Touka masih menangis ketika dia menaiki angkutan umum dan juga berjalan menuju apartemennya. Touka melewati kios bunga milik tsukiyama dan membuat tsukiyama heran.
"Touka, darling! Kenapa kamu menangis?" tanya Tsukiyama.
Touka tidak menjawab dan langsung berlari menuju apartemennya, masuk ke dalam kamarnya dan menangis.
Aku benar- benar tidak percaya. Baru pertama kali aku jatuh cinta dan berakhir seperti ini. Aku-aku selalu ingin ciuman pertama ku benar bensr dilakukan dengan cowok yang menyukaiku. Aku tidak percaya Kaneki setega itu.
Perlahan Touka mengingat kembali kebersamaannya dengan Kaneki. Kaneki sangat ramah dan lembut ketika dia berada di kelas. Kaneki yang selalu membantunya ketika Touka kesusahan di kelas. Kaneki yang sempat tiba tiba histeris dan menangis di cafe. Kemunculan Haise yang amat ceria. Pengakuan Ayato kalau Kaneki pernah menghajarnya. Dan Kaneki yang tiba tiba menciumnya, mengaku tidak menyukai Touka dan juga saat itu, tangan Kaneki penuh dengan darah...
Touka berhenti berpikir dan mendadak duduk.
Setelah kupikir kembali, Kaneki kelihatan normal hanya saat di kelas saja. Setidaknya itu yang kusadari. Sebenarnya siapa dan seperti apa sifat Kaneki Ken itu?
Terdengar suara ketukan pelan di pintu kamar Touka.
"Masuk saja, Ayato. " kata Touka.
Namun seseorang tetap mengetuk pintu kamar Touka.
Touka bergegas membuka pintu kamarnya, ia kaget melihat sesosok cowok berambut pirang berdiri di depan kamarnya.
"Yo Touka." sapa Hide.
Ini kan Hide, anak populer dari kelas sebelah yang terkenal ceria, anak osis dan juga penyiar radio. Ada apa dia kesini? Pikir Touka.
"Perkenalkan Touka, namaku hideyoshi nagachika. Panggil saja, hide" Hide tersenyum ramah.
"Ya aku kenal kamu. Ada perlu apa ya? "tanya Touka sedikit judes.suasana hatinya sedang buruk.
"Eer begini, aku sahabat Kaneki dan aku mau ngomong sebentar tentang Kaneki."
"Oh kamu sahabatnya Kaneki? "tanya Touka.
Hide mengangguk.
"Oke, bye!" Touka hendak menutup pintu kamarnya, namun segera dicegah oleh Hide.
"Eeeh bentar, bentar. Biarkan aku bicara dulu. "
Touka memberengut kesal.
"Aku tahu kamu marah sama Kaneki dan kamu juga berhak marah kepadanya. Tapi dia sekarang menyesal dan mau minta maaf dan menjelaskan semuanya. Apa kamu keberatan?"
"Memangnya mau menjelaskan apa? Semua sudah jelas dimataku!"
Hide menaikkan alisnya.
"Apa kamu yakin?"
Dan Touka tiba tiba teringat segala keanehan yang ada pada diri Kaneki.
Aku kepengen bertanya tentang Kaneki apalagi ini Hide, yang katanya sahabat Kaneki dan pasti tahu lebih. Tapi aku juga gak mau kedengeran seperti menjelekkan Kaneki juga.
Melihat Touka yang hanya terdiam, Hide melanjutkan berbicara.
"Kaneki menyadari kalau dia salah dan dia memutuskan untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya kepadamu. Dia kepengen ketemuan sama kamu besok di cafe :re. "
"kenapa dia tidak menghubungi ku langsung saja?" tanya Touka.
Hide menghela nafas.
