DELAPAN

93 15 0
                                    

BAB 08
[Can You Help?]

Setelah memastikan Linong benar-benar pergi, Justin segera berlari ke tempat ia ingin mengobrol dengan Miaoyin.

Sesampainya di tempat itu, rasanya benar-benar canggung. Ia mengingat apa yang tadi dikatakan Miaoyin saat ia sedang mengobrol dengan Linong.

"Dia Chen Linong, temanku… teman sekelasku."

Kalau Linong teman sekelasnya, berarti Miaoyin seangkatan dengan Linong, kan? Kalau begitu Chengcheng juga temannya?

Justin menatap Miaoyin yang juga menatapnya. Berdeham beberapa kali sebelum bertanya, "Kau mengenal Chen Linong? Kalau begitu… apa kau juga mengenal Fan Chengcheng? Li Quanzhe? Qian Zhenghao? Semua teman-temanku?"

Jujur saja, ekspresi Miaoyin saat mendengar rentetan pertanyaannya itu benar-benar imut. Kalau saja Miaoyin bukan hantu, mungkin Justin sudah mencubiti pipinya puas seperti Zhengting mencubiti pipi Zhenghao.

"Eum… kalau Chengcheng, aku mengenalnya, dia temanku juga. Kalau Quanzhe dan Zhenghao aku sebatas kenal namanya saja dan pernah beberapa kali bertemu sebelum aku meninggal," jawab Miaoyin terlihat mengingat-ingat.

"Oh iya." Justin menjentikkan jarinya. "Kau bertanya apa aku mau membantumu, kan? Memangnya apa yang harus kubantu?"

Miaoyin terdiam sebentar, sedang menimbang-nimbang apakah harus ia meminta tolong pada Justin atau tidak. Tapi kalau ia tidak meminta tolong pada Justin, ia akan selamanya di sini.

Maka dari itu, ia harus meminta tolong. Setidaknya, ia yakin Justin bisa menolong.

***

Zhengting baru keluar dari rumahnya yang tepat di depan rumah Justin saat Chengcheng berjalan menuju rumahnya sendiri.

Laki-laki itu mengerutkan dahinya bingung saat melihat Chengcheng sendirian, tanpa Justin. Padahal biasanya dua anak itu sudah seperti anak kembar yang ke mana-mana selalu bersama. Tapi kali ini tidak dan itu membuatnya bingung.

"Mana Justin?" tanyanya, mengejutkan Chengcheng yang baru saja ingin memasuki rumahnya. "Kenapa pulang sendiri? Biasanya bersama Justin," tambahnya.

Alis Chengcheng tertaut. "Justin belum pulang? Kukira sudah. Tadi aku ada urusan soalnya," jawab Chengcheng.

Zhengting menggaruk tengkuknya bingung, sedangkan Chengcheng mengeluarkan ponselnya, mengirim pesan pada Linong.

Chengcheng: Hei, kau sedang bersama Justin?

Tidak lama kemudian, balasan datang.

Linong: Ya. Tapi tadi dia mengusirku

Mengusir? Tumben, batin Chengcheng.

Chengcheng: Tapi kau ada di dekat Justin, kan?

Linong: Ya. Aku sedang melihat dia mengobrol. Tapi aku tidak bisa melihat orang yang ia ajak ngobrol. Katanya, itu hantu yang kemarin lusa ia ceritakan

Baru Chengcheng ingin membalasnya, Linong kembali mengiriminya pesan.

Linong: Dan coba tebak nama hantu itu
Linong: Namanya Miaoyin. Wang Miaoyin

Saat itu juga Chengcheng tidak tau harus membalas pesan Linong seperti apa. Sampai akhirnya Linong mengiriminya pesan lagi.

Linong: Dan dari yang aku dengar, Miaoyin meminta tolong pada Justin supaya ia bisa pergi dengan tenang. Tapi aku masih belum tau apa yang ia minta dari Justin

***

Justin balik badan, bersiap pulang, tapi sebelumnya ia melihat Miaoyin yang sudah ada di depannya saja. Justin tersenyum tipis, "Aku tidak tau bisa atau tidak. Tapi aku akan mencoba membantumu," katanya, berdeham dan melanjutkan, "Sampai jumpa!"

Dan ia berjalan, tapi sebelum itu, sepertinya telinganya menangkap suara sesuatu yang terjatuh lumayam keras.

Tapi ruangan di sampingnya kan tidak ada orang.

Alis Justin terangkat, begitupun bahunya. Kemudian ia berjalan menuju rumah tanpa peduli tentang siapa-yang-terjatuh.

Mungkin kucing nakal sedang kejar-kejaran dan mengacak ruangan itu, karena penjaganya tidak masuk hari ini.

Ya, siapa yang peduli?[]

a.n
terima kasih untuk kalian yag sudah mau mendukung cerita ini!

2018 June 29

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang