I get mad sometimes, but you calm me down. Look into my eyes, turn the pain around.
I have hurt you so, I have let you down.
—Sheryl Sheinafia, Fix You Up
•°•°•°•°•°• 📖 •°•°•°•°•°•
Sebelumnya, aku sempat tidak menulis beberapa kali karena sesuatu yang hampir fatal.
Dua hari lalu aku terbangun di ranjang rumah sakit. Aku sempat melihat Aby tertidur pulas di sampingku waktu itu. Dia begitu khawatir.
Aby bilang, dia menemukanku tertidur di kamar mandi. Bukan tidur, tapi pingsan karena badanku sudah sangat menggigil. Bisa kubayangkan seberapa paniknya dia membawaku ke rumah sakit. Lalu aku sadar sehari setelahnya. Dokter bilang aku hanya kelelahan dan banyak pikiran. Itu benar.
Saat aku ingin mempertanyakan sesuatu, Aby menatapku. Seolah dia sudah menyiapkan jawaban atas pertanyaan yang akan kulayangkan padanya.
"Kita hampir kehilangannya. Kau harusnya bersyukur, dia cukup kuat menghadapi ibunya yang lemah seperti ini,"
Bisa kusimpulkan, Aby sudah mengetahuinya. Aku merunduk menyembunyikan airmata yang lolos dari tempatnya. Dengan lirih aku mengucapkan maaf, tapi aku yakin Aby masih bisa mendengarnya. Dia memelukku, dan mengatakan hal yang sama.
-Ima-
📕
Jangan lupa vommentnya yaa, thankiss 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
It's A Secret for My Husband
General FictionIt's A Secret for My Husband (Diary Version) Apa yang bisa aku banggakan, selain karena dia suamiku? Semua darinya, tentu. Dia putuskan menikahiku, di saat usiaku masih cukup belia. Apa aku termasuk wanita beruntung? Kurasa begitu. Darinya aku belaj...
