**
Kedua anak berbeda jenis itu berlari kecil dengan Nathan disebelahnya. Hari ini mereka akan memenuhi permintaan Aletha yang ingin pergi ke Disney, sebelumnya Ali sempat berjanjian dengan keluarga Verrel dan Nathan karna niat kami akan holiday bersama.
"Nggak ada rencana nih balik ke tanah kelahiran?" tanya Prilly saat ngobrol berdua dengan Natasha.
"Belum, udah nyaman disini haha tapi mungkin nanti." saut Natasha yang biasa dipanggil Nata.
"Terus lo berapa bulan di sini?" tanya Nata dengan mulut penuh cemilan itu.
"Nggak sampai bulan kali Nat, kelamaan. Paling cuma seminggu." kata Prilly terkekeh,
"Balik-balik langsung dicegat wartawan lo, Prill." canda Nata.
"Nggak aneh lagi karna udah pasti." Prilly tertawa menanggapi candaan teman dekatnya dulu.
"Woy emak-emak, berasa remaja banget ya? sibuk ngerumpi nggak inget ada anaknya." protes Nathan, membuat keempat orang dewasa itu tertawa geli. "Gue mau liburan juga kali, masa iya dijadiin babysister." tambah Nathan kesal.
"Gue cuma nyuruh lo awasin dikit-dikit doang," Prilly berkata masih dengan kekehan.
"Itu ada Una sama Rara." saut Nathan asal.
"Mereka mau liburan juga kali. Sesekali lo jagain ponakan yang cantik dan ganteng ini." Prilly berkata.
"Ah terserah dah, yang penting gua mau liburan juga." saut Nathan kesal.
"Iyaudah sana, biar gua yang awasin." potong Ali membuat Nathan tersenyun lega.
"Emang lo pengertian banget, Brother." canda Nathan.
Seharian full mereka menghabiskan waktu bersama, sampai tak terasa langit pun sudah berubah warna menjadi gelap. Saling pamit karena memang besok atau lusa Ali maupun Prilly termasuk Aletha dan Assistennya harus terbang ke indonesia.
**
09 September 2019.
Keempat orang dewasa dan satu anak kecil itu mendarat di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Mereka sampai dijakarta sekitar satu jam lalu, namun mereka harus menghadapi awak media yang tak sedikit.
"Ali emang bener berita tentang kalian menikah lagi?"
"Iya memang benar kok." Ali membalas dengan Aletha di gendongan yang tertidur pulas.
"Kenapa diem-diem nikahnya?"
"Nggak ada yang diem-diem. Emang kita udah ngerencanain dan kita pengen bener ngerasain hari sakral. Lagian kalo kita diem-diem nggak mungkin kita sebar foto prewed di social media." Ali tersenyum sambil merangkul wanita yang berstatus istrinya itu.
"Prilly, kenapa memutuskan untuk kembali bersama Ali?"
"Karna kami masih saling mencintai dan lagian mau kita lari kemanapun kalau jodoh aku dia ya mau gimana?." Ali dan Prilly membalas bersamaan dan terkekeh.
"Ali gimana sama Lia? sama Inne yang juga sahabatnya Prilly."
"Kalian salah paham, Ali sama Lia nggak ada apa-apa sumpah. Lia sama Inne udah Ali anggap kayak adik, malah mereka kaya Ali sahabat." Ali membalas dengan tegas.
"Ali, Prilly.. ada rencana mau nambah momongan lagi gak?"
"Insyallah, kalo udah di kasih aja." mereka menjawab dengan manis.
"Prilly bukannya sahabat kamu nggak setuju?"
"Masa? siapa aku nggak tau lagian kalian para netizen jangan nyebar fitnah."
"Prilly niat punya anak berapa?"
"Sedikasih aja ya, Li" Prilly menatap Ali jahil.
"Apa kalian yakin buat kembali bersama lagi?"
"Yakin dong, kenapa nggak?" Ali turut membalas.
Dan masih banyak pertanyaan dari para awak media kadang mereka kualahan menghadapinya.
"Udah dulu ya? kasian Aletha udah capek. Trimakasih semua." Pamit Ali dan Prilly.
"Makasih atas waktunya Ali, Prilly. Semoga kalian di limpahkan kebahagian dan di jauhkan dari orang-orang jahat." saut salah satu wartawan itu lalu tersenyum.
**
Pagi ini cuaca cukup cerah persis sperti keluarga kecil yang sangat bahagia ini. Ditemani dengan ocehan Aletha yang tak pernah henti.
"Sayang, nggak baik loh makan sambil bicara." tegur Prilly mengelus pucuk kepala Aletha, anak itu hanya menyengir.
Sementara Ali hanya tersenyum sendiri, karena mengingat kejadian tadi malam yang membuatnya bahagia. Karna semalam walau badan terasa pegal dan sangat capek, mereka menyempatkan membuat adik untuk Aletha. Lamunan itu sirna kala Prilly menegur anaknya, lalu Ali ikut tersenyum menatap anaknya juga mengangguk menyetujui.
"Bekalnya udah Mama siapin di dalam tas ya sayang. Jangan lupa di makan pas istirahat." Prilly memberitahu pada Aletha yang tak pernah memudarkan senyum. "Hari ini Mama sama Papa juga syuting, jadi jangan di cariin ya?" tambah Prilly.
"Okeey. Nanti boleh ya Aletha nyusul kelokasi Ma." Aletha meminta izin dan diangguk orang dewasa itu.
Setelah Film yang mereka main kan sudah selesai. Hari ini Ali dan Prilly sedang menjalankan shoting Ftv terbarunya dan malamnya mereka akan photoshot.
"Nanti biar di temani teh Una ya?" saut Ali membuat Aletha mengangguk patuh lalu berjalan menghampiri keduanya untuk berpamitan saat sarapan itu usai.
"Jangan nakal."
"Belajar yang serius, biar pinter." saut Ali mengecupnya.
"Daaaah.. Mama, Papa, loveyou." Aletha berkata tersenyum lalu masuk ke dalam mobil di temani Una dan pak Andi as supir pribadi.
"Hati-hati sayang."
"Kamu siap-siap sana. Aku mau cuci piring dulu," Prilly berkata disela-sela perjalanan ke dalam rumah.
"Mau temani kamu aja ah." Ali berkata jahil langsung membawa Prilly ke dalam pelukannya.
"Ih, dasar." Prilly berkata bercanda.
"Cantik banget sih kalau lagi serius."
"Berarti kalau nggak serius, nggak cantik gitu?"
"Haha, kamu tuh selalu cantik setiap saat. Aku aja sampai nggak bisa moveon, selalu terbayang-bayang kamu."
"Masa?"
"Yaudah kalau nggak percaya. Tapi yang kamu harus percaya, bahwa cinta aku ke kamu selalu bertambah setiap harinya." Ali menatap Prilly intens dengan senyum merekah.
"Iya percaya deh, kamu harus tau bahwa cinta aku ke kamu nggak akan pernah pudar."
Mereka berdua sama-sama tersenyum senang saling menatap intens, hingga tak sadar kalau Ali sudah membawanya ke kamar. Dan melanjutkan untuk berhubungan intim hingga siang pun tiba, saling menoleh dan terkekeh.
Tbc

YOU ARE READING
TAKDIR.
FanfictionSepasang manusia yang pernah menjadi bagian terpenting. Namun keduanya sama sama memiliki rasa egois yang tinggi. memutuskan bercerai dan mengorbankan sang Putri. Masih sama sama seorang Public Figure yang mempunyai banyak fans.