40

11.8K 628 27
                                    

"Pak Satpam! Disini kucingnya!"

Suara teriakan berhasil menghentikan langkah Sam yang hendak menuju lapang bawah. Insting nya tertarik untuk memeriksa, tanpa adanya pertentangan batin dan fikiran, Sam berlaei kearah temoat penyimpanan kursi bekas itu. Cowok itu khawatir pada siapapun yang kini sedang berada di tempat berbahaya itu.

Tapi saat tiba, Sam tidak melihat siapapun disana, ia menyusur tembok penyekat antara ujung lorong dan ruangan terbuka itu.

BRAAAK!!

Cowok beriris biru itu mempercepat langkahnya karena panik.

Sam mematung, jantung nya terasa berhenti saat melihat tubuh vawah Kay yang tertimpa kayu bekas. Filirik nya satu-satunya yang berada disana bersama Kay.

"Cassey!" ucap Sam tegas, pemuh penekanan, wajah nya semakin menampakan kemarahan yang begitu besar.

Sam berlari menghampiri adiknya lalu mengangkat semua kayu yang menimpa Kay satu persatu tanpa menghiraukan Cassey disisinya.

"Sam, ini sama sekali bukan seperti yang kamu pikirin," Cassey memegang lengan Sam dengan gemetar. Tapi Sam menepis nya dengan keras sampai Cassey yang sejak tadi badannya gemetar tersungkur kebelakang dengan mudah.

"Gue gak nyangka lo bakal berbuat sampe sejauh ini, kalo gini, apa bedanya lo sama mereka? Hah?!"

Setelah selesai mengangkat semua kayunya, Sam bersiap membopong Kay dan membawanya ke UKS dan mengabaikan Cassey begitu saja.

"Oppa, tunggu, Kak Cassey–"

"Kamu gak usah belain dia."

"Tapi–"

Sam memberikam tatapan tajam nya, tatapan yang lebih menyeramkan dari Aresh. Kay diam, bukan berarti diantakut tapo terlalu kesal karena Sam tidak mau mendengar penjelasan nya dan akan membuat Sam menyesal telah memperlakukan Cassey seperti itu.

Sam mendudukan Kay di kursi yang ada di UKS lalu mengambil kotak obat yang ada disana, dan mengeluarkan alkohol agar lukanya cepat kering.

"Punggung kamu kerasa sakit, gak?"

Kay diam, tidak menjawab dan memalingkan wajahnya.

"Nanti pulang sekolah periksa ke Kakek, ya? Biar Oppa suruh Marvel buat anterin," ucap Sam lagi, masih dengan nada datar.

Kay menarik kaki nya, membuat Sam berhenti mengobati. Kakak nya itu menatapnya, dengan tatapan blank khas miliknya.

"Oppa! Kenapa gitu sih sama Kak Cassey?" nada suara Kay terdengar marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa! Kenapa gitu sih sama Kak Cassey?" nada suara Kay terdengar marah.

"Kamu masih aja belain dia? Dia udah bikin kamu kaya gini!"

"Kak Cassey gak salah! Aku sendiri yang maju buat nyelametin Kak Cassey, karena dia udah mau nyerahin dirinya buat Oppa."

[•][•][•]

BROTHERS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang