14

20.2K 990 14
                                    

"Pa..."

"Sammy! Lepasin, yaampun kamu kaya bocah!"

"Gamao!"

Sam kukuh tidak mau melepas pelukan di kaki papanya, ia terus menggelayut sampai James susah bergerak karena sebelah kakinya di peluk oleh anak ke tiganya.

"Papa mau pergi ketemu client, Sammuel!" Ucap James tegas seraya terus mencoba melepas anak nya dari kaki nya.

"Ish," Sam mencebik tanpa melepas pelukan nya.

James berjalan terseret-seret kearah pintu, dengan Sam yang masih menggelayut di kakinya dan terus memohon agar segera berangkat kearea perkemahan.

"Ma, emang gak bisa dipercepat?"

"Ma, sama Mama aja. Kalo Papa gak bisa sekarang gak papa."

Disisi lain Rei dan Aresh terus mendesak Reina agar segera berangkat kesana. Itu semua rencana mereka, mendesak kedus orang tuanya agar lebih cepat dan berharap orangtua nya akan pusing dan membiarkan mereka pergi duluan.

"Mama masih ada urusan di Restoran, Kak." Ucap Reina sayang. Ia lalu berjalan kearah suaminya, tersenyum dengan penuh rasa.

"Sayang, tolong dong," pinta James memelas.

"Kenapa?"

"Nih."

Reina melihat kebawah, disana Sam sedang menjebe dengan mata yang melebar, berharap Reina akan mengizinkan nya untuk pergi kesana lebih dulu bersama kedua Kakak nya.

"Kamu ngapain, sini," Reina menarik lengan Sam.

"Gamao!" cowok berambut coklat itu masih menjebe dan makin mempererat pelukan pada kaki Papa nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gamao!" cowok berambut coklat itu masih menjebe dan makin mempererat pelukan pada kaki Papa nya.

"Kita berangkat nya besok. Oke?"

Rei, Aresh dan Sam langsung menatap James dengan mata penuh binar.

"Beneran?!" Tanya mereka kompak.

James menghela nafas, "iya."

Sam dengan cepat melepas pelukan nya, lalu menjauh dan berdiri disamping kedua Kakak nya.

"Udah gih berangkat," ujar Sam.

"Oh gitu? Abis diizinin langsung diusir Papanya?" Ketus James.

Semua nya tertawa.

"Iya, katanya tadi buru-buru," tambah Rei.

"Semangat!" Seru Aresh, meski nadanya masih terbilang datar.

"Aish.." James bergerak kearah Reina, dan mencium kening nya. "Berangkat dulu sayang, jagain anak-anak jangan sampe kabur." Pesan nya.

"Iya, anak-anak mau aku suruh buat ikut ke Resto." Jawab Reina.

James mengangguk setelahnya, lalu berlalu pergi dari hadapan mereka berempat.

Rei, Aresh dan Sam masih bergeming, terlebih lagi Sam yang menatap Reina dengan tatapan kosong nya.

BROTHERS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang