Bagian 1

1.1K 24 0
                                    

Pertemuan adalah salah satu bagiaan dari rencana Tuhan yang tanpa kita sadari akan terjadi.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Namanya Aufa Naura orang di sekitarnya mengenalnya dengan nama Rara, yah biar mudah diingat katanya. Rara bersekolah di SMA Nusa Bangsa Yang berada di Jakarta. Sebenarnya ia siswa baru di SMA Nusa bangsa pindahan dari Medan. Ayahnya pindah tugas. Jadi Rara dan keluarganya pindah di rumah peninggalan Alm. kakeknya di Jakarta. Di rumah itu juga ada Bi Ratih dan Pak Wahyu yang sudah di anggap keluarga oleh keluarga Rara. Merekalah yang menjaga rumah ini sebelum Rara dan orang tuanya pindah.

Keesokan harinya...06:40

"non, bangun non...udah pagi tuh lihat matahari udah tinggi, katanya non harus cepat kesekolah ngga boleh telat"kata bibi yang membangunkan Rara dengan menggoyang goyangkan kakinya.
"iyaiya bi...rara udah bangun kok"jawab Rara dengan mata yang masih belum terbuka sempurna.
"Katanya udah bangun tapi kok matanya masih tertutup gitu, kalau bangun tuh yah langsung duduk non"
"Yaudah bi...rara bangun"ucapku lemas mencoba bersahabat dengan jiwaku yang belum bangun sepenuhnya.
"kalau gitu bibi kedapur lagi yah non mau nyiapin sarapan"
"iya bi...rara juga mau mandi"

Setelah siap dan rapi untuk berangkat ke sekolah, Rara pun turun kebawah buat pamit sama mama dan papanya.

Ruang makan...

"ma, pa, rara berangkat duluan yah ntar telat ini udah stengah 7."ucapnya melirik arloji ditangannya.
"sarapan dulu ra, ntar mag kamu kambuh disekolah"
"Iyadeh...ma"jawab Rara sambil duduk dan melahap roti yang sudah disiapkan oleh mamanya.
"Rara udah sarapan nih, jadi bisa berangkat sekarang kan ma?" pintanya tersenyum pada mamanya.
mama Rara tersenyum, "iya...kamu di anterin Pak Wahyu yah."
"oiya ma. Kalau gitu Rara pamit yah. Assalamu'alaikum ma,"ucap Rara memberi salam lalu mencium punggung telapak tangan mamanya. "pa."lanjutnya pada papanya.
"Semoga kamu betah yah disekolah barumu"ucap papa Rara sambil memberikan senyum kecil pada.
Rara pun hanya membalas dengan anggukan lalu tersenyum.

"eh non rara, berangkat sekarang non?" ucap pak wahyu--supir Rara.
Rara menghela nafas"iyalah pak....ntar rara telat nih"
*******

Disekolah...

Rara berjalan sendiri memasuki gerbang sekolah. ia merasa canggung karena diliatin terus sama siswa yang lain. Tapi Rara lupa jalan ke arah kelas X-2. Sebenarnya ini adalah hari kedua ia bersekolah di Nusa Bangsa.Tapi ia  belum ingat dengan pasti jalan menuju kelasnya dan sekarang ia bingung mau bertanya pada siapa. Tiba tiba ada cowo yang lewat didekatnya sambil merapikan dasinya. kelihatannya sih cool banget, dia juga ganteng.

Rara memberhentikan langkahnya, "eh...mau nanya, kelas X-2 dimana yah? gue lupa arahnya soalnya gue baru kemarin sekolah disini."tanya Rara padanya dengan ragu.
"lo tinggal lurus aja kalau udah liat perpus lo belok kanan, nah lo cari tuh X-2."jawabnya dengan wajah yang datar sambil merapikan dasinya.

Ya ampun nih cowo cuek banget. sok cool lagi(gumam Rara dalam hati sambil menatap kearahnya)

"owiya...thanks yah."jawab Rara singkat.

Dia pun pergi tanpa mengucapkan apa apa. Rara kembali berjalan seorang diri mencari kelasnya. Dan tak lama kemudian akhirnya dia sampai dikelas dan melihat ada Nayla yang masih duduk di kursi yang ada di depan koridor kelas sambil memainkan hpnya.

Nayla adalah teman sekelas Rara. Hari pertama masuk sekolah, Nayla lah yang bersedia untuk menjadi sahabat Rara.

Rara menyapanya, "heii..lu asik aja mainin hp. Lagi liatin apa tuh? stalkingin mantan lu?hahaha."Rara melirik layar hp Nayla kemudian terkekeh.
"Rara...lo datang datang bikin gue kaget aja, gue tuh lagi asik nyari drakor terbaru. ngga penting banget mantan di stalking"Jawab Nayla dengan melirik Rara lalu kembali fokus mencari drakor di hpnya.
"kita masuk pelajaran pertama jam berapa sih?."tanya Rara sambil melihat disekitar kelas.
"5 menit lagi kita masuk. lo ngga sabar banget ketemu sama bu dewi"
"emang kenapa? gue tuh udah pengen banget belajar biologi. itu pelajaran yang paling gue suka"
"Gue sih juga suka pelajarannya tapi gurunya yang bikin gue bete berlama-lama dipelajaran biologi."kata Nayla yang memperlihatkan wajah yang lemas
"emang bu dewi sangar yah?"tanya rara sambil mengerutkan kening.
"Bisa dibilang dia itu guru tersangar se-Indonesia Ra."ucapnya melebih-lebihkan.
"elleh...se Indonesia. Emang lo udah ngecek guru di setiap sekolah yang ada di Indonesia?" ucap Rara dengan menaikkan alisku.
"hehe...ngga sih." jawab Nayla menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Memendam Rasa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang