Bagian 2

379 12 2
                                    

06:35

"Pak wahyu...mana sih, udah jam berapa nih, ntar gue telat"

tak lama kemudian bibi datang "non...pak wahyu lagi pulang kampung kemarin katanya istrinya lagi sakit"

"kok rara baru tau yah. trus rara kesekolah naik apa bi? mau naik angkot tapi rara takut"ucapku yang cemas karena ngga tau mau bareng siapa kesekolah.

"non kan bisa berangkat bareng sama naufal. tuh liat naufal juga baru mau berangkat kesekolah"jawab bi Ratih sambil melihat kearah rumah oma naufal yang kebetulan naufal sedang mengeluarkan motornya untuk berangkat sekolah.

aku pun melihat kearah rumah yang ada didepan"Waduhh...itu kan naufal si patung es. ngapain dia ada disitu bi?" tanyaku kaget dengan pandangan kearah naufal.

"Naufal memang sering nginap di rumah omanya, non" jawab bibi.

"naufal...kamu kesekolah bareng rara yah..soalnya pak wahyu lagi pulkam jadi ngga ada yang nganterin rara kesekolah" bibi langsung meneriaki naufal sebelum Naufal berlalu.

"Iya bi ada apa?" Naufal berbalik badan. Bibi Rara memang sudah mengenal Naufal sebelum Rara mengenalnya.

"Kamu bisa kan ke skolah bareng Rara? kan kalian satu skolah"

"Rara...jadi lo tinggal disini?"jawab naufal kaget melihatku.

"emangnya kenapa kalau gue tinggal disini? kok lo kaget gitu liat gue" ketusku.

"yah..ngga apa-apa sih. Yaudah lo berangkat bareng gue aja. kalau lo nunggu angkot juga ngga bakalan dapat. lagian lo kan masih baru disini pasti lo belum berani naik angkot."jawab naufal yang menawarkan tumpangan.

"Ihh...gue malas banget berangkat bareng lo. ngga ahh"ucap gue dengan sinis

"yaudah kalau ngga mau, tunggu aja tuh angkot ngga bakalan ada. Gue jalan dulu yah"balas naufal sambil menyalakan motornya.

Setelah aku berpikir cukup lama, akhirnya aku memutuskan untuk berangkat bareng naufal saja. Dari pada hari ini aku absent di kelas.

"Eh..eh..tunggu! oke gue ikut bareng lo"aku pun menahan naufal yang ingin melajukan motornya.

"yaudah..nih helm lo pake"naufal menyodorkan helm padaku.

"thanks yah"jawabku sambil memakai helm lalu naik ke atas jok motor naufal.

"Non Rara sama Den Naufal cocok juga tuh" Ucap Bi Ratih seorang diri sambil cengingiran.

***

Saat diperjalanan menuju sekolah, hanya ada suara motor dan kendaraan lain. Naufal hanya fokus melajukan motornya dan menatap ke arah jalan lurus didepan. Aku pun membuka pembicaraan.

"fal, kok lo cuek banget sih jadi orang. padahal lo punya banyak fans disekolah"

"Lo ngomong apaan sih gue ngga denger"jawab naufal yang pura-pura ngga denger.

"Suara gue tuh udah keras, masa lo ngga denger" dengan volume yang semakin keras.

Seketika hening...naufal tak menjawab perkataanku.
******

Akhirnya sampai juga disekolah setelah hampir setengah jam diperjalanan. Aku pun turun didepan gerbang. karena dia ngga mau kalau sampai diparkiran, ntar dia jadi bahan gosip disekolah karena kesekolah denganku.

"makasih yah..nih helm lo"
"sama-sama"jawab naufal singkat lalu melajukan motornya menuju ke parkiran.

aku berjalan menuju kekelas seorang diri. Dan setibanya dikelas,aku duduk dibangku dan mendapati Nayla yang lagi ngobrol sama murid lain.

"heii..rara, hampir aja lo telat. semenit lagi bel bunyi"sapa Nayla.

"iya gue tau"jawabku dengan wajah yang badmood.

"tunggu dulu..lo kenapa? muka lo kok ditekuk gitu. lo ada masalah? cerita dong." tanya Nayla memperhatikan wajahku.

"ntar aja gue ceritain. gue lagi ngga mood" balasku sambil membuka buku.

"janji yah..lo jangan buat gue penasaran"

"iya."
*****

Ditaman sekolah..

"Ra, lo kenapa sih tadi?"tanya Nayla yang duduk disampingku sambil memakan es krim.

"Nay..gue itu kesel aja. ternyata si patung es itu adalah cucu tetangga gue yang tinggal didepan rumah gue."

Nayla pun tertawa. "aduh rara...letak masalahnya dimana? kan cuma rumah neneknya, bukan rumah naufal kan?!"

"tapi Nay kata bibi gue..naufal itu hampir setiap hari nginap di rumah neneknya"

"yah..bagus dong. lo bisa sering-sering ketemu dan semoga dengan itu, lo bisa buat naufal jadi lebih hangat"

"Tapi, gue tuh jadi tambah kesel sama dia. kan tadi gue kesekolah berangkat bareng naufal karena supir gue lagi pulkam. gue ngga tau pengen naik apa kesekolah. yah terpaksa gue bareng dia. Gue bingung aja sama sikap dia yang terus dingin. Tadi tuh pas dijalan, gue nanya eh malah dikacangin. Siapa yang ngga sebel kalau digituin"jelasku

"rara..lo kan tau naufal itu orangnya kek gimana. Dia tuh paling ngga suka ditanya-tanya masalah pribadinya. kecuali lo nanya tentang pelajaran, baru dia mau jawab"jelas Nayla.

"ow gitu yah. Apa dia bakalan dingin terus?"tanyaku dengan menatap kosong kearah depan.

"gue yakin, suatu saat nanti pasti akan ada seseorang yang bisa mengubah naufal"jawab Nayla sambil menatapku.

"siapa?"tanyaku kepo.
"yah..bisa jadi orang itu elo"jawab Nayla tersenyum.

"kok gue sih"

"kita liat aja nanti"jawab Nayla.

.....

Tetap ikutin bagian selanjutnya yah😊 dan jangan lupa di vote and comen☺ *happy reading*

Salam,
@annurmsvira

Memendam Rasa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang