Touka menunggu Kaneki di cafe Anteiku. Touka beserta ayah dan adiknya, Ayato memang tinggal di kamar apartemen kecil yang dibawahnya terdapat cafe. Sebenarnya jarak rumah Kaneki lebih dekat daripada rumah Touka, tapi Touka merasa kurang nyaman jika harus pergi ke rumah Kaneki. Lagipula, cafe anteiku memiliki suasana yang nyaman untuk mengerjakan tugas.
"Hoo, sedang menunggu teman kencan ya, Touka? "goda Koma salah satu pelayan Anteiku.
" Untuk sekian kalinya ini bukan kencan, cuma mengerjakan tugas kelompok, Om Koma! "
Koma hanya tertawa kecil sementara Touka memutar bola matanya.
" Touka, ma-maaf membuatmu menunggu. "
Touka memperhatikan Kaneki. Ia sudah berganti bajunya. Dengan kaos putih lengan panjang berwarna hitam dan celana jeans, lengkap dengan sepatu kets putih, Kaneki terlihat lebih segar.
" Tunggu apa lagi, ayo duduk. " kata Touka tidak sabaran.
" Ahaha, iya. Maaf. " Kaneki lalu duduk di hadapan Touka dengan gugup.
'Padahal dia cakep gitu, tapi keliatannya malah ga percaya diri. Eh tidak! Aku bukannya tertarik pada Kaneki atau apa, ' batin Touka.
" Jadi, Pak shinohara memberi PR matematika tentang peluang. Apa km sudah paham cara mengerjakannya, Touka? " tanya Kaneki.
" Aku sudah paham. Kenapa kita nggak membagi tugas saja jadi bisa cepat selesai? "
" Oke. "kaneki mengangguk setuju.
Di sela-sela mengerjakan soal, Kaneki membuka topik pembicaraan.
"Jadi kamu tinggal di apartemen ini?" tanya Kaneki.
"Iya. Aku tinggal bareng ayahku yang sering keluar kota dan adikku, Ayato. "
" Ayato? Yang dari kelas x. 2 itu kah? "tanya Kaneki.
"Darimana kamu tahu kalau Ayato di kelas itu?"
"Eerm, a-aku ketemu dengannya di kantin. "
"Tapi kenapa kamu tahu namanya? Ayato bukan orang ramah yang mau kenalan sama orang baru, kecuali-sebentar!" Touka menghentikan kegiatan menulisnya dan menatap lurus mata Kaneki.
"Apa yang Ayato lakukan padamu di kantin? " tanya Touka serius.
"Kita cu-cuma mengobrol"
"Kaneki! Aku tahu kamu bohong. "
Kaneki menghela nafas.
" Siang tadi, Ayato dan temannya memalakku dan yah, kita eer, berantem kecil mungkin? "Kaneki menghindari tatapan mata Touka.
Touka meremas rambutnya dengan kesal." Aaargh! Adikku itu memang suka mencari masalah. Maafkan aku, apakah Ayato mengambil uangmu, Kaneki?Kalau iya akan kuganti "
"Ah ti-tidak usah khawatir. Uangku aman kok."
"Syukurlah kalau begitu. " Touka menarik nafas lega.
'Tapi tumben sekali Ayato tidak jadi memalak? Apa ketahuan guru? Ya, bisa jadi. Tampang Kaneki terlalu baik, dia ga mungkin bisa lukain lalat. ' pikir Touka
Suasana menjadi sunyi sebentar selama mereka berdua mengerjakan PR. Touka sedikit menggerutu pelan. Soal peluang memang tidak begitu ribet menghitungnya, pada akhirnya malah menghitung mundur data angka, namun jumlah soal yang diberikan Pak Shinohara amatlah banyak. Touka mendengar Kaneki menghitung dengan suara sangat pelan.
"99,98,97,96."
"22,21,20,19."
"887,886,885,884."
Jujur suara berhitung Kaneki membuat Touka merasa mengantuk.
"999,998,997,996,995,994,993-" suara Kaneki tiba-tiba berhenti lama.
"993,986,979,972,965,958,951,944,937"
'Bentar, kenapa angkanya jadi banyak gitu? '
Touka melirik ke Kaneki, dan ia terkejut melihat kedua mata Kaneki terlihat kosong sekaligus ketakutan.
"Oi, Kane-"
"930, 923,916,919,912,90 - - 898!"
"Kaneki! " Touka berteriak memanggil Kaneki lagi, tapi Kaneki menghiraukan Touka, hitung mundurnya semakin cepat dan matanya semakin tidak fokus.
" Kaneki! " Touka berdiri dan mengguncangkan badan Kaneki, membuat Kaneki menatap Touka kaget.
" Pergi! Jangan sentuh aku! Hentikaan!! "Kaneki menendang dan mengayunkan tangannya dengan liar, membuat pipi Touka tergores sedikit di pipinya. Kaneki lalu menunduk sambil memegangi kedua telinganya, ia masih menghitung mundur dengan nada yang semakin keras.
" Jangan sakiti aku-835,828,821-berhenti!814,kelabang!kelabang di telingaku! 807-"
Touka terdiam dan panik melihat kaneki yang terlihat semakin tidak sadar. Disaat yang sama, pemilik cafe Anteiku, yoshimura, bergegas menghampiri Kaneki.
"Pak jangan, dia bisa menyerangmu. " kata Touka.
" Jangan khawatir, Touka. Ototku masih kuat karena dulu ikut karate. Sekarang aku akan membawa pemuda ini ke belakang cafe. Nanti kamu bisa menghubungi keluarganya.
Touka dengan ngeri melihat Yoshimura yang dengan santainya berjalan mendekati kaneki. Kaneki yang mengetahui kedatangan Yoshimura secara refleks menyerang Yoshimura. Dengan santainya Yoshimura menangkap tubuh Kaneki, Kaneki meronta hebat.
"LEPASKAN!Kubunuh kau! Badan ini milikku! Bukan punyamu! LEPASKAN!! " Kaneki meronta hebat.
" Sst, diam sebentar. "
BUAK
Pak yoshimura memukul tengkuk Kaneki dengan keras hingga Kaneki jatuh pingsan.
" Coba hubungi orangtua pemuda ini, Touka. Aku akan membawanya ke belakang cafe. " ujar Pak Yoshimura sambil menggendong badan kurus Kaneki.
Touka mengangguk lemah, dengan gemetar, Touka mengambil ponsel Kaneki di atas meja lalu menelepon nomor" ayah" pada ponsel Kaneki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and my other self (tokyo ghoul fanfiction)
Fiksi PenggemarDiculik dan disiksa oleh Yamori si human trafficking membuat Kaneki hampir gila. Beruntung Amon si polisi mau mengadopsinya bersama istrinya, Akira. Walau dengan psikis yang sangat bermasalah, Kaneki mencoba memulai hidup baru, dan ia bertemu dengan...