LIMA PULUH EMPAT

35 6 2
                                    

BAB 54
[Yang Dipikirkan Queen]

“You always be my friend.”

Setelah mendengar suara Moon dari speaker sekolah, Queen beserta teman-temannya yang sebelumnya hendak pergi ke ruang guru pun berhenti, fokus mendengar apa yang dikatakan Moon.

Kemudian, melihat orang-orang yang berlarian dengan terburu-buru menuju lapangan indoor, pun membuat mereka—Queen beserta temannya—ikut berlari kecil menuju lapangan indoor sekolah.

Menerobos kerumunan siswa-siswi, Queen berhenti ketika ia sudah sampai di barisan paling depan dan menatap langsung ke arah Moon yang berdiri dengan tangan kanan yang menenteng megafon.

Dahi Queen mengernyit sembari memikirkan apa yang akan perempuan yang dulu adalah sahabatnya itu di depan sana.

Kemudian sosok angkuh itu mulai berbucara, nadanya tenang, sampai-sampai Queen tidak bisa memikirkan apa yang akan dikatakan perempuan itu sampai menyuruh semua siswa-siswi untuk datang ke lapangan indoor.

"…mungkin di antara kalian, terutama angkatanku dan yang satu tahun di bawahku, masih ingat betul tentang kematian siswi bernama Wang Miaoyin, yang mengalami kecelakaan di depan sekolah, tepat di waktu sekolah bubar."

Pupil matanya terbuka lebar, telapak tangannya mengepal kuat, jantungnya mulai berdegup cepat.

Queen tidak tau kalau hal itu yang akan dibicarakan Moon sampai menyuruh semua orang untuk ke lapangan indoor ini.

Bahkan, sama sekali Queen tidak pernah berpikir kalau perempuan dengan julukan di sekolah 'Moon' itu akan berbicara mengenai hal itu lagi.

Ia berada di antara ingin pergi dari tempat itu, atau menghentikan Moon dan kegilaannya yang semakin hari semakin parah.

Atau tetap diam di tempat dan mendengarkan, apa Moon akan berbicara yang sesungguhnya atau tidak.

"Aku bisa menceritakan kronologis peristiwanya pada kalian semua, sekarang."

Ketika melihat Moon yang tersenyum dengan santainya seperti perempuan itu baru saja mengumumkan akan membagikan makanan gratis, Queen benar-benar tidak habis pikir.

Jangan….

"Sore hari di mana tragedi kematian siswi, Wang Miaoyin…."

Jangan katakan….

"Sebenarnya bukan 'kecelakaan' biasa."

Aku mohon, Moon.

Saat itu, Moon menatap ke arahnya dan mengangguk, masih dengan senyum tenang menghiasi wajahnya.

Tidak ada lagi ekspresi angkuh.

Tidak ada lagi nada bicara yang terkesan memerintah.

Hanya ada anak remaja biasa yang merasa bersalah dengan apa yang sudah diperbuatnya.

"…itu karenaku. Siswi bernama Wang Miaoyin itu meninggal karenaku."

Hening.

Tiada suara yang terdengar.

Bahkan Queen yakin semua orang sedang menahan napas mereka saat ini setrlah mendengar pengakuan dari Moon.

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang