#19

113 10 0
                                    

"ibu, dimana ayah? "

Park Jimin adalah yang menjadi satu-satunya yang kerepotan kala mendengar ide konyol itu benar-benar terucap dan akan dilakukan. Perjodohan macam apa dijaman modern seperti ini, ia bahkan tak sudi mendengarnya. Apalagi yang akan menikah adalah adik tercintanya, jadi sesungguhnya kini ia tengah diambang kebimbangan, walau memang bukan ia yang akan dinikahkan. Namun masa depan adiknya tengah berada diujung.

Sebagai kakak yang baik ia juga berhak memikirkan betapa sulitnya kehidupan yang adiknya jalani sekarang ini. Bukan berarti ia juga benci Kim Taehyung, namun kenyataan bahwa memang tak ada cinta dari Young Jo pada sahabatnya itu, tak ia pungkiri jika membayangkan betapa sedihnya saat menjalani kehidupan tak bersama seseorang yang ia cintai.

Akan tetapi bukan berarti ia juga merestui hubungan adiknya dengan lelaki brengsek yang pernah ia temui diAmerika kala itu. Adik dari sahabatnya yang kini menjadi kekasih adiknya, ia tau seberapa buruk Jeon Jungkook saat ia pernah berlibur bersama para sahabatnya diAmerika. Tentu saja bersama Namjoon yang notabenenya adalah kakak Jeon Jungkook.

Namjoon pernah kerepotan sendiri saat ia mendengar bahwa adik laki-lakinya tengah mabuk berat dan membuat onar disekitar bar malam itu. Tentu saja, sebagai sahabat mereka ikut membantu. Dari situlah, Jimin tau bahwa adik laki laki yang selama ini Namjoon ceritakan keburukannya adalah Jeon Jungkook yang kini sialnya sudah menjadi kekasih adik tercintanya.

"sepertinya diruang kerja, sayang. Ada apa? Tumben sekali."

Nyonya Park menyahut riang mendengar suara putranya yang ternyata sudah berada dirumah lebih awal dari biasanya.

Jimin terkekeh sebelum berujar, "tidak ada apa-apa ibu, aku hanya ingin membicarakan sesuatu yang tidak penting. Young Jo ada dirumah? "

"tidak ada, pagi tadi adik mu pergi ke toko buku. Namun beberapa jam kemudian kekasihnya menelfon ibu untuk meminta ijin membawanya pergi. Jadi kurasa mereka sedang bersama. "

Ibunya terkikik geli, memikirkan masa muda dijaman sekarang yang sudah kelewat canggih. Tak seperti suaminya, ia sama sekali tak keberatan jika putri bungsunya itu memiliki kekasih yang bahkan begitu tampan. Sedangkan Jimin kini terlihat berdecih tak suka, adiknya semakin keras kepala saja.

"Ya tuhan, kenapa ibu mengijinkannya begitu saja? Bagaimana jika Young terluka? Dia itu masih anak anak bu, kenapa menyerahkan anak gadis begitu saja, sih."

Nyonya Park lantas menggeleng tak percaya, memang tak aneh melihat putra tampannya itu kerap mengomelinya hanya karena memberi ijin Young Jo untuk keluar luar rumah apalagi jika sudah bersama laki-laki.

"adikmu itu sudah besar, Jimin. Dia sudah selesai SMA, usianya sudah legal. Ibu yakin Young bisa menjaga dirinya sendiri dan mampu memilih mana yang terbaik untuknya, lagi pula ibu percaya pada Jungkook kok, dia itu lelaki baik tahu! "

Jimin mendengus lagi, tak suka jika ibunya lebih membela Jungkook dari pada ia yang nyatanya adalah putranya sendiri.

"ibu menyebalkan! kalau begitu aku ingin bertemu ayah dulu, " kemudian mencium pipi ibunya sebelum pergi begitu saja menuju ruang kerja ayahnya.




***


“jaga dirimu ya, Bunny! Aku akan memberi kabar sesering mungkin. Ah, aku berharap kau ikut saja keKorea, papa mu juga kan disana. ”

“aku tidak ingin. Korea buruk sekali. Aku takut. Tapi hyung–

Bisa kau cari dia, yang selalu ku ceritakan padamu itu. Aku benar-benar rindu, bisa tidak kalau kau menjaganya untuk ku? ”

“tentu saja, aku akan mencarinya dan menjaganya untuk mu, aku akan selalu memberi kabar tentangnya juga tentang korea yang selalu baik, okay?”

“jadi aku kehilangan lagi, ya. Buruk sekali sih hidup ku. ”

“heh, apa yang kau katakan sih, Bunny. Mommy mu itu tidak hilang, dia sedang dilangit menemani bulan, tahu! Dan aku juga tidak akan hilang, aku ke Korea, jika aku rindu maka aku akan kemari sewaktu-waktu. ”

“ku harap begitu, aku juga ingin sekali pulang keSeoul. ”

[]…

I Choose You [JK][M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang