di atur ulangnya kamar untuk Santri baru, Akhirnya Aku mendapat kamar, yang satu kamarnya bisa di isi 10-13 orang.
Dan kebetulan baiknya Aku bisa sekamar dengan Nani.Hari-hari kami sebagai santri di mulai dengan berbagai kegiatan mulai dari Bangun Tahajjut, Shalat shubuh di lanjut tadarus Al-Qur'an, pagi nya kami harus menjalani kegiatan piket per kamar di lanjut sarapan di dapur umum.
Selain Nani, di kamar itu Aku mulai mengenal beberapa teman baru mulai dari Ibu kamar kami Friska bersama Kakaknya Tita, Ada Hilda, Naya, Wanda, Dan yang lainnya. Tepatnya kamarku mampu menampung 8 orang, namun setelahnya ada beberapa anak lagi masuk dan bergabung di kamar kami.
Dan orang-orang Ku sebutkan itu yang paling dekat denganku dan Nani.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of A Boarding School Student [Completed,EDITED]
Teen FictionMohon FOLLOW dahulu sebelum membaca 😊 Ini kisah para murid ponpes, tepatnya kisah mereka dalam memperjuangkan cita-cita nya. Tidak mudah beradaptasi dengan banyak karakter, tidak mudah mengikuti ketatnya peraturan Asrama, dan tidak mudah mengikut p...