TIGA PULUH DUA

65 12 0
                                    

BAB 32
[Incoming Call…]

Tentu saja, Zhengting panik.

Untungnya, Chengcheng segera berlari ke rumahnya untuk meminta mobil milik mamanya, dan karena ia belum memiliki SIM, jadi Xukun yang menyetir mobil tersebut.

Mereka sudah menghubungi teman-teman sekelas Justin, ke rumah Linong, Quanzhe, Zhenghao, Xiao Gui, bahkan Zhangjing. Tapi mereka bilang Justin sama sekali tidak menghubungi atau ke rumah mereka.

Ketiga orang itu juga sudah datang ke sekolah Justin, tapi mereka tidak menemukan ada tanda-tanda Justin di sana.

Sebenarnya Justin pergi ke mana?

Zhengting dengan cepat meraih ponselnya begitu ia merasakan benda tersebut bergetar, di sana tertulis panggilan masuk dari Ziyi, temannya di studio dance.

"Maaf, Ziyi, tap—"

"Zhengting, apa kau sedang mencari Justin?"

Zhengting tidak jadi mematikan panggilan begitu ia mendengar apa yang diucapkan Ziyi tadi, ia langsung mendekatkan kembali ponselnya pada telinganya.

"Iya! Apa kau bertemu atau sedang bersama Justin?" tanya Zhengting, tak sengaja berteriak, membuat dua orang yang duduk di kursi depan menoleh ke arahnya—tapi Xukun langsung mengalihkan pandangnya lagi karena sedang menyetir.

"Justin sudah ketemu?" tanya Chengcheng, membuat Zhengting melihat ke arahnya dan menjauhkan ponselnya, menekan tombol loudspeaker.

"Tadi tidak sengaja aku melihat Justin. Kau tau taman yang tidak jauh dari sekolah Justin?"

Zhengting melihat ke arah Chengcheng, dan yang ditatap mengangguk. "Ya, aku tau, aku beberapa kali ke sana dengan temanku yang lain."

Dalam pikiran Zhengting, berarti tempat itu cukup jauh karena mereka sudah hampir berkeliling kota.

"Chengcheng, arahkan aku ke mana," ucap Xukun yang tetap mendengarkan dengan pandangan fokus ke jalan.

"Baik, Ge," jawab Chengcheng dan memberitahu Xukun.

"Justin pernah bercerita padaku tentang salah satu hantu yang bisa ia lihat, sepertinya ia sedang bersama hantu itu. Mereka mengobrol di sini. Dan kupikir kau harus mendengar apa yang mereka bicarakan. Sebentar, aku akan lebih mendekatkan ponselku pada mereka." Setelah Ziyi berkata seperti itu, Zhengting berpikir kalau Ziyi pindah tempat untuk lebih dekat dengan tempat Justin.

"Hantunya bertanya pada Justin sebenarnya Justin ingin berbicara apa dengannya dan hantu itu bertanya lagi, apa Justin marah pada Moon dan… Chengcheng," Ziyi berbisik. Kalau Zhengting tidak fokus mendengarkan, bisa-bisa tidak ada yang ia dengar.

Mendengar namanya disebut, Chengcheng segera menolehkan kepalanya ke tempat Zhengting duduk.

"Aku tidak apa-apa. Aku pernah merasakan ini, kok. Dulu, saat SMP aku juga pernah ditindas."

"Kenapa kau masih mengingat itu, Justin?" tanya Zhengting—bukan pada Justin, karena yang mendengar bukanlah Justin.

"Aku hanya berpikir, kenapa setiap aku merasakan hal-hal seperti ini, tidak pernah ada orangtuaku?"

Lagi-lagi Xukun melihat ke belakang, agak lama tapi ia segera fokus kembali karena mereka bisa saja kecelakaan. "Justin pernah ditindas? Sekarang ditindas lagi? Sebenarnya ada apa?" tanya laki-laki yang sedang sibuk menyetir itu bingung. Tidak ada satupun yang mau menceritakannya perihal hal ini?

"Akan kuceritakan nanti, Ge," balas Chengcheng, mengeluarkan ponsel miliknya dan mendekatkannya pada ponsel milik Zhengting.

Chengcheng sekilas melihat wajah Zhengting, dan ia melihat jelas kalau wajah laki-laki yang sudah ia anggap gege kandung itu menampilkan kekhawatiran.

Kemudian Chengcheng menekan tombol 'rekam'.[]

a.n
chapter-nya di luar target:')

2018 September 08

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang