Bagian 14

134 6 0
                                    


 

Beberapa bulan kemudian semenjak Naufal di Australia...

  Hari ini Rara ke skolah sendiri. ia memilih menunggu angkot di depan lorong kompleks. Sebenarnya ngebosanin banget kalau harus nunggu lama. Dan Rara menunggu pukul 6:50. Sepuluh menit lagi pukul 7 dan angkot belum juga lewat atau Rara yang telat? ntahlah...pokoknya perasaannya jadi panik. Tiba-tiba ada Dito dengan motor vespa warna biru muda miliknya.

"Dito, lo kok ada disini?"tanyaku heran.

"gue pengen nganterin lo. Gue kan udah janji bakalan nganterin lo walaupun gue di skors"

"Tapi kan gue bakalan ganggu waktu lo"

"Udah lo naik gih sebentar lagi jam 7 loh"

Gue pun naik ke jok motor Dito.
"makasih banget dit, lo slalu ada saat gue butuh. yuk jalan sekarang."

Saat sampai di gerbang sekolah..
"Dit makasih yah lo udah repot nganterin gue padahal lo kan ngga skolah untuk saat ini"

"santai aja ra. Gue itu peduli sama lo. kalau ngga ada gue tadi lo bisa telat karena ngga dapat angkot"

"iya iya. skli lagi makasih yah. Gue masuk dulu, udah hampir bel nih. dahh" aku melambaikan tangan pada Dito dan berjalan menuju kelas.

"Rara rara..lo gemesin banget deh"ucap dito dalam hati sambil tersenyum menatap rara yang telah berlalu.

"Aduh apaan sih..ngapain jadi mikir kayak gini"dito menggeleng lalu berlalu meninggalkan gerbang sekolah.

.....

Australia, 19:32

(naufal)

  "Gue kenapa terus mikirin rara. Kenapa gue rindu senyumnya, bacotnya, dan semua tentang dia?" naufal yang terdiam sepi di kamarnya kebingungan dengan perasaannya.

  "apa gue chat rara aja yah?"pikir naufal sambil memutar-mutar hp yang berada di tangannya.

Naufal pun mulai mengirim chat singkat pada rara.

"Hai ra. how are you?"

Untung saja rara lagi online jadi naufal ngga perlu terlalu lama nunggu balasan chat dari rara.

"Hay fal..gue baik kok. lo sendiri apa kabar😄?"

Naufal membalas chat rara dengan wajah yang sangat bahagia.

"i'm fine😊. Btw, lo ngga kangen sama gue?"

(Rara)

  "Sumpah...naufal bilang kayak gini ke gue. Yah gue kangen lah kangen banget malah" ucap rara sebelum membalas.

"Gue ngga kangen tapi gue rindu"

"Emang apa bedanya kangen sama rindu?"

"Ada pepatah yang mengatakan bahwa, Kangen itu spontan rindu itu mendalam"

Membaca kalimat itu, senyum naufal semakin melengkung.

"Ada-ada aja kamu".

"hehe...emang betul kok gue rindu. btw, kapan sih lo balik ke jakarta. Gue pengen banget di ajarin fisika sama lo. Bulan depan udah semester. Pasti gue susah kalau belajar sendiri."

"Rara...lo kan bisa belajar bareng sama dito.Sebentar lagi kan kita kelas 12 dan gue bakalan balik ke Jakarta. Lo tungguin gue yah"

"Tapi kan fal.."

"ngga usah banyak ngeluh..sekarang chatnya udahan dulu. lo mending belajar. Gue juga masih mau ngerjain tugas nih. byee"

"byee fal😊"

   (Rara)

  "ngga terasa, sebentar lagi naufal balik ke jakarta dan gue bisa sekelas lagi, bisa bareng-bareng lagi"Ucap ku seorang diri dengan perasaan yang begitu bahagia. akupun membuka buku dan mulai mengerjakan tugas.
       
              ***

Jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan vote dan comentnya👌
Maaf yah chapter ini kurang panjang.

Salam,
@annurmsvira

Memendam Rasa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang