Bagian 6

360 16 0
                                    

"Kita mungkin saling cinta, tapi ada gengsi yang melingkari hati kita untuk mengutarakannya"

💦💦💦💦💦💦💦💦💦

Setelah jam sekolah berakhir, Naufal dan reno menuju keparkiran untuk mengambil motornya masing-masing, tiba-tiba naufal kepikiran sesuatu. Sepertinya ada yang ia lupa.

"eh ren, sepertinya ada yang gue lupa deh"ucap naufal pada reno.

"coba deh lo ingat-ingat lagi"balas reno sambil naik ke motornya dan memakai helmnya.

"oiya ren, gue kan udah buat persyaratan sama rara. Dalam 3 hari pekan ini, gue harus antar jemput dia ke sekolah"ucap naufal yang memukul jidatnya dan membuat reno terkejut.

"Lo ngagetin gue aja" ucap reno lalu berkata lagi dengan maksud mencandai naufal"ciee yang udah akur sama tetangga baru sekaligus gebetan baru" seketika tawa reno pecah saat melihat wajah naufal yang agak khawatir.

"Gue timpuk nih..mau?"Naufal mengambil kaleng minuman yang berada di dekat kakinya.

"santai bro santai...Tapi sampai kapan sih lo bakalan bersikap dingin kayak gini. Udah setahun fal lo itu ditinggal sama clara. Move on dong"

Clara adalah mantan naufal saat SMP kelas IX. Naufal merasa gagal mempertahankan hubungannya. Sehingga ia merasa tak siap jika harus membuka hati lagi.

Naufal terdiam sejenak mencoba lebih memahami perkataan reno.

"Kayaknya apa yang dibilang reno ada benernya. Gue sih emang ngerasain sesuatu yang aneh saat deket dengan rara. Dan rasa ini tuh ngga pernah gue rasain saat dengan clara"kata naufal dalam hati.

"woyy..ngelamun aja lo. Sana gih lo cari rara, mungkin dia masih dikelas" ucap reno mengejutkan naufal.

"yaudah..gue kekelas dulu yah"balas naufal lalu kemudian berlalu meninggalkan reno sendirian diparkiran.

"yoi..semoga pdkt lo sukses yah bro"teriak reno pada naufal. lalu berkata dalam hatinya sambil tersenyum melihat kearah naufal "tuh anak..gengsinya gede banget. padahal sebenarnya dia suka sama rara" Setelah itu, reno pun melajukan motornya meninggalkan parkiran.

Setibanya naufal dikelas, ternyata benar. Rara masih ada didalam, sendirian.

"Rara, lo ngapain masih disini. lo ngga mau pulang?" ucap naufal yang membuat rara kaget.

"ehh..iya fal. Tadi gue nyatat catatan yang ketinggalan. Minggu depan kan udah semester, gue kan anak baru dan catatan gue juga belum lengkap" jelasku yang terkejut melihat naufal yang tiba-tiba muncul dibalik pintu.

"rara, lo kan tetanggaan sama oma gue. Ntar sore lo bisa kok minjam buku gue buat lo catat. Hari ini gue juga nginap kok dirumah oma gue. Kita balik yuk, semua murid udah pada pulang loh".

aku terdiam sejenak memandangi naufal sambil tersenyum-senyum sendiri lalu berkata dalam hati "aduhh..kok jantung gue berdetak kencang lagi. Bisa-bisa gue mati ditempat karena baper. Sumpah, baru kali ini gue dapat senyum semanis itu dari cowok"

"Kok lo cuma bengong trus senyum-senyum sendiri? dasar cewek aneh"ucap naufal sinis yang membuatku berhenti tersenyum.

"iya bawel...lo ngga usah baper ngeliat senyum gue" jawabku sambil memakai tas lalu berjalan keluar pintu kelas mendahului naufal yang masih berpatung didepan pintu kelas .

"kok lo bengong aja. gimana sih, lo nyuruh gue pulang, tapi lo yang tinggal jadi patung disitu. Dasar freak!" ucapku sedikit kesal sambil berbalik badan kebelakang melihat naufal lalu kemudian melanjutkan lagi jalan menuju keparkiran.

Memendam Rasa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang