DUA PULUH TUJUH

67 11 0
                                    

BAB 27
[Menjaga]

Linong masih menatap layar ponselnya.

Tepatnya, obrolan dia dan Chengcheng beberapa saat yang lalu. Setelah Chengcheng mengirim pesan di grup, Linong langsung membuka personal chat-nya dengan Chengcheng dan mengirimi laki-laki yang seangkatan dengannya itu pesan.

Ia menanyakan memangnya apa yang terjadi pada Justin, tetapi Chengcheng tidak mau menjawab. Chengcheng terus mengalihkan pembicaraan hingga pada akhirnya, Linong benar-benar memaksa, Chengcheng tidak membalas. Hanya membaca pesannya.

Hal itu tentu saja membuat Linong kesal.

Karena sepertinya, ia tidak pandai untuk memaksa seseorang.

***

"Hai Miaoyin!" sapa Justin lumayan bahagia saat ia turun dari mobil yang berisi dirinya, Mama, dan Baba dan melihat Miaoyin di gerbang sekolah.

Sedang melihat ke arahnya.

Dan Justin tidak peduli dengan orang-orang yang saat ini melihatnya dengan penasaran dan ada juga yang jengah. Kemudian bisik-bisik mulai terdengar di area gerbang masuk sekolah.

"Dia sepertinya semakin hari semakin aneh, ya."

"Apakah melihat hantu benar-benar sangat menyenangkan sampai membuat orang yang bisa melihatnya menjadi seperti orang gila?"

Justin menunduk saat mendengar bisikan-bisikan itu. Menarik napas dalam-dalam sebelum mengembuskan dengan perlahan, lantas mengangkat bahu dan berjalan ke arah Miaoyin.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Miaoyin khawatir pada Justin.

Justin menampilkan senyum miliknya.

Dan Miaoyin merasa, itu bukan senyuman seorang Justin yang ia kenal. Tatapan matanya juga….

"Aku tidak apa-apa," jawab Justin dan kembali menunduk, menghela napas berkali-kali.

"Aku sudah bilang padamu, jangan pernah berbicara padaku seperti itu di tempat umum. Kau bisa saja menjadi target penindasan," ucap Miaoyin yang sedang mengikuti Justin.

Justin mengangguk. "Maafkan aku, aku suka kelepasan dan menganggapmu itu… manusia." Justin menjawab dengan suara yang mengecil di akhir kalimatnya. Ia menutup matanya dan membukanya kembali dalam beberapa detik kemudian.

Miaoyin pindah ke depan Justin. "Apa kau punya masalah?"

Menggeleng, Justin tetap berjalan tanpa mengucapkan sepatah katapun. Mendadak suasana menjadi canggung, tidak seperti biasanya.

Baru Miaoyin ingin berbicara, dari arah belakang terdengar suara yang memanggil nama Justin dengan suara yang lumayan kencang. Itu membuat mereka berdua menoleh secara bersamaan.

Di sana Chen Linong. Sedang melambai sembari berjalan mendekat.

"Pagi," sapa Linong setelah berdiri sejajar dengan Justin—dan Miaoyin juga.

"Pagi, Nong-ge." Justin menjawab.

Sebenarnya, Miaoyin ingin menjawab sapaan Linong juga, tapi ia sadar kalau Linong tidak akan mendengar apa yang ia ucapkan kecuali Justin.

Jadi, Miaoyin hanya diam saja mendengarkan obrolan kedua sahabat itu tanpa bisa ikut bergabung dalam obrolan.[]

a.n
kayaknya ceritanya terlalu bertele-tele, ya? aku takut kalian jadi bosan:(

2018 August 24

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang