I have lost my dreams Part.2

31 12 2
                                    

" Aduh Aku capek banget, pengen banget buru-buru mandi " Ujar Gita, selesai kami makan sore di dapur.

" Teh Nani untung sudah duluan ya ngetem kamar mandi, kita buru-buru yuk ke kamar kasih makanan buat Teh Nani.. " Ujar ku bergegas ke kamar Saringan.

Kami berdua lantas bergegas berganti baju dan mengambil peralatan mandi lalu turun menuju kamar mandi.

" Fitri.. Gina.. disini " Triak Teh Nani yang baru keluar kamar mandi dan melambaikan tangannya ke kami.

" Saya duluan ya Fit "

" Iya dulua aja, saya mau ngobrol bentar dengan Teh Nani "

" Yey, makasih Fit " Ujar Gina kegirangan dan langsung masuk ke kamar mandi.

" Kenapa Fit? " Tanya Teh Nani ikut duduk bersamaku.

" Aku tadi masuk kamar ko ga ada orang ya Teh, tadi kan teteh ke kamar duluan. Ada anak saringan lain ga di kamar? " Tanya Ku entah kenapa hati masih saja ga enak.

" Ada, tapi cuma Aini dan Karin aja. Saya lihat mereka sedang manqulan di kamar, ada apa sih? " Tanya Teh Nani tanda tanya melihat ku seperti mengkhawatirkan sesuatu.

Dan jujur saja aku pun ga faham kenapa perasaan aku ga enak sejak aku dan Teh Nani pulang dari Rumah Ustadz Firdaus.

" Ah, ngga.. aku nanya iseng aja " Jawab ku sekena nya.

" Yaudah aku duluan yah, mau makan dulu sebelum Magrib "

" Iya, sorri aku ngabisin waktu makan mu Teh.. "

" Udah, kamu jangan banyak pikiran yang macem-macem. Aku duluan ya " Ujar Teh Nani.

Aku hanya mengangguk pelan.

*******

Malam nya Aku yang mempersiapkan 3 buku hadits yang sudah khatam dengan manqulan serta keterangan. Ya, malam ini kabarnya Hadits kami akan di kumpulkan dan di periksa oleh dewan Guru Saringan sebelum melanjutkan ke tahap Tes selanjutnya.

" Pak Firdaus bilang pengumpulan Haditsnya di tunda " Ujar Misha pada kami yang saat itu tengah berkumpul di halaman Asrama Putri membawa tas berisi Hadits kami masing-masing.

" Ko bisa begitu? " Tanya Gina spontan.

" Ya mana saya tau " Jawab Misha sinis, lalu menaruh tas nya ke loker khusus Kamar Saringan di bawah tangga gedung asrama.

" Yee, biasa aja kali jawabnya. Ga usah nyolot! " Balas Gina emosi.

" Udah Na " Bisik ku ke Gina sembari menggenggam tangannya.

" Ga bisa Fit, saya udah ga tahan di giniin. Dikira dengan dia jadi ketua Saringan dia bisa bersikap seperti itu sama kita apa? " Ujar Gina.

" Lalu mau nya saya ke kamu gimana? Saya ga suka orang yang sok bijak dan sok baik di depan tapi di belakang main nya lapor-laporan begitu " Ujar Misha kali ini memberi sindiran ke Aku.

" Eh! Jaga ya mulut nya! " Ujar Gina makin kesal dan maju ke arag Misha.
Misha yang memang tipikal orang yang senang cari ribut lantas ikut maju dan kedua nya kini seperti siap saling jambak.

" Udah dong udah... Malu tuh diliatin sama Karin dan lainnya, kalian sudah lebih dewasa kah? Tolong berhenti dan omongin semuanya baik-baik kan bisa? " Ujar Teh Nani yang sejak tadi diam sepertiku, akhirnya ikut maju dan menengahi keduanya.

The Story of A Boarding School Student [Completed,EDITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang