Histeria

402 50 6
                                    

Ingin sekali Touka memberontak tapi entah kenapa tubuh Touka tidak bisa bergerak. Jantung Touka berdegup sangat kencang ketika Kaneki mencium Touka. Lidah Touka dan lidah Ken saling beradu.

Apakah-apakah ini tandanya Kaneki menyukaiku? Pikir Touka gugup.

Setelah beberapa menit saling beradu bibir akhirnya Ken melepaskan ciumannya. Meninggalkan Touka yang wajahnya memerah karena malu.

"Sudah saya duga kalau anda berbohong, " ujar Ken tiba tiba.

"Hah?"

"Anda tidak memberontak ketika saya mencium anda. Seperti nya hubungan kita bukan sekadar 'teman'. "

"A-apa maksudmu?"  wajah Touka semakin memerah.

"Ya sepertinya anda menyukai saya. Singkatnya begitu. "

Touka menarik nafas dan memberanikan diri mengutarakan pendapatnya.

"Jadi.. Hmm, kamu juga punya perasaan yang sama dengan, denganku?" tanya Touka.

Touka mengharapkan Ken mengiyakan pertanyaannya, atau paling tidak mengangguk setuju.

Diluar dugaan, Ken malah terlihat menahan tawa.

"pfft,  Saya? Mencintai Anda? Kenapa Anda bisa berpikir seperti itu? "

"Kamu barusan menciumku, Kaneki."

"Jadi?"

"Jadi? Ya berarti kamu ada perasaan padaku?! "

Ken malah memandang Touka dengan heran.

"Itu hanya ciuman, Touka."

Mendadak Touka merasa sangat marah.

"Ooh jadi kamu cuma anggap aku ini mainanmu begitu? Kamu anggap kamu bisa mencium bebas semua cewek di dunia ini?! "

Kening Ken terlihat berkerut.

"Saya tidak tahu apa maksud anda, Touka. "

"Well!  Aku malah lebih lebih tidak memahamimu!!! "

"Kamu harusnya bertanya ke aku, kenapa aku mau dicium olehmu, Kaneki?!"

"Kenapa? "

"Karena aku ada rasa kepadamu, Damn it! Aku mengkhawatirkan mu, penasaran denganmu dan juga menyukaimu!Aku benar benar mencintaimu! Aku bahagia karena kamu menciumku tadi. Tapi kamu cuma menganggap itu hanya permainan cintamu. Sialan!" 

PLAAK

Touka menampar pipi Ken dengan keras.

"AKU BENCI KAMU!  "teriak Touka. Wajah Touka menjadi sangat merah dan dia terlihat menangis.

Setelah menampar Ken, Touka segera pergi menjauh meninggalkan Ken.

###

Sudah sekitar 10 menit berlalu, Ken masih berdiri terpaku di depan gerbang rumahnya, tatapan matanya kosong.

Perlahan tangan Ken memegang bekas tamparan Touka yang memerah.

"Touka mencintaiku, " kata Ken pelan.

"Touka mencintaiku."

"Touka benar benar mencintaiku!hahahahahhahaha "

Ken tergelak tertawa gembira sebelum akhirnya berubah menjadi sebuah isakan tangis perlahan.

"A-apa yang baru saja saya lakukan? Touka ternyata benar benar mencintai saya. Dan saya membuatnya terluka." Ken duduk dan memeluk lututnya dengan erat.

Me and my other self (tokyo ghoul fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang