16 : Bagaimana Bisa?

1.5K 234 9
                                    

Ini sudah jam istirahat makan siang, tapi Gilang belum beranjak dari tempatnya. Dia duduk bersandar di kursinya, menatap lurus ke depan--ke arah komputernya--tapi pandangannya kosong. Pikirannya tidak berada di sana, mungkin Gilang hanya akan menghabiskan waktu makan siangnya di sini.

Di tempat ini, di waktu yang sudah pernah ia lalui sebelumnya. Sepertinya semua tereset, semua orang. Harusnya dia sekarang sedang menuju ke rumah Gelar, tapi Gilang ingin tahu jika dia tidak melakukannya, apa yang akan terjadi.

"Lang, makan bareng yuk?"

Seorang perempuan berblouse merah menghampiri Gilang. Bibir yang warnanya senada dengan bajunya itu ia tarik ke atas membentuk sebuah busur panah.

"Gue nggak mood makan, Han," tolak Gilang, sama seperti waktu itu. Harusnya setelah ini dia pergi meninggalkan Hana begitu saja tapi kali ini Gilang memilih diam di temoatnya.

"Lo enggak pernah makan sama gue, tapi kalo sama orang lain mau," keluh Hana, senyumnya berubah menjadi cemberut.

Mata Gilang itu menatap Hana tanpa ekspresi dan gadis itu tak tau apa artinya. "Gue enggak mood makan, Hana," ulangnya, kembali menolak tawaran Hana. Lalu bangkit dari kursinya, hendak meninggalkan Hana tapi gadis itu menahan lengannya.

"Lang, sekali aja plis," desis Hana memohon. Dia meremas lengan Gilang, menatap laki-laki itu penuh harap.

Hana belum pernah seperti ini, tapi dia mulai putus asa pada Gilang yang bahkan sekarang mulai menghindar. Ralat, laki-laki itu memang selalu menghindar apalagi setelah sikap manis Aluna terhadap dirinya.

"Lisa udah sama Theo," ucap gadis itu kemudian. "Nggak usah samperin dia atau kakaknya."

Gilang memejamkan matanya sejenak. Mungkin perkataan Hana kali ini ada benarnya. Jika dia menemui Lisa, mungkin Semesta akan mereset semuanya lebih jauh lagi dari hari ini. Laki-laki itu kemudian mengangguk pelan, dia setuju pergi bersama Hana, akhir-akhir ini dia juga tidak bertemu Lisa dalam mimpinya sebagai hukuman.

Hana tersenyum lebar, mengaitkan jemari tangannya pada milik Gilang dan menarik laki-laki itu keluar dari sana. Gilang hanya diam menurut, mengikuti langkah kaki Hana sambil berpikir. Ada sesuatu yang aneh di sini. Matanya kemudian menatap tajam Hana.

Bagaimana gadis itu tau tentang Lisa dan Theo?

✨✨✨

8 Juni 2018

Sampai Jumpa di MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang