Father Part 2

37 12 9
                                    

Baru kali ini Aku menginjakkan kaki di Kota Cirebon, menuju tempat tinggal Mba Susi dan Ibunya. Dan Ku tebak banyak sekali kenangan juga diantara Ibu nya Mba Susi dan Bapa Atmaja yang kini duduk di depan kami, mengemudikan mobil pribadinya.

Selama perjalanan Karawang - Cirebon Aku tak mendengar satupun dari mereka bertiga berbicara duluan, hawa di dalam mobil kali ini benar - benar membuatku ikut deg degan menunggu apa yang terjadi setelah kami sampai nanti.

Ku lihat Fahmi yang duduk di bangku paling depan sesekali melihat ke belakang melalui kaca spion dalam, Aku merasa beberapa kali kami bertemu mata.

" Ga usah ge er... " Gumam ku pelan sembari menundukkan kepala.

Mobil Expander Silver berhenti di sebuah rumah tua, model rumah seperti rumah Almarhum Nenek Ku di Subang.

" Ayo turun Fit " Ajak Mba Susi pada Kj yang duduk paling belakang.

" Oh iya Mba " Balasku lalu mendorong Kursi tengah hingga Aku bisa keluar mobil, Ku bawa tas ranselku dan kulihat Pak Atmaja berdiri diam memandangi pintu rumah tua tersebut.

" Sudah 20 tahun, tapi rumah ini ga pernah berubah.. " Ucap nya.

" Mari masuk " Ajak Mba Susi " Assalamualaikum, Ibu.. Susi pulang "

Tok! Tok! Tok!

" Wa alaikumus salam " Suara terdengar dari dalam rumah dan..

Cklek! Greeeet...

" Loh, Susi! Ko kamu pulang?? Kan belum waktunya liburan.. kamu bilang Kamu lagi sibuk Nominasi I " Ujar Ibu nya Mba Susi yang belum Ngeh di belakang anaknya ada Kami.

" Kamu sampai detik ini ga berubah ya Dedeh.. " Ujar Pak Atmaja mengejutkan Ibu nya Mba Susi yang baru ngeh ada kami.

" Kamu... "

" Maaf kalau Aku lancang datang kesini setelah menelantarkan kamu dan Susi " Ujar Pak Atmaja.

" Ibu.. dia bilang kalau dia.. " Ujar Mba Susi tidak selesai bicara begitu melihat kedua mata Ibunya berkaca-kaca.

" Kamu kesini sama mereka? "

" Ibu Bu, itu yang perempuan temen kamar Susi di Pondok.. " Ujar Mba Susi memberi kode padaku untuk maju.

" Assalamualaikum Bu, saya Fitri. Teman Mba Susi di Kamar PG " Ujar Ku langsung mencium tangan Ibunya Mba Susi.

" Assalamualaikum, saya Fahmi. Teman Fitri di pondok dan satu Kepengurusan juga dengan Mba Susi " Ujar Fahmi ikutan maju dan cium tangan.

" Kalian masuk lah dulu. Susi.. tolong buatkan Teh hangat untuk teman-teman kamu " Ujar Ibu Mba Susi.

" Ayo masuk " Ajak Mba Susi pada Ku, Fahmi yang tidak di ajak Mba Susi pun ikut ngekor masuk ke dalam rumah. " Duduk dulu, sori kalau tempatnya ga sebagus rumah kalian "

Mba Susi lalu ke belakang meninggalkan. aku dan Fahmi berdua di ruang tamu dalam rumah. Lama kami tidak saling membuka pembicaraan dan sibuk dengan kegiatan masing-masing.

" Mmm, Fit.. " Panggil Fahmi tiba-tiba.

" Y..ya..?! " Tanya Ku grogi.

Fahmi malah terkekeh melihat ku bicara tergagap.

" Kamu sesuai rumor ya, kaku.. " Ujar Fahmi.

" Haaah? Dia ngatain gue apaa??!!! " Tanya ku gondok dalam hati.

" Kenapa jadi diem lagi? Ga terima di bilang kaku yah? " Tanya nya lagi.

" Ng..ngga lah.. ngapain ga terima, Aku cuma heran aja. Itu kamu denger rumor dari mana? " Tanya Ku penasaran.

The Story of A Boarding School Student [Completed,EDITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang