TIGA PULUH ENAM

64 11 0
                                    

BAB 36
[Rahasia]

Queen mengambil tempat duduk di hadapan Chengcheng.

Omong-omong, saat ini mereka sedang berada di kafe yang letaknya tidak begitu jauh dari sekolah, jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke tempat ini.

"Oke, tolong ceritakan semuanya," pinta Chengcheng to the point begitu Queen duduk.

Quen melihat lurus tepat ke bola mata Chengcheng yang juga melihatnya, lantas ia tersenyum kecil. "Berikan ponselmu padaku, aku tau kau akan merekam perkataanku dan aku tidak akan membiarkanmu."

Chengcheng terkejut, tapi tak ayal dia memberikan ponsel miliknya pada Queen.

"Oke, dari mana aku harus menceritakannya?" tanya Queen, meletakkan ponsel Chengcheng di atas meja.

"Dari awal."

Mengangguk, Queen terdiam ketika salah seorang pelayan menghampiri mejanya dan Chengcheng untuk mengantarkan minuman yang mereka pesan, lalu Queen beterima kasih dan pelayan itu pergi.

Chengcheng masih menatapnya, terlihat jelas dari tatapannya ia meminta Queen untuk cepat memulai ceritanya.

"Baiklah," mulai Queen. "Jadi, seperti yang orang-orang tau, aku dan Moon adalah sahabat yang terobsesi padamu, Fan Chengcheng. Tapi kenapa kita sekarang menjadi musuh? Simple saja, semua karena temanmu yang bernama Wang Miaoyin."

Chengcheng ingin bertanya, tapi isyarat tangan Queen tidak membiarkannya untuk membuka mulut.

"Penyebab kematian Wang Miaoyin… karena Moon. Ya, karena Moon. Dia benar-benar sebal saat melihat Miaoyin itu bisa dekat denganmu, dan sangat jelas kalau Miaoyin menyukaimu. Jadi, beberapa kali kami pernah menindas Miaoyin, tapi ya tidak parah, hanya sebatas peringatan. Tapi hari itu…, pulang sekolah, kami bertemu Miaoyin yang ingin menyebrang di depan sekolah. Moon berkata padaku, 'Queen, aku ingin membalaskan dendamku pada perempuan itu'. Dan saat aku melihat siapa yang dia tunjuk, itu Miaoyin.

"Lalu aku bertanya padanya memangnya apa yang akan dilakukan? Kau tau apa katanya? Dia ingin mendorong Wang Miaoyin ke tengah jalan raya. Tentu saja aku tidak setuju. Kami terlibat adu mulut, sampai-sampai, Moon tidak peduli dengan apa yang aku bicarakan padanya, dan karena suasana sekolah sudah sepi yang sangat mendukung, dia benar-benar melakukan apa yang dia ingin lakukan sebelumnya. Moon mendorong Miaoyin dan aku tidak bisa menahannya—tepat saat Miaoyin didorong, ada mobil yang melaju cepat dan… dan mobil itu… menabrak Miaoyin."

Queen berhenti bercerita. Perempuan itu menutup matanya, beberapa saat kemudian ia membuka matanya lagi dan mendapati Chengcheng yang terkejut dengan apa yang baru saja ia ceritakan. Queen tersenyum dengan bibir yang bergetar, mengambil cangkir matcha miliknya dan menyesapnya.

"Dan sejak saat itu, aku dan Moon tidak pernah lagi berbicara. Moon bertingkah seperti dia tidak melakukan apapun sebelumnya dan aku tidak tau kenapa aku benar-benar takut untuk mengingat hal itu."

Chengcheng mengerjapkan matanya, lantas bertanya, "Kenapa kau tidak menariknya dan membawanya pergi setelah mendengar rencana Moon?"

