Bagian 8

235 10 0
                                    

Setelah 1 minggu proses ulangan semester berlangsung, waktu penerimaan rapor pun tiba. Hari ini, Rara sangat bersemangat dan tidak sabaran ingin melihat hasil belajarnya selama bersekolah di SMA Nusa Bangsa. Dilain sisi, Naufal juga sangat lega karena berhasil melewati soal-soal ulangan selama seminggu.

Sesampainya disekolah, aku langsung menghampiri Nayla yang asik baca novel dibangkunya.

"Nay, lo asik banget baca tuh novel. biasanya lo paling malas baca gituan"

"Ngga baca salah, dibaca juga salah. mau lo apa si ra"

"yaelah..santai aja kalii..canda gue"ucapku gemesh dan mencubit pipi Nayla.

"Aww..sakit tau"

"hehehe..maaf"

"Ra..lo udah tau belum?"ucap Nayla serius.

"Mana gue tau. apaan emang?"tanyaku penasaran.

"itu tuh naufal. Tahun ajaran baru nanti dia udah ngga disini lagi"

"yang bener lo? emang dia mau kemana?"

"Dia mau lanjutin skolahnya setahun di Australia."jelas Nayla.

"Setahun? itukan lama banget"jawabku tak percaya.

"yaelah..udah terima rapor kan ada libur dua minggu. nah lo kan masih ada waktu buat ketemu naufal. Setiap hari juga lo bisa ketemu, kalau naufal nginap di rumah neneknya"

"Tapi kan..gue bakalan rindu kalau naufal udah pergi"ucapku cemas dan mataku mulai berkaca-kaca.

"aduhh kok lo jadi sedih sih. gue nyesel udah ngasih tau lo. Jangan-jangan lo beneran cinta lagi sama si naufal?"

"ihh bukan gitu"sanggahku.

"kalau naufal udah ngga disini lagi, gue ngga punya teman berantem, trus kalau ada pr yang ngga gue tau, gue mau bertanya sama siapa lagi kalau bukan sama naufal"air mataku seketika tumpah.

"hahahaha"Nayla hanya tertawa sangat keras.

"woyy berisik lo"tegur salah satu murid dikelas yang merasa terganggu.

"santai aja lu"ketus Nayla pada murid itu.

"Rasain tuh...kenapa sih lo itu ketawain gue, emang apanya yang lucu, ha?" ucapku sinis pada Nayla.

"yaelah..galak banget" Nayla meluruskan perkataan rara.
"rara, mana ada lo bakalan rindu berantem sama naufal. Lo pasti udah punya rasa, tapi lo berusaha nutupin semuanya"

"nay, mungkin apa yang lo bilang itu ada benernya. Tapi, gue ngga pengen kalau naufal sampai tau perasaan gue. Gue juga baru kali ini ngerasain jatuh cinta"

"what the f*ck? beneran, baru kali ini? trus sama naufal?" tanya Nayla kaget.

"iya..gue serius"

"hmm..kalau gitu lo pertahanin rasa lo itu. pendam aja dulu. Kalau misalnya naufal juga punya rasa, lo ngga akan kecewa. Tapi, kalau dia ngga punya rasa? gimana? jadi lebih baik lo pendam aja dulu"

"hmm iya nay, makasih yah lo selalu ada saat gue butuh"balasku sambil tersenyum.

"itu kan udah tugas gue jadi sahabat lo"balas nayla tersenyum lalu memelukku.

"yaudah..nih hapus air mata lo. ntar mata lo sembab kalau nangis terus" ucap Nayla sambil menyodorkan tisyu.

"makasih"balasku lalu mengambil tisyu itu.

Sepulang sekolah

"Ra, pulang bareng yuk" ajak naufal yang berada diparkiran

"Tumben lo baik"jawabku tanpa melihat ke arah naufal.

"Gue kan ngga lama lagi disekolah ini"

"jadi...lo beneran bakalan pergi ke australia?"balasku menatap tajam ke arah naufal.

"iya ra bener. Gue dari dulu sebenarnya pengen nambah ilmu di luar negri. "jelas naufal.

"terus lo bakalan ninggalin oma sendiri?".

"Ngga gitu ra. Oma juga ngedukung kok kalau gue ambil skolah setahun di Australia"

"hmm gitu yah"

"lo mau ngga pulang bareng gue? lagian jemputan lo belum datang. Pak wahyu pasti lupa jemput lo"kata naufal mengalihkan agar rara tidak kepikiran dengannya.

"Iyaiya...gue pulang bareng lo. Tapi, lo jangan berpikiran kalau gue suka sama lo"ucapku meyakinkan naufal..

"santai aja kali ra"

aku pun naik ke atas motor dengan wajah yang cemberut karena tak bisa membayangkan bagaimana di hari-hari yang akan mendatang tanpa melihat naufal.

Maaf yah guys..chapter ini isinya pendek. Maaf juga karena baru di publish🙏 Semoga kalian suka yah😊 Jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan vote dan comen sarannya😉 Happy reading❤

Salam,
@annurmsvira

Memendam Rasa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang