Steal of Sight Part 2

23 10 0
                                    

Malam itu, sesuai janji ku pada Pak Ubaid akan datang bertamu bersama Fitri untuk mencoba Ta'aruf dengan Pak Zay yang tidak ku sangka mengajakku Ta'aruf melalui perantara Pak Ubaid.

" Assalamualaikum " Ucapku sembari mengetuk pintu rumah Pak Ubaid yang sudah terbuka malam itu.

" Wa Alaikumus salam " Jawab Pak Ubaid beserta suara yang ku kenal. Pak Zay sudah ada disana rupaya.

Duh! Ko deg degan ya.

" Fit, gue deg degan nih " Ujarku.

" Udah, mending bismillah dulu Nit. . Tarik nafas terus keluarin " Ujar Fitri dan entah kenapa aku menuruti nya begitu saja.

" Duduk disini, Nak Nita, Nak Fitri " Ujar Pak Ubaid mempersilahkan aku dan Fitri duduk.
Kulihat Pak Zay terus tersenyum melihat ku duduk di hadapan nya.

" Santai aja ya ngobrolnya, Nak Fitri bisa bantu istri saya dibelakang sebentar. . " Ujar Pak Ubaid. Ku sadar Fitri di singkirkan agar aku bisa ngobrol secara pribadi dengan Pak Zay.

" Ya Pak, kalau begitu saya permisi. . " Ujar Fitri lalu memberi kode semangat padaku begitu melewati kami.

" Maaf ya Yuanita, saya sudah bikin kamu nambah beban pikiran ya. Padahal bentar lagi kalian Ujian Nasional " Ujar Pak Zay memulai pembicaraan nya.

" Tidak apa-apa Pak, selama jalur nya benar. Insya Allah saya akan pikirkan baik-baik " Ujar ku membuat senyum Pak Zay yang selama ini memang terlihat manis jadi makin manis malam ini " eh? Mikir apa aku ini?! " 🤦

" Alhamdulillah, berarti Yuanita ini sedang kosong kan? Belum ada ajakan Ta'aruf dari orang lain "

" Belum ada Pak, kebetulan belum ada yang mau serius dengan saya " Ujar ku

" Bisa saya ya panggil Nita saja? biar lebih akrab. Nita juga panggil saja Mas Zay, jangan Pak kesannya jadi kayanya saya tua sekali..hehe " Ujar Pak Zay, eh mas Zay.

" Oh.. iya Pak, eh Mas.."

" Nita sudah bicarakan niat baik saya ini ke Ibu nya belum? "

" Sudah tadi sore saya telfon, beliau bilang nanti lusa akan ke sini silaturahmi menemui Mas Zay. Dan sisanya nanti setelah ketemu dan kenalan, keputusan akhirnya nanti tetap di saya " Ujar ku.

" Oh.. begitu, Nita anak keberapa dari berapa bersaudara? Kalau saya anak ke 2 dari 3 bersaudara "

" Kebetulan saya anak pertama dari dua bersaudara Mas " Jawabku.

" Wah, kalau begitu adik Nita yang bungsu umur berapa? "

" 13 tahun ini " Jawab ku

" Silahkan sambil diminum ya Teh Manisnya " Ujar Pak Ubaid datang kembali bersama Fitri yang mebawakan nampan berisi 3 cangkir teh manis.

" Oh iya Pak, Jazakallahu khoiro " Ujar ku berbarengan dengan Pak Zay.

Kami pun terkejut dan saling menatap sekilas. Aku Malu! 🙈

" Waah, jawab syukur nya kompak sekali ya Nak Nita dan Mas Zay. Bener ngga Nak Fitri " Ujar Pak Ubaid membuat ku tambah malu.

" Iya Pak, benar " Ujar Fitri meledekku dibelakang Pak Ubaid dengan kode "Cie Cie"

" Semoga lancar ya untuk kedepannya " Ujar Pak Ubaid.

" Aamiin " Ujar Pak Zay seraya menatap ku kembali, aku pun spontan membuang muka. Aku malu banget sumpah?🙈

" Jadi Nak Nita nanti kelanjutan nya tinggal Istiqoroh kan dan cari waktu untuk ketemu keluarga kalau Ta'aruf ini berlanjut ya. Insya Allah Mas Zay ini sudah memberi tau keluarga nya ya? " Tanya Pak Ubaid

The Story of A Boarding School Student [Completed,EDITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang