My Plan Part.1

22 10 4
                                    

Selamat datang Ujian Nasional! Ya! Itulah yang aku ucapkan dalam hati, penantian selama 3 bulan terakhir akhirnya datang juga hari dimana semua yang kami lakukan akan di pertaruhkan di meja ini, pagi ini.

Entah kenapa hati begitu tenang. Aku, Syafitri Dheandra atau lebih dikenal Fitri hari ini berulang tahun ke 17 tepat di hari pertama kami UN.

Yap, ulang tahun yang penuh ujian tahun ini. Sampai aku pun tidak ada waktu untuk mengingat hal ini. Ah, aku sibuk belajar, belajar, dan belajar.

" Kak Fitri. . Semangat ya. Moga UN nya lancar " Ujar Chusnul saat kami papasan di tangga gedung Asrama.

Aku lantas tersenyum sembari mengepalkan tangan.

" Semangat! " Ucapku dibalas senyum oleh Chusnul.

Yap pagi ini aku harus cepat datang kesekolah. Sesampainya di ruangan aku pun lalu menaruh papan ujian serta pencil dan apusan khusus ujian.

Kulihat beberapa teman satu angkatan ku sudah datang, pagi tadi aku berangkat bersama beberapa teman satu ruangan ku tanpa Teh Nani ataupun Nita.

Kami berjanji akan mandiri dan tidak bertemu dulu sampai selesai Ujian. Entah kenapa kami menjalani janji kami tersebut dan memilih berangkat masing-masing.

" Fit, aku gugup nih. Kita mana duduk di tengah gini " Ujar Faqih, salah seorang yang seruangan dengan ku. Yap mapel ujian hari ini adalah Matematika, pantas ruangan ini banyakan gugup. Aku sendiri sebetulnya takut, tapi kalau sudah begini ngga ada gunanya aku takut dan akhirnya berusaha fokus dan mencoba mengingat-ingat apa saja yang sudah ku pelajari terutama mapel Matematika ini.

" Bismillah aja Qih, gue juga berusaha fokus. Moga kita bisa lewatin Ujian hari ini dengan lancar ya " Ujar ku mencoba menenangkan Faqih.

" Aamiin Fit. Lo bener, ga ada gunanya gelisah " Ujar Faqih

" Eh pengawas udah masuk tuh, Faqih madep depan " Tegur Siska salah satu teman seruangan ku yang tepat duduk di sebrang Faqih.

" Iya-iya.. "

" Selamat pagi anak-anak, sudah siap ya Ujian hari ini. Sebelum itu kita berdo'a agar semuanya diberi kelancaran ya, berdoa dimulai.. " Ujar pengawas, dan kami pun menunduk, berdoa meminta yang terbaik, agar diberi ilham saat mengerjakan tugas!

Teng...teng...teng...

" Baiklah, tolong tenang. Saya akan bagikan soal dan lembar jawaban, harap tidak berisik ya " Ujar si pengawas lalu mulai membagikan soal Ujian mulai dari urutan nama A-Z.

" Bismillah.. " Ucapku begitu soal Ujian di bagikan

Ujian di mulai. .

*****


" Astaghfirullah. . Otak gue serasa mau pecah " Keluh Nita saat di kantin, seusai Ujian kami diperbolehkan langsung pulang.

" Boro-boro elu. Tuh liat Teh Nani " Ujar ku menunjuk ke Teh Nani masih membuka buku jaman PM nya.

" Udah Teh, percuma diliatin mulu juga. Toh kertas nya udah dikumpulin, lo aja ngga pede sama hasilnya. Gimana kita " Keluh Nita. Aku lantas mencoba menenangkan diri dengan menyedot es teh manis yang kupesan 10 menit lalu.

" Eh, abis ini kita ke photobox yu. Gue pengen ada kenang-kenangan ama kalian nih " Ujar Nita " sumpek tau liatin buku mulu, nanti maleman baru kita belajar lagi. Besok kan mapelnya bahasa Indonesia ya "

" Boleh tuh, gue juga pengen banget foto-foto ama kalian. Teh Nani yuk, ajak si Ghina juga biar rame, kita pergi pakai baju seragam aja biar ada kenang-kenangan nya jaman putih abu-abu.. " Ujar ku memberi saran.

The Story of A Boarding School Student [Completed,EDITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang