Charlene Wright

42 22 5
                                    

Ibuku memiliki toko elektronik di Pecinan, Jakarta. Dahulu, ia pernah bekerja di perusahaan asing yang bergerak di bidang penerbangan. Di situlah ia bertemu dengan ayahku. Mama benar-benar tidak pernah menyebut sosok ayahku selama aku hidup. Baginya, ayahku sudah tiada. Aku tidak tahu dengan pasti apa kesalahan ayahku, tetapi ibuku sangat membencinya. Bagiku, ayahku adalah sebuah misteri. Hanya Uncle Kenny satu-satunya orang yang masih memiliki hubungan darah dengannya, tetapi ia sendiri juga tidak pernah terlihat berkomunikasi dengan ayahku.
Jika digambarkan  kutahu dari ayahku ia adalah orang Inggris, namanya Gregor. Uncle Kenny adalah kakaknya, dan sepertinya ayahku seorang pilot. Aku selalu ingin tahu siapa ayahku, tetapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk benar-benar mencarinya. Aku terlalu kekurangan informasi tentang ayahku.
"Carly, kamu jangan lupa yah belajar buat ujian. Bukannya semester depan kamu ujian negara?" tanya Mama ketika kami sedang makan malam bersama.
"Iya, ma. Aku belajar kok tenang aja"
"Jangan sibuk sama kerjaanmu terus"
Aku menyuap sendok terakhir ke dalam mulut, mengunyah, baru membalas pernyataan Mama. "Enggak kok, kerjaanku nanti cuman jadi asisten artisnya pas konser"
"Siapalagi nama artisnya?"
"One Direction, boy band Inggris" jawabku sengaja menyinggung Inggris. Siapa tahu Mama akan membahas sedikit tentang ayahku.
"Oh, mama denger mereka terkenal banget yah"
Tentu saja tidak. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah mendengar cerita tentang ayahku dari mulut ibuku sendiri.
"Yah gitu deh"
Mama membereskan piring-piring makanan, dan aku bergegas mengelap meja makan. Tidak ada pembantu di rumah kami, jadi aku seringkali membantu Mama mengerjakan pekerjaan rumah tangga sepulang sekolah. Sejak kecil, aku selalu dibiasakan untuk menjadi wanita yang mandiri. Artinya, aku harus bisa mencari uang sendiri, tetapi tidak melupakan peran wanita untuk mengurus rumah tangga.

Hello Louis 👋🏻 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang