Bagian 5

284 12 2
                                    

Matahari yang telah beristirahat kembali terbit dan memancarkan sinarnya dibalik jendela-jendela rumah. aku yang bangun lebih awal dari hari-hari kemarin pun mulai menyiapkan diri untuk berangkat kesekolah dengan naufal. Aku sengaja bangun lebih cepat dari biasanya itupun dibantu oleh jam weker yang sengaja gue atur semalam.
Setelah bersiap-siap, aku pun bergegas turun kebawah untuk pamit sama mama. aku mendapati mama yang lagi sarapan sendiri. Soalnya, papa lagi tugas diluar kota.

"Pagi ma"sapaku sambil tersenyum pada mama lalu mengambil satu roti.

"Tumben kamu berangkatnya cepet, ini kan masih jam 6. Biasanya kamu kan berangkat 10 menit sebelum bel sekolah bunyi" jawab mama.

"Ma, hari ini Rara berangkat sekolah bareng cucu tetangga depan. Dia juga teman kelas Rara. Dia mah anaknya disiplin, takut banget sama yang namanya telat. Jadi, rara terpaksa deh bangun cepet biar ngga ditinggalin"jelasku sambil memakan rotinya.

"Mmm..gitu"jawab mama singkat.

Tak lama kemudian, aku mendengar suara klakson motor naufal didepan rumahnya.

"ma, kayaknya naufal udah nunggu didepan deh. Kalau gitu rara berangkat sekarang yah ma. Assalamu'alaikum" aku pamit pada mama sambil mencium punggung telapak tangan mama.

Saat aku menghampiri naufal, naufal pun memberikan sebuah helm dan memerintahkan untuk segera naik ke jok motornya.

"fal, bawa motornya ngga usah ngebut yah. ntar gue masuk angin" ucapku yang sudah berada diatas motor naufal.

"iya kepiting rebus. lo bawel banget sih. Lo seharusnya bilang makasih karena gue udah mau boncengin lo"ucap naufal tanpa menoleh padaku.

Aku memukul pundak naufal "ih..apaan sih, kok kepiting rebus? dari pada lo, patung es"

"Serah lu"jawab naufal datar kemudian melajukan motornya dengan kecepatan yang normal.

Saat aku dan naufal sampai didepan gerbang sekolah, naufal menghentikan motornya lalu aku pun turun dari motornya. Dan ternyata ada Nayla yang juga baru sampai dan melihatku dan naufal yang kesekolah bareng. Setelah Nayla memarkir motornya, ia pun menghampiriku.

"Rara"panggil Nayla yang berjalan cepat ke arahku.

"iya, kenapa?"jawabku yang berbalik badan kearahnya.

"tungguin gue..kita kekelas bareng"ucap Nayla yang mengatur nafasnya karena lelah berjalan cepat menyusulku.

"Lo jalan pelan-pelan aja kali, takut banget ditinggal gue" jawabku sambil tertawa kecil.

kami pun berjalan beriringan menuju kelas.

"cieee...lo pasti lagi bahagia kan?" ucap Nayla sambil menatapku dengan senyum jahilnya.

"hahaha...setiap hari gue emang selalu bahagia kalii" ucapku terkekeh.

"siapa bilang lo bahagia setiap hari, kemarin aja lo nangis karena si patung es" ledek Nayla

"hmm..iya juga sih"jawabku datar.

"Ra, gimana sikap naufal tadi pagi? masih dingin aja?"tanya Nayla.

"ya..gitu. Sampai kapan pun dia mah ngga bakalan berubah. Tapi dia baik juga yah"jawabku senyum-senyum gak jelas.

"Tuh kan lo kentara banget kalau naksir sama naufal. trus ngapain lo senyum-senyum gitu. lo mikirin dia kan?"

"Lo kok udah kayak dukun aja, main nebak-nebak" segera ku hapus senyumku.

"Okey..gue bakalan cari tau. Kalau gue udah dapat buktinya, hadiah gue apa?" kata Nayla yang memajukan wajahnya padaku sambil tersenyum jahil.

"Sebelum lo dapat buktinya, sekarang juga gue bakal ngasih hadiahnya"

"wahh..apaan tuh ra"ucap Nayla tak percaya.

"Nih hadiahnya" aku mencubit pipi Nayla yang sedari tadi mendekatkan wajahnya dihadapanku.

"ihh..kok hadiahnya nyakitin" keluh Nayla sambil mengelus pipinya yang sedikit kesakitan, lalu kemudian nurul pun balas mencubit pipiku.

kami pun terus tertawa sambil berjalan melewati koridor kelas.

Setibanya aku dikelas, mataku tiba-tiba tertuju pada naufal yang serius membaca buku lalu berkata dalam hati sambil terus menatap naufal tanpa kedip "Fal, sebenarnya gue memang punya perasaan sama lo. Tapi, bagi gue dengan menyimpan rasa kayak gini aja, gue bahagia"

Naufal yang merasakan bahwa rara sedari tadi terus menatapnya pun berkata dalam hati sambil terus fokus melihat kearah buku yang dibacanya "maksud rara natap gue kayak gitu apa yah? Apa itu tatapan suka?"

"Heii fal, lo baca buku atau menghayal sih" ucap Reno, sahabat naufal yang tiba-tiba datang mengagetkan naufal.

aku yang mendengar itu pun, langsung berhenti menatap naufal lalu berjalan menuju bangku ku.

"Lo apaan sih, ngagetin gue aja" jawab naufal

"Elo sih, baca buku tapi menghayal. Lagi mikirin sesuatu yah?"tanya reno dengan tatapan mengintimidasi.

"Gue ngga mikir apa-apa kok. Lo kembali gih ke bangku lo. ganggu gue lagi baca aja" jawab naufal yang matanya tetap fokus mengarah buku yang sedari tadi ia baca.

"iyaiya..."jawab reno singkat lalu berjalan menuju ke bangkunya.

"hmm..kayaknya gue harus cari tau nih. Kayaknya Naufal lagi nyembunyiin sesuatu sama gue" Ucap reno dalam hatinya sambil melihat ke arah naufal.

Don't forget to vote and comen😉 Tetap ikutin yah chapter berikutnya. Happy reading❤

Salam,
@annurmsvira

Memendam Rasa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang