I Want Mom!! ✔

Eighteen

I Want Mom!!

❤❤❤

Sudah beberapa hari ini Daniel uringan-uringan.

Semenjak kejadian beberapa hari lalau, saat Seongwu mantan istrinya yang menahan Daniel untuk mengejar Taeyong. Dan semenjak itu pula Daniel tak mendapatkan kabar sedikitpun soal kekasih sekaligus tunangannya itu.

Soal Mina? Untung saja Seongwu mau bertanggung jawab membawa Mina bersamanya untuk beberapa hari. Sementara Daniel sendang terus mencoba menghubungi Taeyong.

Tak ada yang berubah, apartemen yang kosong, telfon yang tidak tersambung, pesan yang tidak dibalas dan kantor yang tidak pernah ia kunjungi.

"Ada apa denganmu sayang? kumohon angkat telfonnya"

Daniel masih terus saja melakukan panggilan ke nomor Taeyong. Dan lagi-lagi hanya dijawab oleh suara operator.

I Want Mom!!

❤❤❤

Setelah beberapa adegan dan drama yang terjadi dikamar 6017 kini Taeyong dan Jaehyun menjadi sama-sama canggung.

"Mama suapi Mark~"

Rengek bocah tiga tahun itu membuyarkan lamunan Taeyong.

Iya, mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk makan malam direstoran hotel saja.

Sudah terlalu malam jika harus keluar menyusuri jalanan dan mencari makan.

"Ah iya, maafkan mama melupakanmu. Sekarang ayo buka mulutnya aaaa"

Dan sebenarnya Jaehyun sudah menawari anaknya itu untuk disuapi, namun dia selalu menolak dan bilang 'ingin disuapi mama'.

Ini bukan pertama kalinya Jaehyun makan malam berdua dengan Taeyong, eh bertiga dengan Mark juga.

Dan Jaehyun selalu bisa melihat Taeyong yang begitu sabar dan telaten menyuapi Mark.

"Dimana kekasihmu? Mengapa dia tidak ikut berlibur denganmu?" ujar Jaehyun.

Raut wajah Taeyong berubah seketika. Pasalnya dia disini juga karena sedang melupakan masalanya dengan Daniel.

"Ah maafkan aku. Kau mau es krim?"

Taeyong mengangguk.

"Mark juga mau pa"

"Tunggu sebentar" Jaehyun melangkah menjauh dari meja mereka makan.

"Habiskan dulu makanmu, setelah itu kau baru boleh makan es krim. Mengerti?"

"Mengerti mama.. Yeayyy"

Tiba-tiba saja hati Taeyong menghangat. Baru beberapa jam bersama Mark dan Jaehyun sudah membuatnya merasakan seperti dirumah.

Padahal ini bukan pertama kalinya.

"Tae" suara itu!!

Taeyong menoleh malah kesumber suara.

"Apa?"

"Ishh menyebalkan, kenapa berekspresi seperti itu? Kau marah? Huh?! Padahal harusnya kau senang dan berterima kasih pada kita, yakan dad"

Taeyong memutar bola matanya malas. Apanya yang berterima kasih coba?