Sore ini, di rooftop yang tak berpenghuni. Setelah beberapa hari menjalin hubungan dengan Jeon Jungkook, sekolah benar-benar kacau karena berita yang tersebar tak tau arah.
Entah karena dinding kelas yang bisa mendengar kemudian ikut membicarakannya pada semua orang atau memang tatapan jelih dari para wanita yang sudah jatuh pada pesona Jeon Jungkook. Aku bisa saja mengabaikannya, bersikap acuh lalu kemudian melupakannya. Namun tidak, saat seseorang berani menempel berita murahan lantas menyangkut pautkan dengan nama Kim Taehyung dan Baek Ma Ri didalamnya.
Aku tak habis pikir, bagaimana mungkin otak mereka berputar tak logis hingga menghasilkan rentetan kalimat tak berguna yang bahkan tak mengandung kebenaran sama sekali. Aku geram. Kesal.
Memang bukan aku yang menjadi pihak yang disalahkan. Aku tau mereka terlalu baik pada ku, akan tetapi bukan berarti diriku lantas memuji dan berserah pada apa yang mereka lakukan. Menuliskan nama Jeon Jungkook sebagai seseorang baru yang masuk dalam kehidupan Kim Taehyung dan Park Young Jo, kemudian karena Taehyung bersama Baek Ma Ri maka aku menerimanya sebagai sang kekasih. Sekilas yang dapat ku serap dari belasan kertas yang tertempel dimading utama. Jungkook adalah pelaku dan Baek Mari sebagai parasit diantara kami. Aku tak mengerti jalan pikir mereka. Dan terlalu bodoh jika harus ku pahami.
Dan kini, dimana aku berdiri dan tak menatapnya sama sekali, saat ia mencoba menarik dagu ku untuk memaksa menjawab semua pertanyaannya.
Aku mengenalnya sangat jauh, kini ia tengah terpuruk. Sungguh, matanya menakuti ku dengan rahang yang mengatup keras. Aku berani bersumpah, ini adalah sisi lain yang baru ku lihat dari seorang Kim Taehyung. Sahabat ku seolah hilang terganti dengan monster buas yang kapan saja akan siap menyerang.
Mata ku memejam kuat, bernafas tak normal mengendalikan rasa takut ku, "kau tidak bisa terus seperti ini Kim Taehyung, aku mencintainya. Sungguh, kau harus mengerti. Ku mohon. "
Dia menggeleng, "tidak, Young Jo. "
Kendati niat permintaan maaf ku pada seseorang tersampaikan, aku malah salah mengambil tindakan. Jam pulang sekolah, aku tak tau waktu yang pas untuk bertemu seseorang diatas rooftop. Ku kira Jungkook tengah menunggu ku setelah pesan singkat yang berhasil ku kirim tadi, namun nyatanya aku datang lebih awal darinya.
Saat pintu utama rooftop terbuka, kupikir seseorang yang ku tunggu telah tiba, sampai sampai senyum ku merekah. Namun nyatanya aku salah orang, yang ku lihat adalah Taehyung tengah berjalan cepat hingga mendorong ku membentur tembok pembatas. Nafasnya menggebu tanpa senyum sedikit pun. Aku ketakutan. Lupa akan fakta jika rooftop adalah tempat favorit nya disaat tengah kacau.
"Aku mengabaikan mu beberapa hari dan kau bertindak sejauh ini? Apa yang kau lakukan Park Young Jo, kau bahkan jatuh cinta pada lelaki yang baru kau kenal. Aku tak percaya ini, kau tak pedulikan bagaimana perasaan ku. Aku mencintaimu dan kau selalu mengabaikan ku, " Taehyung mencengkram bahu ku lebih kuat. Kendati meringis kesakitan tak ada gunanya, pun berusaha melepaskan tak akan berarti apa apa. Tenaga nya tak sebanding dengan ku. Aku tak tahan, sampai bulir benir meluncur dari kedua mata ku. Dia sangat kejam hari ini.
Mata ku beralih pandang, "Taehyung–"
"Tatap aku Park Young Jo. "
Aku menggeleng, lantas menunduk menyembunyikan air mata ku.
"Ku bilang tatap aku! " dia berteriak sembari mengguncang bahu ku. Aku gemetar, meremas ujung rok ku berharap seseorang datang dan menyelamatkan ku hari ini.
Mungkin, jika aku memberitahunya lebih awal ia tak akan kacau seperti ini. Bertindak terlalu kasar dan berani membentak ku. Aku tersenyum miris, ia terluka. Aku menyakitinya. Kim Taehyung, aku selalu ingat saat kau mengatakan bahwa aku tak boleh menyukai orang lain selain dirimu. Akan tetapi, mustahil bagi ku menyalahkan hati yang sudah terjatuh akan pesona yang membuatku candu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose You [JK][M]
Fanfiction"Kehidupan ku terlalu rumit, bahkan lebih rumit dari puluhan rubik yang terputar acak. Hingga aku kembali jatuh cinta dan membuang seluruh fantasi ku, ia kembali datang dan merubahnya. Kehidupan ku kembali berputar, dan kini, ia adalah obat dari ras...