Bagian 17

145 9 0
                                    


  Pagi ini begitu cerah walau perasaanku tak secerah cuaca hari ini. Seharusnya aku senang karena naufal sudah kembali dan bisa satu kelas lagi denganku. Tapi malah sebaliknya. Setelah mengetahui tentang masa lalu naufal, aku seperti ingin pergi jauh darinya agar perasaanku juga bisa pergi dari naufal. Nayla benar. Perasaanku lebih baik ku pendam saja dulu, dan sekarang aku sudah tahu kalau memang naufal ngga pernah suka sama aku. Mungkin memendam rasa adalah cara terbaik agar hidupku bisa terlihat baik-baik saja.

Di sekolah.

"Rara...gue kangen banget sama lo. Gimana liburan kemarin, seru ngga?" sapa nayla heboh menghampiri rara saat masuk ke kelas.

"lumayan sih. Nay, gue mau curhat nih"

"lo pasti mau cerita kalau lo seneng karena naufal kembali"

"Ngga nay, gue ngga senang. Malah sebaliknya"

"memang ada apa ra. Lo makin buat gue penasaran"nayla makin penasaran.

"Ternyata dia ngga pernah punya rasa sama gue. Kemarin dia ngajakin gue ke tempat yang sering ia kunjungi sama mantannya. Dan dia cerita semua kalau dia belum bisa move on".

"Ya ampun rara..gue bilang juga apa. Naufal itu susah luluh, dan untung aja lo ngga ngungkapin perasaan lo. Belum lo ungkapin aja, lo udah merasa kecewa kan. Udah deh lo kubur dalam-dalam perasaan lo itu. Karena naufal ngga akan pernah cinta sama lo"

"iya nay, sekarang gue sadar kalau gue ngga bisa buat naufal suka sama gue"

"Udah lah..ngga usah galau. Terkadang proses jatuh hati itu memang kejam. Kadang perasaan kita terbalaskan, dan kadang juga tidak. Yah harus sabar lah..ngga semua perasaan harus terbalas kan?"

"yaelah..lo bisa aja nguatin gue, nguatin diri lo aja susah" rara terkekeh.

"hehe..iya sih..tapi setidaknya gue bisa buat lo ketawa"

Saat asik ngobrol dengan nayla, Dito datang menghampiri rara.

"hai ra. Lo ke skolah bareng naufal?"

"ngga. Tadi gue ke skolah di anterin supir gue. Lo kan serumah sama naufal masa lo ngga liat naufal pergi skolah"

"Tadi dia berangkatnya cepet. Gue ngga liat"

"mungkin dia di perpus kali"

"hmm..bisa jadi sih"

"Ra, semalam lo jalan kemana sama naufal?" tanya dito.

"Kok lo kepo. Udah ah gue malas bahas tentang itu. Sekarang gue pengen baca buku. Mending lo ke bangku lo yah" jawab rara sedikit sinis.

"yaelah ra sensi banget. iya gue pergi"

"eh dito..rara kan lagi ngga mood bicara sama lo. Gimana kalau lo ngobrol sama gue aja" ucap nayla dengan tingkahnya yang polos

"Maaf yah nay, tapi gue juga lagi malas ngobrol" dito pun kembali ke bangkunya.

"Kalau sama rara aja ngga ada bosannya. Bilang aja kalau suka sama rara" gerutu nayla dengan suara yang hanya didengar oleh dirinya.

"Rara kenapa yah? apa dia kayak gitu karena naufal?" pikir dito.

***

"Ra, dari pada lo nunggu lama disitu lebih baik lo bareng gue aja" ajak naufal yang mendapari rara yang menunggu sendiri di halte sekolah.

"ngga usah fal. Gue tadi udah ditelfon sama pak wahyu supir gue. Katanya dia mau jemput dan nyuruh gue nunggu disini" jawab rara bohong, rara hanya sengaja menghindari naufal.

"ow gitu. lo ngga apa-apa kalau nunggu sendiri disitu?"

"ngga apa-apa kok fal. Lo balik aja duluan" jawab rara tenang. padahal sebenarnya dia bingung mau pulang naik apa.

"yaudah gue duluan. lo hati-hati" naufal pun berlalu meninggalkan rara sendiri di halte.

"Terus gue pulang sama siapa dong" keluh rara yang hanya bengong sendiri di halte

"Ra, pulang bareng yuk"ajak dito yang tiba-tiba nongol dengan menaiki motor vespanya.

"Alhamdulillah..hampir aja gue nginap di halte" ucap rara girang.

"Yaudah naik gih keburu hujan nih. udah gelap banget awannya" ajak dito sekali lagi.

rara pun naik di jok motor dito.
Dan Saat setengah perjalanan, hujan jatuh begitu derasnya seakan mengerti sendu yang dirasakan rara.

"Dit, teduhan dulu yuk. hujannya deras banget nih"rara membuka bicara ditengah hujan yang begitu deras sehingga suaranya sedikit ia tambah volumenya.

"Ngga usah ra. Hujan ini akan mencipta kenangan. Jadi, untuk apa menghindar?"balas dito tersenyum kecil.

"Maksud kamu?"tanya rara yang kurang paham maksud ucapan dito

Dan dito hanya diam lalu kembali fokus pada jalanan.

             ***

Don't forget to vote and coment😉

Salam,
@annurmsvira

Memendam Rasa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang