Kedua alis itu mengerut saat selesai membaca tulisan tangan yang tertera di bagian paling depan amplop kecil berwarna hijau pastel itu. Kay tidak mengerti apa maksudnya, tapi ia penasaran dan ingin segera membuka nya meski katanya ia akan dibuat kesal.
Akhirnya, Kay memutuskan untuk membukanya nanti, kali ini ia harus menyelesaikan sebagian kertas yang belum dibagikan.
"Sini dibantuin,"
Key menyambar separuh kertas yang masih dalam genggaman Kay lalu mulai membagikan nya dengan cepat, Kay tersenyum dan berterimakasih pada kembaran nya itu.
Kay membetulkan poni nya, lalu menatap Aluna dan bertanya
"Luna mau beli sarapan, gak?"
"Aku bawa," Aluna mengeluarkan satu kotak berisi roti isi telur yang tadi ia siapkan sendiri karena Mama nya yang pagi buta sudah harus pergi untuk mengurus butik nya diluar kota karena ada sedikit masalah, sedang Papa nya terpaksa harus stay di kantor karena ada project penting yang harus diselesaikan.
Alhasil, Aluna hanya membuat sarapan sederhana untuk pagi ini. Bahkan ia tidak sempat menyiapkan bekal, karena sudah satu minggu bibi dirumahnya terpaksa pulang karena anak paling tua nya akan melangsungkan pernikahan.
"Nih," Aluna memberikan satu roti isi itu pada Kay yang langsung Kay terima dengan senang hati.
"Gomawo~" Ucap Kay berterimakasih lalu mencoba gigitan pertama.
"Enak," pujinya.
"Padahal itu aku bikin nya rusuh, loh." Aluna tertawa karena ingat kejadian pagi, sangat chaos.
"Masa? Kamu tahu, gak? Key suka loh roti isi, dia suka bikin sendiri di rumah, kadang Kak Rei yang bikinin, kadang Mama." Kay berceloteh tentang kembaran nya.
"Masa sih?"
Aluna lalu berfikir untuk meminta maaf dengan roti isi yang tersisa tinggal satu itu, ia tidak ingin memiliki beban dengan tidak dimaafkan oleh seseorang, apalagi ia tahu bahwa orang tersebut tidak memaafkan nya.
Gadis berambut sepunggung itu bangkit, dengan roti isi ditangan nya lalu menghampiri Key yang baru saja mendaratkan pantat nya.
Merasa sesuatu mendekati nya, iris caramel itu melirik kearah samping. Benar saja, cewek menyebalkan itu sedang berjalan kearah nya.
Key mengatur posisi nya, mengangkat kepala nya agar terlihat se-cool mungkin dan menampilkan kesan badboy untuk nya. Tangan nya seperti biasa bersedekap didepan dada nya.
"Nih." Aluna menyerahkan roti isi buatan nya.
Key pura-pura menatap tidak minat pada apa yang di pegang oleh gadis itu.
"Apa?" Tanya nya ketus.
"Roti isi, buat lo. Gue minta maaf buat yang keeeeeeeee sekian kalinya." Aluna menekankan setiap katanya gemas.
Iris caramel itu bergulir menatap Aluna dan roti isi secara bergantian, jika menatap Aluna Key sama sekali tidak berminat lain dengan roti isi yang ia tatap dengan penuh rasa minat sekarang hanya saja Key berusaha menyembunyikan nya.
"Gue gak suka." Bohong nya.
"Elah, boong banget." Cibir Kay dari meja nya.
Key tidak mengindahkan perkataan kembaran nya dan lebih memilih diam.
"Diambil apa enggak? Enak kok. Kalo diambil, berarti lo maafin gue dan kalo gak diambil itu artinya lo maafin gue."
Key menatap heran kearah Aluna.
Peraturan macam apa? Rugi dong gue! Rutuknya.
Caramel itu melirik roti isi didepan nya sekali lagi, roti yang terlihat dibakar dengan pas dengan isian telur kesukaan nya. Apalagi ia rasa di tas nya Key memiliki saus dan juga mayonaise, sepertinya akan terasa lezat, tapi...
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERS [COMPLETED]
Teen Fiction[Cover by : @kamubiru] Mempunyai 3 kakak laki-laki, ditambah satu kembaran cowok yang semua kegantengan nya membelah seantero SMA Garuda membuat Edelwine Kayla Walton atau Kay itu pusing sepuluh keliling! Memang, memiliki Kakak ganteng, care, berba...