Kay mematut dirinya di cermin sekali lagi untuk memastikan penampilan nya sudah benar. Sore ini, ia akan pergi bersama Rivaldi yang tak lain adalah sahabat sekaligus cinta pertamanya. Kay terlihat cocok dengan shortpant dan sweater crop tee raglan berwana putih ditambah dengan converse merah miliknya. Ia tersenyum malu saat melihat dirinya di cermin, kenapa ia harus sampai seperti ini? Rival adalah teman pertama yang Kay punya, mereka tumbuh bersama sampai sekarang Rival menjadi salah satu orang paling spesial dihidupnya, sahabat sekaligus pacarnya.
Setelah memastikan sekali lagi dan membetulkan poni nya, Kay keluar dari kamar dan turun kebawah dimana semua anggota keluarga nya sedang berkumpul.
"Ma, Kay pamit ya." Ucap Kay riang.
Reina mengangguk seraya tersenyum hangat. Sedangkan Papa nya sedang sibuk bermain game dengan Key dan juga Sam, tidak sadar akan kehadiran dirinya.
"Si Rival udah jemput?" Tanya Aresh menyimpan terlebih dulu bacaan nya.
Kay menggeleng pelan, "belum. Bentar lagi kaya nya."
"Beneran pergi sama Rival kan?" Tanya Rei waspada.
"Ia Kak, sama Rival. Lagian emang sama siapa lagi? Bukan nya udah di black list semua sama Kakak!" Key mendengus.
Rei nyengir kuda menanggapi ucapan adik nya yang memang merupakan sebuah fakta.
"Dek, pulang nya bawain oppa makanan dong, apa aja." Sam menyambar bak tihang listrik dan entah sejak kapan sudah beranjak dari depan tv.
"Iya iya." Jawab Kay yang terus memeriksa arloji putih di pergelangan tangan nya.
"Pengen yang pedes-pedes. Bawain ya?" Pesan Key yang ikut menyambar.
Kay mencebik, "ini Kay bukan mau kulineran!"
Semuanya tertawa apalagi setelah melihat bibir Kay yang mengerucut sebal. Tapi tak lama wajah Kay berubah saat bel di rumah nya berbunyi yang tak lama muncul seseorang dengan kacamata yang bertengger di dihidung nya, dengan menggunakan pakaian denim on denim nya, cowok itu tersenyum pada semua nya dan menunjukan lesung pipit nya yang khas.
"Ciee.. Udah dateng nih pangeran nya." Goda Key.
Kay melotot sampai matanya hampir meloncat keluar dan itu membuat Key semakin tertawa terbahak-bahak.
"Yo! Mabro!" Rei, Aresh dan Sam mendekat sambil melakukan fist bump pada cowok yang tak lain adalah Rival.
Setelah nya, Rival mendekat kearah Reina dan menyalaminya.
"Hati-hati ya main nya?" Pesan wanita paruh baya namun tetap terlihat cantik itu.
"Iya Tante." Jawab Rival sopan. Lalu Rival mendekat kearah James yang baru selsai bermain game.
"Awas jangan kemaleman pulang nya." Pesan James tegas.
"Siap Om!"
"That's my boy!" Seru James kemudian.
"Yaudah, yuk Kay." Ajak Rival.
Kay yang sejak tadi hanya memperhatikan terkesiap dan langsung mengangguk spontan. Ia terlalu kagum pada sosok Rival yang menurutnya sempurna, padahal Kay dan Rival berteman sejak kecil tapi Kay tetap saja mengangumi sosok Rival setiap detik dalam hidupnya.
"Iya."
"Pergi dulu ya. Kay nya dipinjem sebentar."
Setelah pamit Kay dan Rival berjalan keluar dan masuk kedalam mobil terios berwana hitam yang terparkir didepan rumah Kay.
Entah kenapa hari ini terasa sangat berbeda, padahal Kay sering pergi bareng dengan Rival sejak kecil sampai sekarang sampai mereka memutuskan untuk berpacaran. Mungkin, karena Rival adalah satu-satunya orang setelah keluarga nya yang dekat dan ia miliki. Itu yang membuat Rival spesial baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERS [COMPLETED]
Teen Fiction[Cover by : @kamubiru] Mempunyai 3 kakak laki-laki, ditambah satu kembaran cowok yang semua kegantengan nya membelah seantero SMA Garuda membuat Edelwine Kayla Walton atau Kay itu pusing sepuluh keliling! Memang, memiliki Kakak ganteng, care, berba...