Page 37

2.4K 101 1
                                    

Tidak ada kebohongan, tidak ada yang perlu disembunyikan, tidak ada baiknya jika kulakukan, karena tidak ada alasan untuk dilakukan.

•°•°•°•°•°• 📖 •°•°•°•°•°•

Apa aku bisa menganggap ini lelucon? Karena sepertinya keadaan berbalik. Bukan Aby lagi yang menaruh curiga soal hubunganku dengan Ren, tapi sekarang aku mencium bau kejanggalan di antara keduanya—Aby dan Ren.

Aby baru saja menerima panggilan dari Ren. Dan anehnya, kenapa ia harus menjauh kalaupun aku tahu itu Ren? Mereka tidak sedang merencanakan adu fisik 'kan? Tidak mungkin. Kalau pun iya, cara bicara Aby tidak akan seformal dan sebaik itu. Dia tidak terlihat seperti bicara dengan musuh.

"Dokter itu bilang besok akan ada pemeriksaan lanjut, dan ada hal penting yang ingin ditunjukkan. Aku akan ambil cuti, untuk menemanimu," tuturnya setelah beranjak kemari.

Ada baiknya dia menemaniku besok. Meski aku tahu dia sebenarnya khawatir begitu mendengar 'hal penting' yang Ren maksud.

"Kenapa kau memilih Ren untuk menangani masalah ini? Kau yang menghubunginya?"

Pertanyaan yang membuatku yakin, kalau Aby berusaha membuang jauh pikiran buruknya. Tidak rugi jika kukatakan semua padanya.

Sama seperti aku bertemu dengan Aby waktu itu—ketidaksengajaan. Bedanya, aku bertemu Aby karena kami memang berjodoh sebagai suami-istri. Sedangkan Ren, kami berjodoh sebagai dokter dan pasien.

Kebetulan, aku dan Ren sama-sama menghadiri acara amal di sebuah panti asuhan waktu itu. Dia bertanya soal momongan, tapi aku malah bercerita panjang lebar. Sampai dia memberiku kartu nama, dan mengatakan akan membantu. Jadi aku menghubunginya.

Aku tidak pernah meragukan kemampuan Ren di bidang itu sejak dulu mengenalnya. Tapi itulah alasan kenapa aku tidak ingin bersamanya. Aku tidak mau dinilai sebagai istri pencemburu hanya karena dia terobsesi menjadi seorang spesialis kandungan. Dan akhirnya kami dipertemukan sebagai dokter dan pasien saja, meski Ren hingga kini masih sendiri. Tapi sungguh, aku maupun Ren tidak punya niatan untuk bersama. Ren tahu aku bahagia bersama Aby.

"Beruntung kau berjodoh dengan orang pertama yang kau sukai, sebelum Ren," tuturnya. Reflek aku pun mencubit perutnya gemas. Aku bersyukur tentunya.

-Ima-

📕


Jangan lupa vote & komen yak, thinkyu 💕

It's A Secret for My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang