Cuplikan Bab minggu lalu :
Sesampainya di pondok kami pun langsung kembali ke kamar masing-masing, aku yang sekamar dengan Nita masuk bersama ke kamar dan terkejut begitu melihat seseorang yang tengah ngobrol dengan Tara, salah satu teman kamar kami.
" Itu mereka pulang, Mba " Ujar Tara.
" Oh.. Hai Fit, apa kabar? " Sapa nya begitu Tere menunjuk kami yang baru saja membuka pintu.
" Loh.. " Aku terkejut melihatnya.
*******
" Oh.. Hai Fit, apa kabar? "
" Loh.. " Aku terkejut dengan seseorang yang ternyata adalah Mba Susi, kini Mba Susi ada di hadapan aku. Entah kenapa tiba-tiba air mata ku keluar saat itu, membuat semua yang disana terkejut.
" Fit, kamu gapapa? Ko nangis? " Tanya Mba Susi mungkin terkejut melihat ku tiba-tiba menangis.
" Mba Susi ko ngagetin sih? Ngga ada kabar tau-tau nongol gitu, kaget tau " Ujar ku pada seseorang yang ternyata adalah Mba Susi, orang yang baru saja aku kangenin sejak di sekolah tadi.
" Mba Susi apa kabar? " Tanya Nita yang saat itu sudah duduk.
" Baik ko Nita, kalian gimana? " Tanya Mba Susi.
" Aku sih lagi baik banget, tapi ngga buat Fitri kayanya tuh Mba. Tadi di sekolah juga tetiba nangis, entah kenapa " Ujar Nita nyerocos kejadian saat di kantin tadi ternyata dia ngga percaya aku bilang air mata ngantuk.
" Loh gitu ta? Kenapa sih Fit? Lagi ada masalah apa? " Ujar Mba Susi terus menerus mengusap halus punggungku yang terus menerus bergetar, entah kenapa malah ngga bisa berhenti nangis Ya Allah..
" Nita ember... Orang yang tadi mah gue ngantuk beneran, sok tau lo mah " Ujar ku beralasan. Tapi kulihat Nita datar saja menatapku, dia tidak percaya. Dasar Nita!
" Iya iya, percaya gue lah. Terserah.. yaudah Mba mending bawa ni anak ke bawah, biar dia curhat sekalian " Ujar Nita malah mengusir kami.
" Hehe, bener kata Nita. Kita ngobrol di kamar tamu yuk, Mba rencana mau nginep semalem nih. Ada seseorang mau Mba kenalin ke kamu " Ujar Mba Susi, aku pun bertanya-tanya ' Siapa? '
Sesampainya kami ke kamar tamu, aku disana melihat seorang laki-laki muda yang sebelumnya tidak ku kenal sama sekali.
Kulihat Mba Susi lalu menghampiri keduanya dan tiba-tiba tersenyum pada si laki-laki yang ada di hadapan kami.
" Aa, ini loh Fitri yang Susi sering cerita sebelumnya. Fitri, ini Aa Fikri.. Suami Mba " Ujar Mba Susi kali ini membuat ku melongo sejenak dan menatap Mba Susi.
Yang di tatap hanya cengengesan, sedangkan laki-laki yang dikenalkan Mba susi sebagai suami hanya hanya memberi salam padaku dari jauh.
" Fikri " Ujarnya sembari menyalami dari jauh..
" Fitri " Ujar ku ikut menyalaminya dari jauh.
" Mba Susi.. ko nikah ngga ngundang-ngundang sih!? Jahat dih.. " Ujar ku begitu Fikri kembali ke dalam kamar tamu.
" Duuh, jangan ngambek dulu dong. Mba sempet mau undang kamu atau minimal cerita, tapi Mba inget kalau kamu itu mau persiapan UN dan mba acara akadnya kemarin. Resepsinya ngga bareng ko, mangkanya Mba kesini sekalian ngundang kamu ke resepsi Mba di Bekasi nanti dua mingguan lagi Fit " Ujar Mba Susi.
" Oh gitu.. dua minggu lagi sih paling tinggal persiapan kelas meeting ya, insya allah aku akan dateng Mba.. Duh Mba Susi nih bisa-bisanya nikah ngga ada kabar lagi "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of A Boarding School Student [Completed,EDITED]
Teen FictionMohon FOLLOW dahulu sebelum membaca 😊 Ini kisah para murid ponpes, tepatnya kisah mereka dalam memperjuangkan cita-cita nya. Tidak mudah beradaptasi dengan banyak karakter, tidak mudah mengikuti ketatnya peraturan Asrama, dan tidak mudah mengikut p...