**
Ali bersama adik iparnya sedang menunggu Prilly dimobil karna mereka sedang mampir disalah satu minimarket, dengan Ale digendongan istrinya dan Aletha yang bergandengan dengan pacar adik iparnya itu.
"Ma mau ice cream," izin Aletha pada mamanya.
"Iyaudah sana ambil, cari yang dicups biar nggak berantakan pas lagi makan." Aletha mengangguk patuh berjalan mengambil lalu ditaro ditas belanjaannya.
"Kakak mau chiki apa?" tanya Prilly yang langsung mengambilkan apa kemauan anak perempuannya dan mengambil biskuit buat Ale serta makanan dan minuman lainnya tak lupa buah-buahan.
"Via kamu ambil aja yang kamu mau ya." ucap Prilly membuat pacar adiknya ini mengangguk.
"Kak Prilly boleh minta foto nggak?" ucap salah satu pelangan mini market yang langsung diangguki Prilly dengan senyuman, tak sedikit juga yang meminta foto tak jarang ada yang memanggil kedua anaknya, sampai-sampai Ale mulia rewel diikuti Aletha yang marah karena kegerahan.
"Duluan yaa?" ucap Prilly dan menarik Aletha yang sedang mengandeng Silvia.
"Kenapa?"
"Tadi banyak fans yang minta foto bang, kakak Aletha kegerahan jadi marah dia." ucap Via mewakilkan.
"Udah ah, gapapa kak." ucap Ali sambil melajukan mobilnya.
"Ac-nya udah mama fullin. Oiya kakak kan beli ice cream makan gih nanti keburu lumer loh kak." saut Prilly membuat Aletha berhenti terisak lalu membuka ice cream.
Mereka sudah sampai di Malioboro tepat jam tujuh malam dan mereka sedang mencari Hotel. Sekarang giliran Nathan yang membawa mobil karna Ali sendiri cape ditambah macet dan Ale yang sudah rewel. Ali yang berada dijok belakang bersama istri dan anaknya tentu yang berada ditengah mereka, sedangkan Ale digendong Ali tapi tangisan Ale tidak berenti membuat Ali kesal.
"Oeee... Oee.. Oe..." tangis Ale.
"Sst diem ya adek, papa capek nih." rayu Ali sedangkan Aletha hanya diem saja.
"Oee.."
"Cupp jagoan.. anak cakepnya papa." tenang Ali, namun karena anak ganteng itu tak usai menangis membuat Ali emosi seketika.
"Rewel banget si dek! pegang nih anak lu." saut Ali kesal memberi bayi ganteng itu pada Prilly, sampai mungkin menyakiti hati Prilly.
"Gua turun sini aja deh Nat, sama anak gua." ucap Prilly ikut kesal karena sakit hati.
"Udah ah apaansi lu kak." balas Nathan menengah, Ali yang tau salah hanya diam merendam emosi.
"Dari pada disini keberisikan sama suara Ale, gua tau lu pada pusing kan." ucap Prilly emosi. "Gua naik taksi aja." tambahnya, Aletha pun hanya diam seolah mengerti situasinya.
"Bentar lagi sampe kak." kata Via pada Prilly yang ingin merubah suasana. Tak butuh waktu lama mereka sampai di Hotel ternama yang masih dikawasan Malioboro. Sebelumnya Ali memang sudah memboking tiga kamar, kamar satu untuk Via, disebelahnya ada kamar untuk Nathan dan kamar paling pojok buat Ali dan Prilly.
"Makan dulu ya," ucap Ali yang sedari tadi diam dan langsung mengendong Aletha masuk ke dalam Hotel yang saat masuk sudah terdapat Restorant.
"Kakak mau disuapin?" tanya Prilly namun Aletha menggeleng pelan, entahlah mungkin Aletha mengerti keadaan orangtuanya.
"Yaudah makan yang banyak, biar perutnya nggak kosong."
Suasana Makan malam itu terasa sepi hanya ada suara sendok dan garpu saja. Sampai makan malam itu selesai dan Ali berlalu ke kasir untuk membayar, setelahnya mereka semua masuk ke kamar masing-masing.
"Kakak sini bersihin badannya dulu sama mama, adek lagi tidur ini." Prilly berdiri menghampirinya sebelum itu mengambil pakaian tidur untuk Aletha. Sedangkan Ali hanya duduk di sofa sambil tersenyum tipis, ia menyesal.
"Bobo sini samping mama, mau susu nggak?" tanya Prilly yang dibalas anggukan, lalu Prilly langsung membuatkannya walaupun badannya terasa mau patah tapi ia tak mau membuat anaknya susah. Sampai anaknya tertidur pulas Prilly berdiri untuk membersihkan badan namun sebelumnya ia menyempatkan untuk menyium kening kedua anaknya.
"Mama mencintaimu." gumam Prilly, membuat Ali makin menyesal menatap istrinya nanar.
Selesai Prilly membersihkan diri, Ali bangkit menghampirinya. "Sayang." panggil Ali.
Tak ada respon sama sekali, Ali meraih tangan istrinya namun langsung menepisnya, "Aku mau tidur capek." ucapnya, namun Ali langsung memeluknya erat.
"Sayang please maafin aku, aku khilaf." ucap Ali terisak.
"Maaf, Maaf dan Maaf." membuat Prilly mengalihkan pandangan.
"Aku tau aku salah, aku egois, sumpah aku kebawa emosi aja." Ali berkata lirih.
"Kamu dari dulu emang egois, nggak pernah berubah. Kamu mau dingertiin tapi nggak pernah ngertiin. Kamu capek? sama semuanya juga capek.. termasuk aku yang dari pagi ngurusin anak aku."
"Anak kita, sayang." lirih Ali makin terisak.
"Please maafin aku, aku rela diapain aja sama kamu asal jangan didiemin jangan ditinggalin." ucap Ali melorot hingga berlutut di hadapan Prilly.
"Bangun! aku maafin kamu." ucap Prilly yang ikut terisak, memeluk Ali saat bangun.
"Maaf ya?" Ali memastikan hingga Prilly tersenyum tulus lalu mengangguk, Ali langsung mengambil kepala Prilly dan mencium keningnya dan beralih pada anak anaknya.
"Kita tidur ya, pasti kamu capek banget. Mau aku pijitin?" tanya Ali yang dibalas gelengan oleh Prilly.
"Sayang?"
"Hm,"
"Makasih untuk cinta yang luar biasa sama aku terutama anak-anak, makasih juga buat kasih sayang kamu yang tulus! Tetap disini disamping aku oke.. apapun yang terjadi ya?" ucap Ali, mereka saling berpelukan.
"Makasih buat cinta tulus kamu sama aku terutama anak-anak." ucap Prilly tersenyum.
Tbc

YOU ARE READING
TAKDIR.
Hayran KurguSepasang manusia yang pernah menjadi bagian terpenting. Namun keduanya sama sama memiliki rasa egois yang tinggi. memutuskan bercerai dan mengorbankan sang Putri. Masih sama sama seorang Public Figure yang mempunyai banyak fans.