LIMA BELAS

77 18 0
                                    

BAB 15

"Iya, aku bisa melihat hantu. Memang kenapa? Apa ada hantu yang kau lihat, Justin?"

Diam. Justin menatap Ziyi yang seakan-akan laki-laki yang lebih tua di hadapannya ini tau segala apapun di pikirannya.

Tapi setelah dipikir-pikir, semua orang akan menanyakan hal itu, bukan?

Jadi Justin memilih mengangguk. "Eum—ya. Jadi ada satu hantu perempuan yang bisa kulihat dan dia meminta bantuanku supaya dia bisa benar-benar pergi dari dunia ini."

Ziyi mengangguk-angguk, lalu bertanya, "Apa yang ia minta?"

"Katanya, sebelum dia meninggal, ada boneka teddy bear yang dia bawa dan di boneka itu ada… semacam surat. Tapi sekarang kedua benda itu hilang sebelum dia sempat memberinya pada seseorang, nah maka dari itu dia minta bantuanku untuk membantunya mencari benda itu," cerita Justin lancar.

Lagi, respon Ziyi adalah anggukan kepala. "Di mana kau bertemu hantu itu?"

"Di sekolah."

"Oh." Ziyi dari tadi hanya mengangguk-angguk saja, sepertinya. "Apa yang bisa kubantu kalau begitu?"

Justin tersenyum mendengar pertanyaan Ziyi.

"Aku ingin dengar cerita selama Gege melihat dan membantu hantu-hantu yang meminta bantuanmu."

***

Pintu ruangan di studio tari yang bernomer 04 itu terbuka dan muncullah Justin yang kemudian keluar dari ruangan itu, tidak lama Ziyi mengikutinya.

Justin berjalan sambil memikirkan beberapa cerita yang tadi Ziyi ceritakan padanya, sampai tak sengaja ia melihat laki-laki yang duduk di kursi yang disediakan depan ruangan tempat Zhengting mengajar.

Diam dan memperhatikan laki-laki itu, secara tiba-tiba Justin menunjuknya dan membuat yang ditunjuk mengangkat kepala yang sebelumnya sedang melihat-lihat layar ponsel.

"Kenapa melihatku seperti itu?" tanya laki-laki itu. Tidak lama alisnya terangkat sebelah. "Kau anak yang bermain di time zone pekan lalu, bukan?"

Justin yang baru ingin menanyakan hal itu langsung diam kembali tetapi ia tersenyum lebar. "Iya! Wah, dunia ini kecil sekali, ya?"

Ziyi yang berdiri di samping Justin hanya diam memperhatikan, agak bingung juga dia, kok orang yang ditunjuk Justin tadi bisa kenal Justin.

"Siapa namamu?" tanya laki-laki itu pada Justin, lalu menoleh pada Ziyi yang ada di samping Justin. "Dia adikmu? Aku tidak pernah melihat kau mengajaknya ke sini." tanyanya lagi sambil telunjuknya menunjuk Justin.

Justin menjawab, "Namaku Justin dan Ziyi-ge bukanlah kakakku."

"Oh."

"Kau siapa?" Kali ini, giliran Justin bertanya.

Dan laki-laki itu memasukkan ponselnya ke dalam saku celana sebelum menjawab pertanyaan Justin, "Aku Lin Yanjun."

Justin mengangguk-angguk. "Kalau perempuan ya—"

Kalimat Justin terputus karena suara pintu yang terbuka dan orang-orang dari dalamnya yang keluar mengalihkan perhatian ketiga orang itu. Salah seorang yang keluar dan menghampiri Yanjun yang berdiri lebih menarik perhatian Justin.

"Perempuan ini yang kemarin bersamamu, kan? Apa dia kekasihmu?" tanya Justin sambil menunjuk perempuan yang ia maksud.

Perempuan di samping Yanjun memperhatikan Justin bingung. "Kekasih? Yanjun-ge itu gege-ku," jawab perempuan itu mewakili Yanjun.

Justin nyengir sambil menggumamkan kata 'oh'.

Saat Justin melihat ke sampingnya, ia sudah tidak melihat Ziyi di sana. Dahinya mengernyit mempertanyakan keberadaan laki-laki itu, tapi panggilan dari Zhengting mengalihkan perhatiannya. Yanjun dan perempuan yang ternyata adiknya itu juga sudah pergi ke luar studio.

"Ayo pulang," ajak Zhengting dan berjalan lebih dulu, meninggalkan Justin.

Dan Justin tentu saja mengikuti Zhengting pulang ke rumah.[]

a.n
akhirnya aku bisa memunculkan dua orang itu…:)
aku harap, banyak yang menyukai cerita ini dan terus mengikuti sampai selesai

sampai jumpa di chapter berikutnya!

2018 July 11

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang