Aku masih punya hutang 3 part ya?
Here we go!NOTE!!
Tolong baca notif paling bawah setelah selesai baca ya
Gomawo💜____________
Rei berjalan menuju bagian belakang rumah nya. Lelaki itu membuka semua baju nya dan hanya menyesakan celana pendek juga bagian dada nya yang telanjang.
Tanpa menunggu lama, lelaki berambut hitam itu menceburkan diri kedalam kolam berenang.
Udara malam yang dingin sama sekali tidak mengusiknya untuk terus berada didalam sana.
Rei membalik tubuhnya dan menatap langit malam yang bersih tanpa bintang, hanya ada bulan yang setia menggelantung disana.
"Lo kesepian, ya?" Tanya nya pada bulan yang tampak sendiri. Seperti dirinya saat ini, ia sedang tidak mau diusik ataupun ditanyai oleh adik-adiknya. Kejadian tadi benar-benar kacau, ia sendiri bingung kenapa sampai seperti itu.
Hatinya menjadi sensitif secara tiba-tiba, seolah amarah nya akan meluap dalam dalam waktu dekat. Rei sendiri tidak mengerti apa alasan nya, dan itu benar-benar meluap saat ia melihat Marvel memegang tangan Kay. Rasanya, hal dulu seolah akan terjadi. Rei takut jika Kay terlalu dekay dengan Marvel dan menaruh perasaan lebih dalam, kejadian dulu akan terulang. Yang ia takutkan lagi, Marvel sama dengan orang yang dulu sangat ia kenal. Marvel terlihat humble meski sedikit pendiam dan tertutup pada orang lain, Marvel yang bahkan berani untuk terus mendekat membuat nya teringat pada seseorang di masa lalu.
Tapi, sikap nya tadi sudah terlalu kelewatan karena menuruti firasat nya yang belum tentu benar dan membuat Kay menangis dan tentu membuat hatinya sakit.
"Dalam hal itu, gue gagal ya?" tanya nya pada diri sendiri. Rei lalu menenggelamkan dirinya lebih dalam kedalam kolam renang. Membuat dirinya lenyap ditelan air.
"Mau sampe kapan hyung gitu?" Sam yang terlihat cemas hanya visa memperhatikan dari balkon atas yang mengarah langsung ke kolam, memperhatikan Rei yang sejak tadi menatap kosong langit lalu menenggelamkan dirinya sendiri.
"Khawatir ya?" Aresh memeluk Sam untuk menenangkan nya, Sam yang samma polos nya dengan si bungsu terlalu terkejut melihat kejadian tadi dan melihat kakak nya yang seperti itu.
"Gue bakal turun sekarang, lo tidur aja, ya?"
Sam mengangguk patuh, seperti anak kecil lalu masuk kedalam rumah dan menuju kamar Aresh karena kamar nya yang masih dalam tahap renovasi, lagipula jika sedang seperti ini ia tidak mau jauh dengan kakak-kakak nya.
[•][•][•]
Kelopak itu terbuka, menampakan iris caramel yang begitu nyata. Kay mengerjapkan matanya agar pandangan nya lebih jelas. Objek pertama yang gadis itu tangkap adalah Aluna dengan seorang cowok yang sangat ia kenal.
"Kamu udah sadar, Kay? Aku khawatir banget," ucap Aluna dan membantu Kay duduk.
Gadis itu masih bergeming, seraya menu dukan kepalanya. Seorang lelaki berperawakan jangkung duduk disamping nya dan langsung memeluknya tanpa izin.
"Lepas," ucap Kay lirih seraya berusaha memberontak. Sedang lelaki yang memeluknya malah melakukan hal sebaliknya dan mempererat pelukan nya.
"Maaf," ucapnya, seraya terus memeluk Kay.
Kay diam, tubuhnya sudah tidak berusaha untuk memberontak lagi dan diganti dengan air mata yang mulai jatuh di pipinya.
"Al, sini," Vina– Ibu Aluna menarik putri nya itu keluar secara perlahan agar mereka memiliki ruang untuk menyelesaikan masalah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERS [COMPLETED]
Teen Fiction[Cover by : @kamubiru] Mempunyai 3 kakak laki-laki, ditambah satu kembaran cowok yang semua kegantengan nya membelah seantero SMA Garuda membuat Edelwine Kayla Walton atau Kay itu pusing sepuluh keliling! Memang, memiliki Kakak ganteng, care, berba...