Kaneki's Mistery

541 63 5
                                    

"Halo?"  terdengar suara lelaki yang sangat dewasa diujung telepon.

"Halo,  Pak. Ini Touka, teman sekelas Kaneki. Kaneki tiba-tiba saja berteriak histeris dan mengamuk saat  kami mengerjakan kerja kelompok tadi." ujar Touka jujur dan blak-blakan.

Suara diujung telepon terdengar terkejut.

"Kaneki sekarang dimana? Bagaimana keadaannya? Apa ada yang terluka? Sejak kapan dia mulai mengamuk? " tanya pak Amon panik.

"Eerm, tadi dia pingsan. Tidak ada yang terluka. Kami berada di cafe Anteiku dekat sekolah."  jawab Touka, entah kenapa Touka merasa sangat formal saat bertelepon dengan pak Amon.

"Baik, Nona. Saya akan segera kesana. Tolong jaga Kaneki dulu. Terima kasih. "

" Tunggu Pak, gima-" namun telepon sudah terputus

Tapi gimana kalau nanti Kaneki mengamuk lagi? Batin Touka.

Dengan cepat Touka membereskan buku buku matematikanya di atas meja cafe dan bergegas menuju bagiaj belakang cafe Anteiku.

Di bagian belakang cafe Anteiku, Touka melihat Kaneki tertidur d atas sofa. Wajahnya terlihat sangat pucat dan ia terlihat berkeringat dingin. Pak Yoshimura sedang mengkompres kening Kaneki.

"Bagaimana? Sudah menelepon keluarga Kaneki? "tanya pak Yoshimura.

Touka mengangguk.

"Ayahnya akan datang sebentar lagi. Maaf merepotkan ya, Pak." kata Touka.

Pak Yoshimura hanya tersenyum

"Tidak apa apa. Aku malahan merasa kasihan dengan anak muda ini. Mungkin saja dia sudah melalui terlalu banyak cobaan. "

"Darimana Bapak tahu?" tanya Touka heran.

"Aku sudah cukup lama hidup, Touka. Aku tahu seperti apa wajah orang yang terlalu lama terluka. Namun saya yakin kalau luka anak muda ini bisa disembuhkan oleh cinta. "

Touka menghela nafas.

"Lalu apa yang seharusnya kulakukan, Pak? Gimana kalau nanti kaneki tiba-tiba bangun?"

"Bersikaplah seperti biasa. Ajak ngobrol walau hanya sedikit. Jangan terlalu menghakimi, karena kamu juga belum begitu kenal dengan Kaneki kan? Menurut ku setelah bangun, dia tidak akan mengamuk lagi. "

"Baiklah, semoga saja."

"Sekarang bapak akan mengurus caf dulu ya, Touka. Kamu bisa menjaga dek Kaneki disini. "

Touka mengangguk. Ia lalu duduk di samping Kaneki, sementara Pak Yoshimura berjalan kembali ke cafe nya.

Pak Yoshimura selalu pintar dalam berbicara bijak. Pikir Touka.

Touka melihat keadaan Kaneki, Kaneki terlihat semakin berkeringat. Touka menjadi sangat cemas.

Mungkin ada baiknya kalau lengan bajunya yang panjang kugulung.

Dengan perlahan Touka menggulung lengan baju kaneki.

Apa ini?

Jantung Touka bagai berdegup kencang ketika Touka melihat demgan jelas banyak luka memar dan juga luka sayatan disepanjang lengan Kaneki..

Pembaca sekalian, author sudah punya draft cerita sampai selesai, namun autgor mau saja menambahkan saran dari pembaca sekalian jika hendak berkomentar.. Silahkan~

Me and my other self (tokyo ghoul fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang