DUA PULUH ENAM

68 11 0
                                    

BAB 26

Fan Chengcheng dilanda kekhawatiran.

Masalahnya, kalau Justin besok pergi sekolah, Chengcheng tidak akan tau apa yang akan dilakukan Moon terhadap laki-laki itu. Dan yang lebih parah, Chengcheng harus ikut bergabung dengan Moon.

Sebenarnya Chengcheng agak menyesal dengan apa yang sudah terjadi sekarang. Tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa sekarang.

Dering ponsel miliknya sepertinya cukup untuk membuat Chengcheng memalingkan perhatian pada ponselnya yang berkedap-kedip kemudian menampilkan pop up pesan yang masuk.

Tapi setelah melihat siapa pengirim pesan, Chengcheng semakin tidak bisa menahan emosinya.

Itu dari Moon.

Moon: Besok
Moon: Mari kita bermain dengan Justin, Fan Chengcheng
Moon: Sepertinya akan seru karena kau adalah salah satu sahabat dekat Justin
Moon: Apa yang akan dilakukan Justin ketika melihat sahabat baiknya besok bersama dengan seorang Moon?

Amarah Chengcheng naik. Laki-laki itu meraih ponselnya dan mengetikkan sesuatu, lalu mengirimnya pada Moon.

Chengcheng: Kau sialan.

Anda memblokir Moon.

Dan malam itu, Chengcheng tidur lewat tengah malam.

***

"Fan Chengcheng, bangun! Kau hari ini sekolah."

Itu teriakan mamanya yang saat ini berdiri di samping tempat tidur, menggoyangkan tubuhnya, sambil menarik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Fan Chengcheng, bangun atau Mama ambil air dan menyirammu." Tiba-tiba, suara mamanya berubah dingin, membuat Chengcheng menurunkan selimutnya dan melihat ke arah mamanya.

Chengcheng dengan puppy eyes. Sang Mama bergedik melihat kelakuan anak bungsunya di pagi hari yang tidak tampak seperti biasanya.

"Sepertinya aku sakit, Ma. Boleh tidak aku tidak pergi sekolah?" Chengcheng bertanya dengan tatapan memohon.

Alis Mama terangkat, lantas bersedekap. "Tapi kau sama sekali tidak terlihat sakit."

Lengang.

Sampai sepertinya suara Chengcheng yang menelan ludah gugup bisa terdengar.

Sedangkan mamanya masih setia dengan tangan terlipat di depan dada, menunggu Chengcheng bereaksi.

"Aku malas sekolah," kata Chengcheng final dan langsung menutup wajahnya dengan selimut lagi.

"Kenapa? Apa kau punya masalah di sekolah? Atau... kau ditindas di sekolah?"

Pertanyaan terakhir mamanya serta-merta membuat Chengcheng menurunkan selimutnya dengan cepat dan menatap mamanya dengan mata terbuka lebar.

"Apa Mama benar?" tanya Mama lagi dan kali ini ekspresinya bingung.

Chengcheng diam sebentar sebelum menggeleng dan bangkit dari tempat tidurnya. "Tidak ada yang menindasku, dan tidak akan ada," jawabnya sambil tersenyum tipis.

Tapi akan ada yang menindas didi-ku. Dan aku terseret untuk ikut.

"Apa kau jujur?" tanya Mama lagi dengan nada yang terdengar khawatir.

Chengcheng mengangguk. "Ya. Aku benar-benar jujur, Ma."

Sebelum ke kamar mandi, Chengcheng mengambil ponselnya dan membuka obrolan grup yang berisi dirinya, Linong, Quanzhe, dan Zhenghao.

Chengcheng: Tolong seharian ini jangan tinggalkan Justin sendirian[]

a.n
let’s...

2018 August 19

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang