Pandangan Nona Snotra begitu tajam ke arah langit yang kini bergema dengan tarian cahaya keemasan. "Oh..., jimat penyelamat satu jiwa ribuan tahun. Aku hampir lupa tentang benda itu." Kali ini Nona Snotra menggaruk-garuk kepalanya seakan mencoba mengingat sesuatu.
"Kak Snotra tahu itu diagram sihir apa?" Aku nyaris berteriak, karena suara angin begitu memekakkan telinga.
"Tentu saja aku tahu, kurasa Eiwa juga sudah bisa menduga kan?"
"Ya, tapi itu apa sebenarnya?"
"Entahlah, kita akan lihat nanti."
Bhuurrrmmm....
Diagram sihir itu melepas suara keras bersama dengan sinar yang menyilaukan. Dan aku bisa memandang sebuah bola cahaya jatuh dari langit ke arah kami dengan cepat seperti meteor.
"Eiwa, tangkap, jangan biarkan jatuh ke tanah!"
Hupp...!!!
Aku melompat sekuat tenaga menangkap bola cahaya keemasan, namun sebelum tanganku sempat menyentuh bola cahaya tersebut, ia pecah berkeping-keping, dan dari dalamnya sebuah tubuh melayang ke arahku.
Nyaris! Aku menangkap tubuh tersebut, namun tubuhku sendiri terpental ke belakang, jatuh terseret di pinggir danau hingga hampir mendekati batas hutan bambu ungu. Jika aku tidak menangkap dan mendekapnya erat, pasti tubuh ini sudah remuk bersama sebuah kawah kecil di sekitarnya.
Eh... yang benar saja!
Aku merasa ada sensasi dingin tajam memanjang menekan pada leherku. Yang benar saja, aku menyelamatkannya, mengapa ada belati menempel di leherku?
"Jangan bergerak, atau nyawa melayang!"
Terdengar di dekat telingaku suara anak perempuan yang bergetar penuh emosi. Aku tak tahu harus berkata apa, bukan karena mata belati yang menempel di leherku, namun karena suara yang begitu kukenal.
"Kak Eileen, tolong jauhkan belatimu. Ini aku adikmu yang imut." Aku berbisik balik di telinganya.
Pelan-pelan wajahnya diangkat di dekat dan tepat berada di depan wajahku.
"Eiwa...? Eiwa...!"
"Ya ya... ini aku Kak Eileen. Kakak tidak perlu berteriak." Aku tersenyum padanya.
"Eiwa... wa... hwa... hwa...!!!"
Tiba-tiba tubuhnya kembali jatuh dan memelukku erat, serta menangis sejadi-jadinya. Entah situasi apa yang baru saja dilewatinya, sehingga membuat anak kecil ini begitu sedih dan ketakutan. Hah..., jika aku berpikir seperti ini, aku sendiri hanyalah anak-anak yang berusia setahun lebih muda dibandingkan Putri Eileen – Priscila Eileen Taner, putri kerajaan Glaedwine.
Aku mungkin tidak begitu dekat dengannya. Namun dari sisi Eileen sendiri sebagai putri kerajaan, seberapa banyak teman yang dia miliki? Beberapa putra putri keluarga bangsawan mungkin akan bertamu ke istana kerajaan, hanya saja itu sekadar formalitas – basa-basi politik. Sehingga Eileen setidaknya setiap bulan sekali atau dua kali akan bermain ke tempatku, hanya untuk menemukan teman, sayangnya aku kadang menjadi teman yang tidak terlalu acuh akan ceritanya – tapi entah kenapa, Eileen sangat dekat denganku – mungkin karena aku tampan?
Setelah sekitar sepuluh menit Eileen menangis, akhirnya dia tenang.
"Kak Eileen, sekarang kakak aman di sini. Ada aku di sini." Aku memastikan agar dia tenang terlebih dahulu.
"Uhh..." Dia mengangguk.
"Sekarang ceritakan padaku, apa yang terjadi?"
Lalu Eileen menceritakan, bahwa dua hari yang lalu, dia mengalami kebangkitan imihaku. Seluruh istana bergembira, dan mengadakan pesta. Aku sebenarnya diundang, namun karena aku tidak ada di rumah, tentu saja aku tidak tahu masalah ini – dan sebenarnya Eileen tidak perlu menambahkan ekspresi cemberut ketika aku tidak memenuhi undangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Eiwa
FantasyAda anak manusia yang dilahirkan dengan kecerdasan yang tidak biasa. Ketika orang lain mungkin berkata bahwa takdir tidak adil. Maka dia justru melangkah jauh dalam intrik yang tidak dilalui oleh anak-anak lainnya. Mimpinya adalah menjadi seorang Ke...