Queen tertawa meremehkan kalimat Chengcheng. "Aku sudah mengenal Moon sejak kecil, aku tau dia orang seperti apa. Moon itu tidak pernah mau kalau ada yang menghentikannya untuk melakukan sesuatu yang dia ingin lakukan. Saat itu juga aku sudah menarik tangannya, tapi dia menepis tanganku dan berjalan ke arah Miaoyin. Yang bisa kulakukan saat itu hanya berharap kalau Miaoyin tidak kenapa-kenapa…."

Queen menatap Chengcheng, begitu juga sebaliknya.

"…tapi Tuhan berkehendak lain. Dan aku benar-benar benci hari itu."

"Kalian bisa saja dipidana," komentar Chengcheng.

"Ya, aku tau."

"Kalau kau tau, kenapa kau menyembunyikan hal ini?"

Queen agak terkejut dengan pertanyaan Chengcheng, tapi ia tersenyum. "Memangnya kalau kau ada di posisiku, kau akan membeberkannya dengan mudah? Tepat setelah kecelakaan itu terjadi?"

Chengcheng bungkam.

"Sudahlah." Queen bersiap-siap untuk meninggalkan Chengcheng. Tapi ditahan. Ia hanya membalas dengan ekspresi penuh pertanyaan. "Ada apa?"

"Kenapa kau masih menindas orang lain?"

Queen kembali duduk saat mendengar pertanyaan Chengcheng. Perempuan itu menggeleng. "Sebenarnya kalau dibilang menindas… aku sudah tidak menindas siapapun lagi semenjak kecelakaan itu. Aku hanya mengajak para korban untuk mengobrol bersama sambil makan beberapa snack, tapi aku sengaja menyuruh mereka berpura-pura seperti aku habis menindas mereka. Supaya orang-orang termasuk Moon mengira kalau aku masih jahat dan tidak mengincar mereka.

"Oh iya, aku juga ingin mengajak temanmu, Justin-Justin itu, karena aku pikir Moon akan berbuat sesuatu padanya, jadi aku mau memberitahunya supaya berhati-hati dan mengaku kalau aku sudah menindasnya supaya Moon tidak melakukan itu padanya. Tapi… sepertinya aku terlambat."

Kali ini, senyum yang ditampilkan Queen adalah senyum kesedihan.

Dan Chengcheng tidak percaya dengan apa yang diceritakan Queen.

"Oke, terima kasih atas semua informasi yang sudah kau berikan. Dan maaf karena sudah berprasangka buruk kalau kau termasuk penindas kejam." Chengcheng tersenyum kecil. Pertama kalinya di hadapan Queen.

Tertawa kecil, Queen menggelengkan kepalanya lucu. "Tidak apa-apa," ujarnya. "Ah iya, ini ponselmu—dan kalau aku boleh tau, kira-kira siapa perempuan yang menjadi wallpaper ponselmu?"

Tadi, saat membuka ponsel Chengcheng, tidak sengaja Queen cukup tertarik melihat perempuan yang menjadi wallpaper ponsel Chengcheng.

Ini pertama kali Queen melihat Chengcheng memerah. Ia merasa geli sendiri.

"Itu… perempuan yang kusuka."

Oke, jawaban cukup untuk menyakiti hati Queen. Tapi sepertinya Queen harus merelakan Chengcheng mulai dari sekarang.

Ya.

"Oh. Cukup manis untuk tipemu," puji Queen yang makin membuat wajah sampai telinga Chengcheng berwarna merah, ia tertawa geli sebagai reaksi. "Oh iya, Chengcheng."

"Apa?" Chengcheng menoleh kelewat cepat, membuat Queen terkejut.

"Boleh aku menjadi temanmu?"[]

a.n
halo! (aku ganti gak pakai 'hai' lagi😁) untuk saat ini, ini chapter terpanjang yang kutulis hehe~
oh iya, 'sebentar lagi'~

nhalo! (aku ganti gak pakai 'hai' lagi😁) untuk saat ini, ini chapter terpanjang yang kutulis hehe~oh iya, 'sebentar lagi'~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2018 September 23

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang