Makin hari makin sibuk, itu yang kami rasakan begitu semester dua masuk dan makin mendekati hari Ujian Nasional. Pembahasan soal-soal Ujian Nasional di bahas saat ada Pendalaman materi sehabis kelas atau kadang saat sabtu dan minggu oleh guru-guru sekolah kami.
Aku yang masih semangat mencoba mengejar Manqulan Hadits akhir-akhir ini makin tidak ada waktu karna benar-benar waktu habis untuk belajar mempersiapkan diri Ujian Nasional, maupun UAS.
" Aduh gue nyerah ah, puyeng pala gue! " Keluh Nita menutup buku tulis serta beberapa soal UN Mapel Geografi pinjaman kami dari perpus.
" Jajan yu Fit, Teh. . " Ajak Nita.
Kami yang memang sudah 15 menitan di perpus lantas saling pandang sebelum meng 'IYA' kan ajakan Nita.
" Ayo lah, kasian aku liat kamu kaya orang mau mati gitu.. hehe " Canda Teh Nani.
" Gitu dong.. pengertian.. " Ujar Nita.
Kami pun lantas ke kantin dan memesan 3 gelas es jeruk dan aku sendiri memesan batagor langgananku. Nita yang kulihat sudah kelaparan lantas langsung menyantap mie ayam pesanannya tanpa basa basi nawarin pada ku atau Teh Nani. Teh Nani yang sedang ngirit hanya ikut memesan es jeruk seperti kami tanpa memesan makanan.
" Mau Teh? " Tawarku menyodorkan piring batagor.
" Ngga, makan aja Fit "
" Udah ngga apa-apa, aku mang belum terlalu laper. Bareng aja makanannya " Tawarku lagi agak memaksa memang, kalau nawarin Teh Nani biar mau.
" Ya deh, Jazakillahu khoiro Fit " Ujar Teh Nani lalu ikut menyendok batagor ku.
" Sst.. gengs " Ujar Nita yang sejak tadi sibuk ngabisin Mie Ayamnya tiba-tiba memajukan wajahnya sambil menunduk.
" Apaan ? Pake bisik-bisik gitu " Tanya ku
" Kalian ga merhatiin apa? Dari tadi itu guru baru liatin kesini mulu? " Tanya Nita pelan, namun matanya memberi kode ke arah kanan kami yang saat itu memang ada seorang guru muda yang baru semester lalu mulai mengajar disini memegang Mapel Matematika kelas 10.
Seketika mata kami pelan mengikuti lirikan Nita mengarah ke Si Guru muda tersebut yang kami lihat sedang ngobrol dengan salah satu murid laki-laki.
" Buset.. itu ma Pak Zainal Nit " Ujar ku pelan.
" Iya, gua tau kalo itu Pak Zay, tapi yang gue bahas dari tadi dia ngeliatin ke arah kita duduk dodol! Beberapa kali kita jajan di sini dia liatin kita mulu. Apa mungkin dia demen ama salah satu dari kita? " Ujar Nita mulai keluar jurus Sotoy nya.
" Pffftttt..... " Aku dan Teh Nani tanpa sengaja sontak menahan tawa bersama mendengar ucapan Nita.
" Aku tau kamu suka sama laki-laki yang sudah berumur, tapi ngga halu juga Nita.. " Ujar Teh Nani setelah kelar nahan tawa.
" Tau lo! Ngaca napa, kita nih buat dia mah bocah.. se engga nya dia demen tuh sama Bu Lestari. . Yang notabene sama-sama guru muda dan single.. " Ujar ku menambahkan.
Yang diledekin hanya diam sambil cemberut, seketika Nita melanjutkan aksi cemberutnya sambari menghabiskan Mie Ayamnya. Kami berdua lantas terkekeh melihat tingkah Nita dan kembali menghabiskan jajanan kami.
******
" Panggilan kepada Santriwati bernama YUNITA WAHYUNINGTYAS kelas 12 SMA, di tunggu piket! Sekali lagi lagi Panggilan kepada salah satu santriwati bernama YUNITA WAHYUNINGTYAS kelas 12 SMA, untuk ke kantor segera. Ditunggu. . Piket!"
Aku berkali-kali mendengar panggilan untuk Nita yang saat itu tengah ngorok di sampingku yang sedang belajar bersama di kamar PG bersama Teh Nani dan Gina yang sudah meminta izin teman-teman PG.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of A Boarding School Student [Completed,EDITED]
Teen FictionMohon FOLLOW dahulu sebelum membaca 😊 Ini kisah para murid ponpes, tepatnya kisah mereka dalam memperjuangkan cita-cita nya. Tidak mudah beradaptasi dengan banyak karakter, tidak mudah mengikuti ketatnya peraturan Asrama, dan tidak mudah mengikut p...