"Aku tidak tahu kamu menyadarinya atau tidak. Tapi, Kaneki sedikit tidak stabil. Dia takut kamu makin membencinya jadi aku membantunya menyampaikan pesannya untukmu. "
"Kaneki akan menjelaskan semuanya besok, kuharap kamu tidak keberatan. Dan aku atas nama pribadi memohon amat sangat agar kamu mau mendengarkan apa yang akan dibicarakan oleh Kaneki. Kasihan, dia sudah terlalu banyak menderita." jelas Hide.
"Jadi bagaimana? Setuju ketemuan dengan Kaneki besok pagi di cafe: re? Besok juga hari minggu. "
Touka menghela nafas panjang sebelum akhirnya menjawab.
"Baiklah."
Hide tersenyum senang
"Thanks. Sudah kuduga kamu anak baik. "
###
Keesokan harinya, Kaneki duduk di
Kursi cafe: re dengan sedikit gugup. Hari ini dia memakai kemeja putih dan celana kain hitam,menunggu kehadiran Touka. Orang orang yang lalu lalang dan makan di cafe hanya melihat Kaneki sebagai remaja laki laki yang menunggu temannya, tidak melihat kalau ada perempuan berambut ungu panjang bergelayut manja di bahu Kaneki.Kaneki sayang~ kamu yakin akan menjelaskan semuanya kepada Touka? Tanya Rize.
"Oh halo Rize? Kemana saja kamu selama ini? "tanya Kaneki dengan nada mengejek.
Aw! Kamu merindukanku! Tapi serius lebih baik kita pergi saja oke? Aku yakin Touka juga tidak akan memahamimu walaupun kamu menjelaskan semuanya.
"Terima kasih sudah khawatir padaku, Rize. Tapi aku sudah memutuskan akan menjelaskan semuanya. "
Mengabaikan semua protes dari Rize, Kaneki menyambut Touka yang baru saja datang. Touka memakai kaos dan jaket dan juga celana pendek.
"Halo, Touka." sapa Kaneki ramah.
Touka duduk dan langsung bertanya kepada Kaneki.
"Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan? "tanya Touka.
"Eehm, pertama tama aku benar benar minta maaf karena Ken sudah menciummu dan juga berkata kurang ajar."
Touka terlihat kebingungan.
"Oh ya. Tentu saja. Kamu tidak kenal Ken itu siapa." Kaneki tersenyum malu.
"Begini saja, kamu sudah pernah ketemu sama haise kan, Touka?"
Touka mengangguk.
"Aku juga minta maaf. Haise itu bukan saudaraku. Haise, juga Ken yang menciummu kemarin. Semuanya adalah kepribadian ku yang lain. "
Touka mengernyitkan wajahnya.
"A-apa maksudmu kepribadian yang lain?"
Rize menampakkan dirinya di depan Kaneki dan meledek Kaneki.
Apa kubilang! Dia ga akam memahamimu.
Kaneki melotot sejenak kepada Rize sebelum melanjutkan berbicara kepada Touka.
"Aku akan menceritakan semuanya kepadamu dan aku mohon kamu mau mendengarkan, Touka. " jar Kaneki dengan nada memohon.
"Aku khawatir kamu tidak mau mendengarkanku atau jadi membenciku setelah mendengar semuanya."
Touka menjadi kasihan dengan raut wajah kaneki.
"Jangan khawatir, aku akan benar benar mendengarkanmu. Dan aku tidak akan membencimu, karena kamu kan juga sudah berniat minta maaf juga. "
"Baiklah."
Kaneki menarik nafas amat panjang sebelum akhirnya mulai bercerita.
"Aku pernah membunuh orang. "
Yahaa... Masa lalu Kaneki akan terkuak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and my other self (tokyo ghoul fanfiction)
FanfictionDiculik dan disiksa oleh Yamori si human trafficking membuat Kaneki hampir gila. Beruntung Amon si polisi mau mengadopsinya bersama istrinya, Akira. Walau dengan psikis yang sangat bermasalah, Kaneki mencoba memulai hidup baru, dan ia bertemu dengan...