EMPAT PULUH DELAPAN

39 7 0
                                    

BAB 48

Justin berlari. Mencari, mengelilingi sekolah.

Ini pulang sekolah, dan sudah beberapa jam setelah Queen menemuinya di depan toilet untuk memintanya berbicara.

Berhenti berlari, Justin membungkuk, memegang lututnya. Napasnya ngos-ngosan, keringat bercucuran karena sejak bel sekolah dibunyikan beberapa waktu lalu, dia berlari, mengelilingi sekolah, mencarinya.

Mencari di mana Miaoyin. Kenapa dia bahkan tidak bisa melihatnya?

Justin mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Berharap setidaknya indera penglihatannya dapat menangkap sosok yang ia cari barang sedetikpun.

Tapi nihil. Justin bahkan tidak bisa menemukannya di manapun, padahal dia sudah mengelilingi seluruh tempat di sekolah ini.

Jatuh terduduk, Justin menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan. Menyerah. Dalam hati laki-laki itu terus bertanya di mana ia bisa menemukan Miaoyin.

Sampai tiba-tiba, Justin merasakan angin berembus. Dan angin tersebut mampu membuatnya merinding—lantas menurunkan tangan dari wajahnya.

Di hadapannya, ada Miaoyin.

Seberapa bahagianya Justin karena bisa menemukan Miaoyin.

"Justin? Kau kenapa?" tanya hantu itu, mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Justin. "Kau tidak bisa melihatku?"

Alis Justin mengerut. "Aku—aku bisa."

Dan Miaoyin terkejut.

Terlebih ketika Justin berkata,

"Aku sudah tau. Seseorang menceritakannya padakku."

***

"Justin!"

Fangyin berlari ke arah sepupunya yang baru memasuki pekarangan rumah dan ia berhenti beberapa langkah tepat di hadapan Justin. "Kau terlambat pulang. Dari mana saja?" tanyanya dengan tangan terlipat di depan dada.

Justin menatap Fangyin, bertanya-tanya kenapa sepupunya itu berpakaian rapi sekali. Tumben-tumbenan selama Fangyin dan mamanya menginap di sini.

"Kau mau ke mana?" tanya Justin saat ia melihat Mama Fangyin keluar dari dalam rumah dengan membawa koper dan memasukkan koper tersebut ke dalam mobil.

Mama dan Baba-nya juga ikut keluar, membantu membawa barang yang lain.

Fangyin menoleh ke belakang sebentar sebelum kembali melihat Justin yang kebingungan.

"Aku akan pulang ke rumah. Sudah cukup lama aku di sini," perempuan itu tertawa, "makanya aku bertanya padamu, kenapa pulang terlambat? Untung saja aku belum pergi."

"Ah—maaf, aku lupa kalau hari ini kau akan pulang. Ada beberapa hal yang harus kuurus," balas Justin.

"Baiklah," Fangyin mengangguk. "Jaga dirimu baik-baik ya, Sepupu. Aku akan merindukanmu. Oh ya, omong-omong, teddy bear-nya tidak akan kubawa, aku tinggalkan di kamar. Jangan lupa berikan pada pemiliknya, ya."

Setelahnya, Fangyin memberi Justin pelukan hangat selama beberapa detik, sebelum berbalik dan berjalan ke arah mamanya yang sudah menunggu.

Justin terdiam di depan rumah, melihat mobil yang membawa Fangyin dan tantenya itu tidak lagi terlihat.

Apa yang terjadi dengan hari ini sebenarnya? Kenapa banyak hal terjadi yang membuatnya bingung?[]

a.n
happy birthday to Justin a.k.a Huang Minghao kesayangan Nana dan Nines. Maknae Nine Percent, NEX7, dan juga Idol Producer (kalau tidak salah) 🥳🎉
Justin-gege sudah besar:'(

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang