TAKDIR : [SATU]

2.5K 105 1
                                    

**

Masih dengan tangisan kecil, Prilly mencoba bangkit ia ingin menunjukan bahwa ia kuat. Laki-laki di depannya berubah sangat menyeramkan.

"Bisa ya seolah gak perduli sama kami. Selalu mengelak bahwa kenyataannya lo main dibelakang gue." bentak Prilly disela tangisan.

Dengan rasa kesal yang membara dia lepas control. Hingga tak sengaja mendorong bahu Prilly walau terasa pelan namun sangat menyakitkan bagi Prilly itu.

"lo hanya tau dari orang, berarti lo gak percaya sama suami lo." suara pria itu yang tak lain suaminya kian meninggi.

"Apalagi yang harus gue percaya sama lo? semua bukti tertampang jelas." lirih Prilly saat suaminya itu yang tak lain Aliando Pratama Syarief, mencengkam pipi mulusnya.

"Terus mau lo apa?"

"Cerai."

Lamunan Prilly pecah seketika saat mendengar teriak dari sang Putri. Kejadian enam tahun silam masih membekas diotak dan hatinya, sampai sekarang ia tak tahu menau tentang Mantan Suaminya itu.

Hanya saja hatinya selalu teriris saat mendengar sang Putri yang berkata ingin bertemu sang Papa karena terlalu rindu.

"Mama?" Syifa Aletha Syarief, anak cantiknya.

"Ya, sayang?" Prilly membalas dengan tangan yang mengelus rambut milik sang Putri.

"Hari ini kita jadi jalan jalan?" tanya anak yang biasa disapa, Aletha.

"Tentu. Kita akan belanja." Prilly tersenyum senang pasalnya ia selalu sibuk dengan project Film dan Ftv, ia jarang mempunyai waktu bersama Aletha membuatnya merasa bersalah.

"Aletha takut ketemu fans." Aletha berkata cemberut, satu yang kalian harus tahu bahwa anaknya juga digemari banyak orang dengan otak yang sangat cerdas dan sangat cantik.

"Kok ngomong begitu? Fans itu sebenarnya sayang banget sama Aletha. Aletha gak boleh sombong karena itu gak baik sayang. Kalo diajak foto harus mau, kalo ketemu harus baik ya? kalo Aletha baik nanti makin banyak yang sayang sama Aletha." tutur Prilly memberi peringatan. Aletha sangat takut jika ketemu fans karena ia hampir pernah dicubit dan ia pernah melihat Prilly ditarik kasar.

"Nanti Aletha pingin dicubit."

"Bukan pingin dicubit tapi mereka gemas sama Aletha, soalnya Aletha cantik kaya Mama."

"Benarkah?"

"Iya. Makanya Aletha kalo ketemu mereka harus baik walau nanti mereka melakukan hal yang tidak baik. Tapi percaya deh mereka sangat sayang sama Aletha, Mama janji selalu jagain Aletha nanti." Prilly berkata dengan senyumam membuat Aletha ikut tersenyum lalu mengangguk senang.

Pada akhirnya mereka berkeliling Mall untuk mencuci mata dan memenuhi kesenangannya tak hanya berdua, bersama Asisten Prilly dan Baby Sister Aletha.

"Mauuu!!" teriak Aletha saat Prilly menawarkan minuman yang sangat mengiurkan.

"Tapi makan ya?" tanya Prilly yang diangguki Aletha. Prilly pun memesakan makan dan minum buat empat orang.

"Prilly?" teriak seorang senang menghampiri.

"Mama?"

"Kangen. Kangen juga sama cucu Oma." ucapanya memeluk erat.

"Mama sama siapa?" tanya Prilly pada Mama mertuanya, yang tak lain Mama dari Mantan Suaminya. Walau sudah pisah dengan anaknya tapi ia tetap menjaga silaturahmi pada Mama mertuanya.

"Sendirian."

"Yaudah, makan bareng aja Mah. Prilly pesenin ya?" Prilly berkata, Reva Mama mertuanya mengangguk antusias.

"Omaa!!" teriak Aletha dari arah kamar mandi sehabis mencuci tangan dengan Baby Sisternya.

"Hallo cantik. Kangen gak sama Oma?" tanya Reva memeluk sang cucu gemas.

"Kangen banget. Apalagi sama Papa." Aletha berkata lucu.

"Kalo kangen, main kerumah dong." Reva membalas dengan senyuman.

"Bolehkah Mah?" Aletha bertanya tiba tiba membuat Prilly mematung.

"Please, Prill. Biar Mama yang jaga Aletha." Reva menyahut saat tak dapat respon dan akhirnya Prilly hanya mengangguk patuh ia gak boleh egois.

"Boleh, asal Aletha harus makan."

"Yeaay!!!"

Setelah berbincang bincang lebih, menebus rasa kangen pada mantan mantu dan cucunya itu mereka memutuskan berfoto ria dan pulang ke asal masing masing.

"Aletha jangan nakal ya? nurut sama Oma. Inget Mama selalu sayang sama Aletha." mata Prilly berkaca kaca memang ia selalu begini saat akan berpisah dengan anaknya.

"Siip Mah. ILoveYou." Aletha berkata sambil memeluk Prilly erat.

"Tenang Prill. Aletha aman sama Mama nanti Mama yang akan antar Aletha pulang."

"Iya Mah. Hati-hati, Prilly pulang ya?" pamitnya mengcup kedua pipi Mama Reva dan anaknya.

**

Aletha sudah tertidur sejak berada perjalanan pulang kerumahnya dan sekarang Reva sedang menyiapkan masakan untuk makan malam bersama Suami, Anak dan Cucunya.

"Habis ketemu Prilly, Mah?" tanya Pria itu yang baru saja selesai mandi untuk menghilangkan rasa lelah karena seharian pria itu full bekerja.

"Kok tahu?" Mama mengerutkan kening, pasalnya Anak itu belom bertemu dengan Cucunya.

"Masuk Lambe Infot, terus instagram Ali rame." katanya. Mama mengangguk setuju.

"Yaudah makan sana. Mama mau panggil Cucu Mama dulu." membuat Ali melotot saat mendengar ucapan sang Mama.

"Maksud Mama?" tanya Ali was-was.

"Aletha." ucap Mama berlalu, baru saja sampai anak tangga ketiga Ali menghentikan gerakkan nya.

"Mama tunggu." tak bisa dipungkiri bahwa Ali sangat senang bertemu dengan anaknya, karena terakhir bertemu satu tahun lalu. "Biar Ali aja." seketika rasa lelahnya hilang. Reva yang mengerti mengangguk pelan dengan senyuman.

a/n.

Semoga bisa selesaikan cerita ini dengan baik ya. doakan.

TAKDIR.Where stories live. Discover now