BROTHERS [COMPLETED]

10

BGM, 21st Century Girl -BTS
(Dance Version [Halloween Ver])

____________

Selasa.

Selepas bel panjang yang menandakan waktu pulang berbunyi membuat para murid SMA Garuda bersorak senang karena mereka dipulangkan lebih cepat, terlebih besok diliburkan untuk persiapan. Kali ini, setiap orang sedang berkerumun di tepi lapangan mengerubuti setiap mading di tepi lapang seperti semut yang mengerubuti gula.

Mading sedang laris manis kali ini, karena disana sudah tertempel pembagian kelompok untuk perkemahan nanti.

Kay dan Aluna dengan semangat berlari ke salah satu mading yang paling dekat dengan kelas mereka, diikuti Key dari belakang. Key merasa sesuatu telah diambil darinya, ia kembaran nya selalu menempel pada Aluna si murid baru, begitupun sebaliknya.

"Kita satu regu!" Seru Kay antusias.

"Yeay!" Aluna berteriak sambil refleks memeluk Kay dengan erat karena terlalu senang.

Mata Kay lalu berpindah pada kertas yang menampilkan anggota regu lain, memeriksa dengan siapa Key satu regu. Ia memicingkan matanya agar tidak terlewat, lalu nama Elden Key Walton nampak disana.

"Key sini deh, kamu kenal mereka?" Tanya Kay sambil menyuruh Key mendekat.

Dengan malas, karena ada Aluna, Key terpaksa menghampiri mereka berdua dan mendekat. Ia memperhatikan kemana jari lentik Kay menunjuk, disana tertera namanya dipaling atas lalu nama orang lain dibawah nya.

"Taunya cuma si Surya doang," jawab Key. "Yang lain gak tau, deh." Lanjutnya.

"Biarin, yang penting ada satu orang yang satu kelas di regu kamu. Udah sana cari gih, ikutin intruksi nya! Daah~"

Kay mendorong Key untuk segera pergi mencari regu nya dengan Surya, begitupun Kay yang kini sudah menggandeng tangan Aluna untuk mencari kelompok nya dan mendiskusikan pembagian barang yang akan dibawa untuk perlengkapan kelompok. Kay tidak terlalu takut, sekarang. Aluna ada bersamanya, lagipula, tidak akan ada yang membiarkan nya terluka.

[•][•][•]

Rei dibuntuti Aresh dan Sam berjalan mengendap-endap mendekati lapangan dan melihat mading yang berisi informasi pembagian regu itu. Aresh, masih dengan hal yang sama membawa catatan kecil dan juga pulpen gantung yang selalu setiap menggelayut dilehernya.

Sam, ia kini menjadi benteng pertahanan dan melirik siapapun yang mencurigai mereka.

Padahal, tingkah laku mereka sekarang yang mencurigakan.

"Gak ada yang ngikutin, kan?" Tanya Rei pada Sam.

"Enggak Kak."

"Geng si Vanessa?"