If you know

24 4 0
                                    

Seandainya dunia mengerti
Bagaimana aku telah jatuh pada keadaan yang salah
Mencintai tanpa jenuh
Berharap tanpa arti
Berlari dan kembali pada suatu titik terlelah
Seharusnya kusadari
Pemimpi takkan bisa mengubah
Imajinasi menjadi nyata
Romansa ilusi takkan petnah terjadi hanya dengan kesendirian
Inilah aku yang menantikanmu

***

Di hari ulang tahun kakaknya besok,  Rathalia ingin memberikan sesuatu yang spesial.  Selama ini hubungan mereka tak begitu baik atau justru bisa dibilang sangat buruk.  Tapi ia ingin berusaha mengubah menjadi lebih baik.  Untungnya kali ini Arlo bisa membantunya memilihkan kado yang pas untuk Kevin.

"Kalo cowok,  biasanya suka dikasih kado apa ya? ", tanya Rathalia sambil memilih-milih koleksi kemeja terbaru untuk pria.

"Kado terindah dunia akhirat itu hanya doa,  jadi yaudah doain aja", jawab Arlo yang membuat Rathalia menghela nafas frustasi.

"Ya,  yang ke dua setelah itu? "

"Sesuatu yang bisa kamu ciptain dengan tangan kamu sendiri.  Cowok itu cenderung lebih suka kalo tau ceweknya itu bisa jadi calon ibu yang multitalent"

"Ehm,  kalo elo,  seandainya lo mau kasih kado buat seseorang yang lo cintai,  li bakal kasih apa? ", Rathalia penasaran,  seperti apa tipikal seorang Arlo jika sedang jatuh cinta.

"Surga terindah di akhirat"

"Seriusan nih"

"Iya saya serius,  memang kamu nggak mau masuk surga? "

"Iya mau,  tapi nggak sekarang juga"

"Saya akan kasih dia cadar kalo mau ngelamar wanita"

Rathalia mengangkat alisnya bingung, "Kenapa? "

"Biar cantik luar dalamnya cuma buat saya aja", sambil menatap mata Rathalia dan gadis itu membeku seakan-akan kata itu teruntuk dirinya,  namun bukan. "Saya nggak bisa jagain wanita yang, saya cintai setiap waktu,  tapi kalau dia berjilbab dan bercadar,  insyaallah Allah yang yang akan terus menjaganya untuk saya"

***

Arlo pergi ke sekolah dengan bucket bunga,  dengan senyum menawannya,  dengan dinginnya sifatnya yang membuat Rathalia tak bisa berkata-kata. 

Di gerbang sekolah ia bertemu dengan Rathalia dan baru saja mereka saling bertabrakan tatap mata,  bel sekolah berbunyi,  seluruh siswa yang tadiinya masih santai berbicara di luar gerbang kini berlarian masuk seakan dikejar oleh sesuatu,  membuat bunga yang dibawa Arlo terjatuh dan meninggalkan setangkai bunga yang lalu diambil Rathalia tanpa sepengetahuan Arlo. Gadis itu menyelipkannya di dalam buku diary,  segera memasukkannya kedalam tas,  dan pergi.

"Ra,  ini bunga dari mana?  Layu banget" Sandera membuka diary milik Rathalia.

Gadis itu segera merebutnya kembali,  "Bukan dari siapa-siapa kok"

AFFECTION ;Rathalia LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang