Vote dulu dong sebelum baca hehe..
.
.
.
.
Happy reading kalian :*
-----
Suasana di tengah lapangan semakin mencekam, pasalnya Arik tidak kunjung melempar bola yang ada di tangannya."Cepetan."kata Nagendra.
Lalu Arik melempar bola tersebut dan bola tersebut masuk dengan sempurna ke dalam ring.
Tepuk tangan mulai terdengar, sorak-sorai dari fans Arik dan Nagendra makin berisik.
"Oh may gat Arik keren banget."
"Tetap semangat bebeb Nagendra."
"Sayang jangan patah semangat."
"Arik emang is the best!."Dan masih banyak lagi, Nagendra yang merasa kecewa dengan dirinya sendiri hanya bisa menerima kekalahan dengan lapang dada.
Lalu Nagendra menghampiri Arik yang sedang senyum penuh kemenangan kearah Nagendra.
"Selamat. Keberuntungan lagi berpihak sama lo."Kata Nagendra lalu menepuk pelan pundak Arik.
Lalu Nagendra berjalan keluar lapangan, saat sampai di pinggir lapangan Nagendra melihat Aeera dan Aeera juga melihat Nagendra.
Saat Nagendra sadar, buru-buru ia memutuskan kontak mata tersebut dan berjalan keluar lapangan tanpa mempedulikan siapapun.
Sedangkan Arik yang kelihatan itu, bangga dengan temannya itu karena menepati janjinya.
"Bagus."batin Arik.
Arik hendak menghampiri Aeera namun Aeera berlari mengejar Nagendra, kecewa itu yang di rasakan Arik.
Disaat Arik berjuang agar dapat dekat dengan Aeera malahan Aeera menjauh dari dirinya.
"Gak menghargain banget!"batin Arik, lalu berjalan melewati teman-teman Aeera.
Sedangkan Nagendra sedang berjalan gontai melewati lorong-lorong di sekolahnya.
Nagendra merasa bersalah telah menyetujui persyaratan itu,
"Wika!"Nagendra yang merasa terpanggil, menengok kebelakang.
Aeera sedang berlari kecil kearah Nagendra, "Wika dipanggil dari tadi gak nengok-nengok si?!" Protes Aeera sambil mengatur nafasnya.
"Siapa suruh kamu ngejar-ngejar aku?" Tanya Nagendra, langsung mendapatkan pelototan dari Aeera.
"Kamu! Aku tuh mau jelasin semuanya."kata Aeera.
"Aku takut kamu salah paham."Aeera berkata dengan menurunkan nada bicaranya.
"Oh."Nagendra ber-oh ria.
"Oh doang gitu? Aku cape-cape ngejar kamu, kamu cuma oh doang." Kata Aeera kesal.
"Yaudah, kamu mau jelasin apa?" Tanya Nagendra sambil menatap mata Aeera.
"Jadi gini,-"jelas Aerra terpotong karena tangannya ditarik oleh Nagendra.
Nagendra membawa Aeera ke taman belakang sekolah.
"Ayo jelasin."kata Nagendra.
"Kamu tuh kalau orang lagi bicara jangan di potong."kata Aeera.
Nagendra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ya, maafin aku."kata Nagendra sambil tersenyum.
"Manis banget senyumnya."batin Aeera.
"Iya-iya, aku mau jelasin sama kamu kalau aku sakit karena aku telat makan bukan karena Arik."jelas Aeera.
Nagendra yang mendengar nama Arik seketika wajahnya berubah datar.
"Terus?"Nagendra bertanya dengan muka datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arika
Teen Fiction(Sinopsisnya nyusul ya kawan ) (Baca dulu aja kali aja suka :v) [Akan di revisi setelah tamat] . . #teenlitIndonesia @teenlitIndonesia ------ 12/04/18